«duapuluhtiga»|Berubah

412 21 0
                                    

Reynand menyiapkan sarapan untuk pagi ini. Weekend ini reynand memang memilih memasak sayur sop dan juga berkedel kentang.

Reynand melihat adara berjalan kearah meja makan. Tanpa peduli reynand langsung memakan makanannya tanpa menunggu adara.

Reynand melihat adara yang memandang kosong kearah piring yang belum terisi makanan sedikit pun.

"lo gak suka sama menunya" reynand bertanya membuat adara langsung menatap reynand.

"suka"

"ouh"

Setelah mengatakan hal itu reynand tak peduli dengan apa yang dilakukan adara. Reynand seakan acuh dengan keadaan saat ini. Namun sebenarnya reynand tak bisa bersikap seperti ini terhadap adara.

"sampai kapan rey?" adara berkata tanpa melihat kearah reynand. Dia terus menunduk menatap piring kosong didepannya.

"sampai kapan lo pura pura acuh? Bukannya lo sendiri yang bilang lo bakal jagain gue, tapi kenapa gue harus takut berada didekat lo!"

"gue sakit rey... Gue gak bisa terus terusan dalam situasi kayak gini. seakan akan gak ada masalah diantara kita tapi kenyataannya apa? Stop pura pura gak peduli sama gue. Cara lo membuat gue semakin merasa bersalah rey"Kini suara adara benar benar terdengar parau.

Reynand berhenti memakan makanannya dia meletakan sendok dan meminum minumannya dengan tenang.

"apa lo udah gak peduli lagi sama gue? Jawab gue rey" adara mengangkat pandangannya dan melihat kearah reynand dengan air mata yang mulai keluar dari matanya.

"rey jawab gue, hiks... Kenapa lo diem" adara menaikkan oktaf suaranya.

"lo butuh jawabankan. Pertama awalnya gue peduli sama lo dara tapi rasa peduli gue gak pernah berarti buat lo! Jadi gue ngerasa sia sia dengan apa yang gue perjuangin selama ini. Kedua, lo berubah dar. Lo bukan adara yang gue kenal dulu jadi jangan pernah salahin kenapa gue berubah karena lo yang meyebabkan gue berubah dar. Ketiga, iya lo benar dar. Gue udah gak peduli lagi sama lo! Sekarang apapun yang akan lo lakuin gue gak peduli dan gue engak akan pernah peduli sedikit pun"

Adara meremas ujung bajunya. Bibirnya semakin bergetar. Apakah ini reynand yang dia kenal. Tidak! Reynand tak akan setega ini kepadanya.

"lo yang nyuruh gue buat jujurkan! Sekarang lo udah tau semuanya jadi jangan pernah ganggu hidup gue. Gue harap lo faham apa yang gue maksud barusan"

Adara tak mengatakan apapun dia Hanya melihat sorot mata kebencian dari reynand.
Sebenci itukah reynand kepadanya. Adara terus menangis membiarkan kini semua perasaan nya hancur karena sahabatnya. Sahabat yang sangat dia cintai.

******

Reynand mengunci kamarnya dan langsung terduduk lemas. Jantung seakan berhenti berdetak. Dadanya terasa sangat sakit dan reynand tak tega melihat adara sehancur itu karenanya.

Reynand mengambil sebuah album foto dia tersenyum setiap melihat tingkah lucu adara ketika kecil.

Reynand terus melihat satu persatu foto adara dan dirinya. Andai waktu dapat berputar dia pasti akan menjaga adara tanpa ada yang dapat menggangu mereka.

Benar apa kata orang gangganglah dia namun jangan terlalu erat agar dia tidak bosan, dan jangan kau lepas agar dia tidak lari. Hal itu yang kini reynand rasakan.

"sorry dara gue gak bermaksud buat ngelukai hati lo tapi gue gak bisa ngeliat lo bersama cowok lain"

"gue loser dar, gue terlalu gengsi buat jujur kalo gue cinta sama lo!"

Adara|{END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang