«tigapuluh»|Pemakaman

387 12 0
                                    

Setelah pulang dari rumah sakit adara langsung merebahkan diri diatas kasur dengan air mata yang terus mengalir dipipinya.

Secepat itu kah ozi kecil meninggalkannya. Adara menutup wajahnya dengan bantal sehingga tangisan yang dia keluarkan tidak menimbulkan suara.

Adara teringat sebuah surat yang diberikan agam untuknya. Adara mengambil slimbag miliknya dan mengeluarkan sebuah surat dari dalam tasnya.

Dibuka perlahan lahan surat itu dan adara membaca dengan hati hati, tangisan adara semakin pecah tak terbendung. Dia membekap mulutnya, adara terus terisak.

To : my angel :)

Hallo kak adara..
Ozi tulis ini khusus untuk kakak lohh.
Sebenarnya ozi bingung harus bagaimana, tapi setelah ozi liat difilm film cara nya seperti ini.
Caranya dengan menuliskan surat, hehehehe...
Kakak tau engak ? ozi sayang banget sana kak adara, iya ozi tidak bohong kata bang agam kalo ozi bohong nanti hidung ozi panjang jadi ozi tidak akan bohong.
Waktu pertama kali kakak datang kepanti aku suka liat kakak.
Aku merasa punya teman baru, kakak baik. Aku suka itu.

Ozi juga suka kak adara sering jalan bareng sama ozi sama bang agam juga.
Kak adara tau bang agam itu sering loh bilang kalo kak adara itu cantik.
Tapi, bang larang ozi untuk bilang jadi ozi diam. Maafin ozi ya kak.
Satu lagi kak adara gak boleh nangis baca surat ini. Ozi aja kuat kok nulis nya tidak capek tidak nangis juga karena ozi tidak cengeng jadi jangan nangis ya kak nanti kakak engak cantik lagi.
Ozi ini laki laki kuat jadi ozi gak mau buat orang yang ozi sayang bersedih.
Ozi bahagia tuhan kasih ozi penyakit ini berarti tuhan mau lihat seberapa kuat ozi menjalaninya itu kata ibu oci kepada ozi.

Ozi harap kakak adara mau jujur sama bang agam dan orang orang yang sayang sama kakak.
Mereka pasti sedih kalo tau kak adara bohong.
Ozi pernah liat kakak dirumah sakit dan ozi tau kalo kak adara punya penyakit yang sama seperti ozi.
Tapi ozi tidak akan bilang siapa siapa, ozi mau kak adara sendiri yang jujur.
Ozi percaya kakak punya alasan dan ozi tau kakak juga sama kuat nya seperti ozi.

Ozi sayang kakak adara. I LOVE you :)
Sudah ya kak tangan ozi pengel....

Dear : ozi

Adara tak menyangka ternyata selama ini ozi telah mengetahui semuanya. Iya ozi benar dia harus kuat dia tidak boleh cengeng.
Dengan cepat adara menghapus air matanya dan bangkit adara duduk didepan meja riasnya. Manatap pantulan dirinya sendiri.

Adara memperhatikan setiap inci wajahnya tidak ada satu punya yang ia lewatkan. Adara membuka laci meja riasnya dia mencari sesuatu disana. Benda yang benar benar dia butuhkan sekarang. Adara menemukan guntingnya.
Sekali lagi adara menatap lekat lekat wajahnya. Adara membuang nafas kasar, ya keputusannya sudah bulat. Semuanya akan berubah mulai sekarang. Adara mengambil beberapa helai rambutnya perlahan lahan dia mulai mengunting bagian rambutnya hingga sepundak. Kini penampilannya lebih sempurna tidak akan ada lagi kebohongan, semuanya sudah selesai.

Kini saatnya dia harus bersiap diri untuk datang kepemakaman ozi karena reynand dan lainnya sedang mempersiapkan semuanya disana.

*****

Dipeluknya figura poto ozi yang berada ditangannya. Adara menatapnya tangan tangan kokoh yang membawa keranda yang menjadi alat transportasi terakhir bagi dia yang akan kembali kepada sang pencipta.
Di lihatnya payung payung hitam yang melindungi mereka.

Adara melihatkan bagaimana proses pemakaman ozi, bagaimana reynand membantu menguburkan ozi dan bagaimana agam mengazani ozi. Adara tak kuasa menahan tangisnya walau dia sudah mencoba menahan. Dipeluknya vania sebagai sandarannya.

Adara terus memeluk nisan ozi. Dan tak henti henti memanggil nama bocah itu. Ibu oci tak tega melihat kesedihan yang dirasakan adara. Hingga akhirnya agam memutuskan untuk menyuruh dika mengantarkan ibu oci pulang lebih dulu.

"dara, ozi pasti bahagia kok disana kalo lo nya nangis kayak gini kasian ozi nanti dia susah nyari jalan dialamnya" reynand mencoba menenangkan adara.

Adara terus memeluk nisan ozi. "kenapa secepat ini rey, dia masih kecil, hiks.." adara menatap reynand mencoba mencari penjelasan dari sahabatnya itu.

Reynand menagkup wajah adara dengan kedua tangannya. "hey, liat gue. Tuhan tau apa yang terbaik untuk umatnya. Kita semua pasti kembali kepada sang pencipta tinggal tunggu waktunya" reynand membawa adara kedalam pelukkannya.
Hujan deras tiba tiba turun dan hal itu membuat mereka semua menjadi panik. Agam dengan sigap mempayungi adara agar tidak terkena hujan.

"dar lo harus istirahat nanti lo bisa sakit" dion mengusap bahu adara. Namun tak bereaksi apapun terhadap gadis itu.

"dion lo ajak vania balik duluan aja" reynand memerintah dion dan langsung disetujui olehnya.

"adara gue balik duluan ya, percaya ozi itu anak baik pasti dia juga banyak teman baik disana" vania memeluk adara sebelum meninggalkan tempat pemakaman.

Sekarang tinggallah agam, reynand dan adara disana. Hujan semakin deras namun adara tak mengucapkan sepatah kata pun.

"adara kita pulang ya nanti lo sakit gak baik buat kesahatan lo" pinta agam namun nihil adara tak meresponnya dia terus terisak.

"adara kita pulang ya, besok kita bisa kesini lagi" reynand membujuk adara perlahan adara tak memjawab namun reynand dan dion dibuat terkejut karena adara pingsan. Dengan cepat reynand membawa adara kedalam mobilnya dan membawa gadis itu kerumah sakit terdekat.
Sementara agam mengikuti mereka daru belakang dengan mobilnya.

******

******

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Adara|{END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang