«empatpuluhdua»|Tak ada kabar?

314 9 0
                                    

Setelah menghabiskan waktu weekend kini saatnya murid STAR HIGH SCHOOL melakukan ritwal mereka setiap hari senin. Ritwal ini sangatlah sakral bagi seluruh murid diindonesia mungkin.

Senyum adara terus mengembang seakan tak pernah pudar. Bagaimana tidak, bila sekarang dia sudah dapat berjalan normal kembali tanpa harus menggunakan kursi rodanya.

Setelah upacara selesai adara berjanji akan memberitau kabar gembira ini kepada kekasihnya. Weekend kemarin reynand tak ada kabar jadi baguslah ini bisa menjadi kejutan.

Upacara telah selesai. Adara bersorak gembira membuat vania yang melihatnya ikut bahagia.

"yesss, selesai juga" sorak gembira adara.

"gue seneng lo bisa sembuh secepat ini. Lu harus semangat dar walaupun masih harus check up seminggu sekali" tutur vania sambil merangkul pundak sahabatnya itu.

"pasti sayangggg. Gue pengen cepat sembuh"

Vania dapat melihat aura bahagia dari sahabatnya itu. Sungguh ini yang dia harapkan. Gadis sebaik adara tak berhak mendapat cobaan seberat ini jadi biarkan dia bahagia.

"eitss, tunggu!" ucap adara tiba tiba membuat vania kaget.

"apaan sih dar, lo bisa gak sih kalo mau berhenti itu bilang bilang kalo ada orang dibelakang lo terus dia nabrak lo. Lo jugakan yang marah marah" omel vania karena sikap ceroboh adara. Orang yang membuat salah hanya cengar cengir tak jelas. "ngapain berhenti disini? Kelas kitakan ada didepan tuh" tunjuk vania kearah kelas mereka.

"iya gue tau kelas kita disana, tapikan gue mau ketemu reynand dulu"

Adara membujuk vania agar mau menemaninya masuk kedalam kelas reynand. Walaupun harus dengan pemaksaan akhirnya vania menyerah dan mengikuti kemauannya.

Adara berjalan kearah risa. Adara hanya mengelengkan kepalanya ketika melihat risa sedang berdepat dengan guntur. Mereka berdua memang tak bisa akur.

"hello...hanibadi...yuhuuu..."teriak vania membuat guntur dan risa menengok kerahanya.

"permirsa, ehh permisi maksud gue, hehehe..." ucap vania receh.

"kenapa sih van nganggu aja lo. Gk liat gue lagi ribut sama nih bimoli" tutur guntur.

"bimoli? Siapa" tanya vania kebinggungan.

"nih" tunjuk guntur tepat kearah wajah risa. "bimoli. Bibir monyong lima centi! Hahaha.." ucap guntur dan membuat teman teman sekelasnya tertawa termasuk vania tidak dengan adara.

"lo bilang apa gue bimoli dari pada lo jones! Jomblo genes" ucap risa sambil menjambak rambut guntur.

"kalian bisa berhenti gak!" kini giliran adara yang bersuara.

Hening!

"tur gue mau nanya lo liat reynand gak?" tanya adara kepada guntur yang sedang memegangi kepalanya yang terasa sakit karena jambakan risa.

"lo kira gue maknya apa" jawab guntur asal.

"ris lo liat reynand" kini giliran adara bertanya kepada risa.

"oh reynand. Dia sama dua dayang dayangnya gak masuk" jawab risa singkat.

"maksud lo dion sama dika" ucap vania dan dibalas anggukan oleh risa.

"lo tau dia kemana?" tanya adara.

"yaampun adara lo kan pacarnya masa nanya sama gue. Mana gue tau"

"oke kalo gitu gue duluan" ucap adara setelah itu dia dan vania kembali kekelasnya.

Adara menempelkan bokongnya pada kursi dengan malas. Pikirannya mulai tak karuan. Kemana reynand bersama teman temannya.
Tidak! Tidak mungkin dia kesana. Tapi jika benar?

"lo mikir apa? Gk usah neting" ucap vania ada benarnya. Adara membuang jauh jauh pikiran buruknya.

Kringgg...

Bel pulang sudah berbunyi dan adara masih menatap kearah papan tulis entah sekarang ada dimana pikirannya berada.

"lo balik atau gue tinggal" vania menepuk pundak adara membuat siempu kaget.

"emang udah pulang?" tanya adara bingung.

"hello. He tu the llo...hello. lo gk liat tinggal kita doang yang ada dikelas"

Ya adara langsung menatap kesekitarnya dan benar saja apa yang dia lihat kini tinggalah dia dan vania saja didalam kelas.

Dengan gerakan cepat adara memasukan buku buku dan pulang sekarang juga.

"lo balik sama siapa? Gue? Agam abang lo yang kelewat ganteng itu atau sama siapa?" tanya vania.

Bukannya menjawan pertanyaan vania adara malah sibuk menghubungi seseorang.

"yaelah, percaya sama gue gak akan diangkat juga" tebak vania.

Dan benar saja adara terlihat sedih. Reynand tak menjawab panggilannya.

"lo balik duluan aja. Tuh supir lo dah jemput gue gampang nanti"

"gak, gak bisa gue mau pulang kalo lu-"

Adara cepat cepat membekap mulut vania dan memasukkan gadis itu secara paksa kedalam mobilnya.

"dar lo-"

"udah diem gue aman. Agam juga masih main basket didalem"

"tapi lo yakin gue balik duluan"

"seratus persen"

"ehmm...oke gue duluan. Hati hati ya"

"kebalik beib, hati hati ya" adara melambaikan tangan kearah vania begitupun sebaliknya.

Adara yang merasa sangat kesel karena reynand tak menjawab panggilannya bahkan tidak memberinya kabar sedikit pun. Gadis itu ingin membanting handphonenya namun, sebuah tangan menariknya dan langsung memeluknya dengan erat.

Ya, adara tau betul wangi mint ini. Sudah pasti ini reynand. Adara rindu reynand tapi apa daya hatinya menolak pelukan itu sehingga adara mendorong reynand dan menjauh dari pria itu.

"hay..kok pergi?" reynand mengejar adara yang menjauh.

"kamu siapa?"

"aku reynand. Reynand adelio cetta pacar dari seorang gadis yang bernama adara fredella ulani"

Adara berhenti dan menatap kedua mata reynand dengan sangat dalam. "masih ingat kamu punya pacar? Aku kira kamu amnesia sampai sampai gak kasih aku kabar"

"maaf"

"maaf. Aku gak butuh maaf kamu rey, kamu tau kan aku baru aja mau kasih kamu kejutan tapi kamu menghilang. Dan lebih parahnya lagi kamu tuh buat aku khawatir. Aku takut kamu kenapa napa, hiks.."

Ya, gadis itu menangis menuangkan segaka kegelisahannya.

"kamu kemana terus kenapa kesekolah pas waktu jam pulang? Dua antek antek kamu mana" tanya adara masih dengan emosinya

"mereka..bukan urusan aku juga mereka ada dimana, yaudah kita pulang ya"

"engak, aku mau ikut kamu"

"kamu harus istirahat adara"

"aku ikut kamu"

"gak baik buat kesehatan kamu"

"aku sehat rey, aku gak lemah! Aku kuat" kini emosi adara tak tertahan dia berteriak didepan reynand.

"oke, aku gak jadi pergi. Aku mau main dirumah kamu sampe sore gimana"

Bukannya menjawab reynand adara langsung masuk kedalam mobil sport milik kekasihnya itu.
Reynand hanya terbengong melihat adara yang begitu marah terhadapnya dan secepat mungkin dia mengantar gadisnya pulang kerumah.



Adara|{END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang