Taehyung menarik nafasnya lebih dulu sebelum mengetuk pintu rumah yang nantinya akan menjadi tempat kerjanya. Sekarang tiba-tiba dia menjadi gugup. Bahkan sampai berkeringat dingin. Tapi dia harus memberanikan dirinya.
"Kau?" Ucap Taehyung kepada seorang lelaki yang tadi membukakan pintu.
"Oh kau om -"
"Aku bukan om om!"
"Tapi anak-anak ku memanggil mu om, lagipula sepertinya banyak yang memanggil mu seperti itu."
"Iya tapi itu untuk anak-anak! Memangnya kau siapa berani memanggilku om!"
"Maaf, aku lupa." Lelaki tampan itu mengulurkan tangan kanannya. "Aku Jeon Jungkook."
Kali ini emosi Taehyung sudah dipuncak. "Siapa yang bertanya namamu!"
"Bukankah kau tadi tanya siapa aku?"
"Tapi aku tidak menanyai namamu!"
Jungkook menghela nafas. "Yasudah maafkan aku om."
"Aku bilang aku bukan om om! Memangnya aku ini om mu?"
"Jadi aku harus memanggilmu siapa?"
"Kim Taehyung. Panggil namaku saja."
"Baiklah om Taehyung, maksudku Taehyung ada apa kau kemari?"
"Aku ingin bertemu dengan pemilik rumah ini."
"Kalau begitu ayo masuk!"
Taehyung mengangguk. Dia mengikuti Jungkook masuk ke dalam rumah yang bisa dibilang besar. Bahkan Taehyung sampai kagum setelah masuk lebih dalam ke rumah Jungkook.
"Duduk dulu! Aku ke belakang sebentar."
Taehyung menjatuhkan bokong nya di sofa empuk milik Jungkook. Seketika dia jadi ingat rumah. Dia memperhatikan sekelilingnya yang terasa sepi seperti tidak ada orang lain lagi di rumah ini. Apa iya Jungkook hanya tinggal dengan kedua anaknya di rumah sebesar ini?
Semakin Taehyung bergelut dengan pikirannya, dia langsung teringat sesuatu. Tiba-tiba tubuhnya berkeringat dingin lagi. Jika di rumah ini hanya ada Jungkook, itu artinya sang pemilik rumah sudah pasti Jungkook.
Taehyung menelan ludahnya susah payah saat melihat Jungkook kembali dengan membawa sebuah nampan. Dia jadi takut karena tadi sudah berani meneriaki calon majikannya sendiri.
"Silahkan! Maaf aku hanya bisa menyediakan ini."
Taehyung mengusap tengkuknya. "T-terimakasih."
Jungkook mengangguk. "Jadi ada apa kau kemari?"
"I-itu aku ingin melamar sebagai babysitter."
Mata Jungkook langsung membulat. Seingatnya dia sudah menghapus informasi tentang itu beberapa hari yang lalu. "Darimana kau tau aku mencari babysitter?"
"Dari temanku."
"Siapa?"
"Emm, itu temanku si pendek Park Jimin."
Jungkook justru tertawa. Padahal tidak dijawab juga tidak masalah. Tapi setelah mendengar jawaban dari Taehyung, sekarang Jungkook tau siapa yang menyebarkan pada Jimin. Karena memang hanya Jungkook dan orang itu saja yang tahu tentang niat Jungkook untuk mencari babysitter.
"Memang kau bisa menjaga anak-anak ku?"
Taehyung mendengus kesal. "Kau belum tahu saja jika aku sudah bersama anak-anak."
"Kau sudah punya anak?"
"Ya belum sih. Tapi aku ini mencintai anak-anak. Jadi tidak mungkin bagiku untuk menyakiti mereka."
"Yah, aku akan memberikan waktu satu hari untuk percobaan."
"Jadi jika aku gagal, aku tidak akan diterima?"
Jungkook mengangguk. "Aku tidak akan mempercayakan anak-anak ku kepada sembarang orang."
"Baiklah. Aku akan-"
"Om Taehyung!" Teriak Eun Hee dari tangga. "Eun Jung turunlah, ada om Taehyung!" Setelahnya Eun Hee langsung berlari dan memeluk Taehyung. "Akhirnya om datang juga."
Taehyung membalas pelukan putri dari Jungkook. "Apa kabar Eun Hee?"
"Aku baik." Eun Hee langsung duduk di sebelah Taehyung. "Apa om ke sini untuk bekerja di kantor daddy?"
"Tidak! Pasti dia ingin bermain game denganku!" Teriak Eun Jung. Dia menghampiri Jungkook dan berdiri di depannya. "Daddy, aku pinjam handphone!"
Eun Hee menghampiri Eun Jung dan mendorong tubuh adiknya itu. "Daddy, aku yang benar kan?"
"Hei itu aku!"
Jungkook menyentuh bahu kedua anaknya. "Kalian berdua benar. Dia sekarang bekerja untuk daddy dan juga akan menemani kalian bermain."
"Benarkah? Apa kami boleh ikut ke kantor?"
"Tidak Eun Hee, dia akan mengasuh kalian di rumah."
Mata si kembar langsung berbinar. Mereka berdua langsung menghampiri Taehyung. "Benarkah om?"
Taehyung mengangguk. "Iya, aku akan menjadi-"
Eun Jung langsung mendorong tubuh kakaknya itu. Dia membelakangi Taehyung dan merentangkan tangannya. "Jangan ada yang menyentuh om ku, sebelum aku selesai bermain dengan nya."
"Hei, tidak bisa begitu! Lebih baik kau mengerjakan pr mu!"
"Kau yang belum mengerjakan pr, Eun Hee!"
Taehyung memijit dahinya. Sepertinya pertengkaran diantara keduanya itu adalah hal yang wajib. "Ayo kita bermain bersama saja ya?"
"Tapi game di handphone daddy tidak bisa untuk main bersama." Ucap Eun Jung.
"Pakai handphone ku saja, aku punya game untuk dimainkan bersama. Bagaimana?"
Si kembar mengangguk bersamaan. Mereka masing-masing memegang pergelangan tangan Taehyung.
"Ayo om kita main di kamar saja!"
Jungkook tersenyum saat melihat kedua anaknya menarik Taehyung paksa untuk pergi ke kamar mereka. Yah, meskipun Jungkook sudah membatalkan niatnya untuk mencari babysitter tapi setelah melihat reaksi anak-anak nya kepada Taehyung, mungkin dia bisa mencobanya. Lagipula ini akan lebih meringankan pekerjaan Jungkook, bukan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Babysitter || KookV ✓
Fanfiction[COMPLETE] "Jim, aku ingin punya anak tapi belum ingin menikah. apa aku adopsi anak saja?" - kth KookV + au [Top!Kook bottom!V] © gukienuna, 2019. HR: 1 #kooktae 1 #boyslove 1 #boyxboy 1 #kookv