Sesampainya di rumah, si kembar langsung ribut dan memberikan pertanyaan bertubi-tubi kepada Jungkook karena tidak menemukan Taehyung di mana pun. Mereka sedari tadi sebenarnya juga heran karena tumben daddy nya yang menjemput.
Jungkook tau kalau anak-anaknya pasti akan menanyakan keberadaan Taehyung. Tapi tidak mungkin kalau mengatakan yang sebenarnya. Jadi Jungkook menjawab jika Taehyung menginap di rumahnya karena rindu dengan keluarganya. Jawabannya pun tidak sepenuhnya bohong, kan?
Setelah mendengar jawaban dari Jungkook, si kembar merasa sedikit tenang walaupun setelah itu mereka bertanya lagi mengenai kapan Taehyung pulang. Dan akan selalu dijawab, 'segera', oleh Jungkook. Tapi tetap saja, Eun Hee dan Eun Jung tidak bisa diam. Mereka sangat merindukan papa nya.
Jungkook pun pusing melihat perubahan anak-anaknya beberapa hari ini yang terlihat tidak semangat seperti biasanya. Nafsu makan menurun, bermain sampai lupa mengerjakan pr, dan makin bawel pula karena bisa setiap saat menanyakan tentang Taehyung.
Bukan mereka saja yang rindu, tapi Jungkook juga sangat merindukan calon istrinya itu. Terakhir kali berkomunikasi dengannya adalah saat hari itu. Setelahnya dan sampai sekarang, komunikasi di antara mereka terbilang sulit. Tapi untungnya, Kai mau membantu dengan meminjamkan handphone kepada Taehyung setiap malam.
Jungkook juga sudah berjanji pada Taehyung kalau akan membawanya kembali bersama nya. Tentu juga menikahinya. Maka dari itu, Jungkook masih menunggu kabar dari Kai sampai hari ini. Ntahlah apa yang akan dilakukan atau rencana apa, dia pun sebenarnya tidak tahu. Tapi Kai bilang jika Jungkook harus bersabar dan menunggu sebentar lagi.
Pagi ini rasanya suasana berbeda sekali. Karena tumben si kembar diam saja, tidak protes apapun dan sangat menurut. Tapi Jungkook tau kalau kedua anaknya itu sedang kesal terhadapnya.
"Ada apa Eun Hee, Eun Jung?" tanya Jungkook memecah keheningan. Dia mendapatkan gelengan dari keduanya sebagai jawaban. Jungkook tidak suka melihat anak-anaknya seperti ini. Bukan hanya mereka yang membutuhkan Taehyung, tapi dirinya juga. "Apa kalian marah pada daddy?" lanjutnya.
"Daddy, kami ingin bertemu papa." jelas Eun Hee tanpa menatap Jungkook. "kami sangat merindukannya."
lalu Eun Jung pun ikut bersuara dan bertanya, "kapan papa pulang daddy?"
Jungkook menghela nafas lelah. Ntah sudah untuk ke berapa kalinya dia mendengar pertanyaan itu. Bahkan Jungkook pun masih bertanya kapan kiranya dia bisa membawa Taehyung pulang. "dia akan segera pulang." jawab Jungkook seperti biasa.
"Kapan tepatnya daddy? Apa jangan-jangan daddy bertengkar dengan papa jadi papa tidak mau pulang?" terka Eun Hee tiba-tiba yang membuat Jungkook terkejut.
"Atau papa sudah tidak menyayangi kami lagi?"
"Eun Jung, Eun Hee!" serunya dengan suara yang sedikit ditinggikan. "cepat habiskan sarapan kalian dan jangan pernah berkata yang tidak-tidak!"
Keduanya tidak ada yang berkata lagi setelah itu. Sepertinya juga tidak berniat untuk menanggapi ucapan dari daddy nya. Jungkook pun diam tidak mencoba membuka obrolan lagi.
"Kami sudah selesai." kata Eun Hee lalu segera turun dari kursi dan diikuti Eun Jung. Mereka pun berjalan bergandeng tangan, keluar dan masuk ke dalam mobil.
Untuk saat ini, Jungkook tidak tahu harus melakukan apa. Yang dia tahu, hanya Taehyung jawabannya.
-
Sejak hari itu, Taehyung lebih suka berdiam diri di kamar. Dia keluar hanya untuk makan saja lalu kembali lagi setelah selesai dan menghabiskan waktunya dengan bermain game.
Sebenarnya bisa saja Taehyung nekat, tapi hari itu Jungkook bilang padanya untuk menunggu sampai calon suaminya itu datang menjemput. Jungkook pun berjanji akan segera datang.
Setelah hari itu juga, semua akses keluar yang dapat menghubungkan dengan Jungkook mendadak di blokir oleh mama nya. Tapi untung saja adiknya mau membantunya. Setiap malam, Kai pasti akan datang dan meminjamkan handphonenya diam-diam kepada Taehyung agar dapat saling memberi kabar dengan Jungkook. Walaupun hanya sebentar, setidaknya mereka tau keadaan masing-masing.
Taehyung berhenti memainkan game nya saat mendengar pintu kamarnya diketuk. Biasanya jika sudah malam begini, Kai lah yang akan datang menemuinya. Senyumnya pun terulas, dia segera berjalan dan membuka pintu kamarnya.
"Kai, aku sudah-- AYAH?"
tuan Kim tersenyum ketika mendapati wajah anak tertuanya itu terkejut. "apa ayah tidak dipersilahkan masuk?"
"M-maaf ayah," Taehyung tersenyum canggung. Seharusnya Kai yang datang tapi justru ayahnya yang notabene jarang sekali menemui Taehyung secara pribadi begini.
Dia ingat kok kalau mereka terakhir kali berkomunikasi lancar saat Taehyung masih duduk di bangku SMP. "Silahkan masuk." sambungnya.
Kemudian ayahnya masuk dan meneliti ruang kamar Taehyung. "Ternyata kamar mu tidak pernah berubah sedari dulu." selanjutnya dia duduk di tepi ranjang dan menepuk-nepuk sisi di sebelahnya agar Taehyung ikut duduk.
Taehyung mengerti dengan maksud ayahnya dan dia pun duduk di sebelah Tuan Kim. "ada apa ayah?" tanya Taehyung.
"Kau tidak ingin bertanya kabar ayah lebih dulu?"
"Aku yakin ayah selalu sehat, karena aku pun selalu mendoakan ayah agar selalu sehat."
Lantas tuan Kim mengusap-usap punggung Taehyung, sayang. Dia tersenyum. "Kau memang anak ayah. Bagaimana kabarmu?"
"Aku juga baik ayah, tidak ada satupun yang kurang dariku kok."
"Ayah senang kalau memang begitu. Jadi, kapan kau akan mengenalkan ayah pada calon suamimu?"
Kepala Taehyung menoleh pada ayahnya dengan cepat dan menatapnya tidak percaya. "Bagaimana ayah-"
"Ayah tau." Tuan Kim menyambung kalimat Taehyung yang sengaja dia putus. "Makanya ayah kemari. Kalau kalian serius akan menikah, ayah akan memberikan restu untuk kalian."
"B-benarkah? Ayah tidak marah dan akan mengijinkan aku menikah dengan Jungkook?"
"Jadi, nama calon suamimu Jungkook?"
"Iya ayah, namanya Jeon Jungkook. Tapi ayah, dia seorang duda dengan dua anak. Apa ayah akan tetap mengijinkan?"
"Apa kau mencintai mereka?" pertanyaan sang ayah dengan cepat dan mantap diangguki oleh anaknya. "Kalau begitu tidak masalah. Justru ayah senang karena tidak usah menunggu lama untuk mendapatkan cucu."
Senyum kotak Taehyung mengembang. Lalu dia segera memeluk ayahnya dengan erat. "Terimakasih ayah. tapi-" Taehyung pun mendongak untuk menatap ayahnya. "Bagaimana dengan mama?"
"Dia juga akan setuju, ayah yakin itu." katanya sambil mengusap puncak kepala Taehyung.
Setidaknya dia sudah mengantongi izin dari ayahnya. Dia juga akan meyakini kata-kata ayahnya barusan kalau mama nya juga akan menerima hubungan nya dengan Jungkook.
Setelah obrolan dengan ayahnya, Taehyung merasa sedikit lega. Jika mengingat itu, senyumnya pun selalu muncul. Begini saja sudah membuatnya terlampau bahagia. Rasanya ingin sekali untuk cepat memberitahu calon suaminya.
"Jungkook, cepatlah datang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Babysitter || KookV ✓
Fanfiction[COMPLETE] "Jim, aku ingin punya anak tapi belum ingin menikah. apa aku adopsi anak saja?" - kth KookV + au [Top!Kook bottom!V] © gukienuna, 2019. HR: 1 #kooktae 1 #boyslove 1 #boyxboy 1 #kookv