"Kak Jimin?" sapa Kai ramah saat mengetahui tetangga sekaligus sahabat kakaknya itu yang bertamu. "Sudah lama sekali tidak main."
Jimin terkekeh mendengarnya. Merasa jadi tidak enak. "Maaf Kai, aku sibuk bekerja. Bagaimana kabarmu?"
"Aku baik kok." Lalu Kai segera memindahkan perhatian nya kepada seseorang yang berada di sebelah Jimin. "Hai kak, aku hueningkai." katanya memperkenalkan diri lebih dulu sebelum Jimin memintanya.
"Aku Min Yoongi, kalau kau penasaran aku siapanya, aku akan menikahi lelaki pendek ini sebentar lagi."
"Hei!" sungut Jimin tiba-tiba kesal sambil menyikut lengan Yoongi. "Apa kau tidak sadar diri? Kau juga pendek, bodoh!"
"Ya makanya aku memilihmu. Kan kita jadi terlihat serasi dan nanti mudah saat...." Di coleknya dagu Jimin sambil menaik turunkan alisnya.
"Jangan berbicara yang aneh-aneh di depan anak kecil kak!"
"Siapa yang kau bilang anak kecil?" sahut Kai tidak terima. "Lihat saja, aku juga akan membawa pasanganku nanti dan akan aku perkenalkan dia pada kalian."
Jimin mencebik. "Kau sekolah saja dulu baru memikirkan itu." katanya sambil menepuk-nepuk pundak Kai. "Kakak mu ada tidak?"
"Ya kau pikir dia akan ke mana?"
"Ternyata kau sama menyebalkan nya dengan kakakmu ya." kata Jimin yang membuat Kai tertawa. "Yasudah aku akan ke kamar nya, oh, dan di mana mama Kim?"
"Mama di dapur, katanya ingin membuat cemilan."
Jimin lalu membulatkan mulutnya. "Kak, kau ikut Kai dulu atau langsung menemui Taehyung saja. Aku ingin menyapa mama Kim." bisik Jimin pada Yoongi.
"Iya, aku akan tunggu di kamar Taehyung." Yoongi menjedanya sejenak. "Kau bisa kok." lalu tersenyum sambil mengusap puncak kepala Jimin, sayang. Setelahnya dia menatap Kai, "dan kau, temani aku sampai Jimin datang!"
Ketiganya setuju dan berpisah. Kai dan Yoongi pergi ke kamar Taehyung, sedangkan Jimin menemui Nyonya Kim di dapur.
Memang benar apa kata hueningkai jika Nyonya Kim sedang membuat cemilan. di dapur Jimin melihat wanita paruh baya itu sedang sibuk dengan adonan nya.
"Selamat sore mama Kim." sapa Jimin ramah yang sontak membuat Nyonya Kim menghentikan mengaduk adonan nya, menatap Jimin dan tersenyum. "Sore sayang, apa kabarmu?"
"Baik, mama sendiri apa kabar?"
"Kabar mama baik. Taehyung ada di kamar kok."
"Nanti saja ma. Aku ingin membantu mama Kim dulu. Siapa tau kan aku mendapat jatah lebih banyak seperti biasa." Dan Jimin tertawa setelahnya.
Nyonya Kim pun membiarkan Jimin membantunya. Sebab anak semata wayang keluarga Park yang tinggal di sebelah rumahnya memang selalu memilih untuk membantunya lebih dulu baru menemui Taehyung jika memang sedang membuat kue.
Sedari kecil keluarga mereka memang sudah saling kenal dan dekat satu sama lain. Bahkan dulu kedua orangtua Taehyung dan Jimin sempat berniat menjodohkan anak mereka namun keduanya menolak karena tidak ada perasaan yang seperti itu dan lagi pula mereka juga satu 'tipe'.
"Sepertinya tadi kau tidak datang sendiri Jim." tanya Nyonya Kim sambil menggeser tempat cetakan kue ke hadapan Jimin.
Jimin dengan cepat mengambilnya. Sambil mulai menata, dia menjawab pertanyaan mama Kim. "Iya ma, aku kemari bersama calon suamiku."
Mendadak Nyonya Kim berhenti mengaduk dan menatap Jimin sangsi. "Calon suami? Benarkah?"
"Benar ma, makanya aku kemari juga ingin sekalian memperkenalkan calon suami ku pada mama Kim."
KAMU SEDANG MEMBACA
Babysitter || KookV ✓
Fanfiction[COMPLETE] "Jim, aku ingin punya anak tapi belum ingin menikah. apa aku adopsi anak saja?" - kth KookV + au [Top!Kook bottom!V] © gukienuna, 2019. HR: 1 #kooktae 1 #boyslove 1 #boyxboy 1 #kookv