Setelah menceritakan masalahnya pada Jungkook, kini Taehyung merasa lebih lega. Tapi usulan calon suaminya agar cepat pulang ke rumah dan berbicara dengan mama nya selalu saja berputar di pikirannya. Sampai 5 hari setelahnya dan akhirnya Taehyung memutuskan untuk pulang.
Sedari di jalan, Taehyung terlihat sangat gelisah. Namun Jungkook selalu menenangkannya. Ntah itu karena senyumnya, genggaman nya, perkataan nya atau segala cara yang dilakukan calon suaminya itu untuk membuat senyumnya tidak pernah luntur.
Kini, Taehyung sudah berada di depan pintu rumahnya. Tinggal mengetuknya saja lalu dia bisa bertemu dengan mama nya. Tapi rasanya Taehyung masih belum siap.
Jungkook menggenggam telapak tangan Taehyung yang ternyata terasa dingin. Dia tersenyum, berharap senyum calon istrinya juga muncul. "Kau bisa sayang. Aku akan selalu ada di sampingmu."
Taehyung mengangguk, mencoba tersenyum walaupun gugupnya masih terasa. "Terimakasih."
Setelah keberanian nya terkumpul, dia pun mengetuk pintu rumahnya. Dulu, Taehyung tidak perlu mengetuk pintu dan langsung masuk saja. Tapi sekarang berbeda, rumahnya sendiri terasa asing.
Taehyung makin merasa gugup saat mendengar kunci pintu rumahnya terbuka. Dia sudah siap menerima reaksi apapun yang akan diberikan oleh mamanya. Dan pintunya pun terbuka,
"Kak Taehyung?"
"Hueningkai?" Lalu Taehyung memeluk adiknya itu. Melepas rindu yang selama ini tertahan. Rasanya seperti sudah lama sekali. "Kau semakin tinggi saja ya?"
Hueningkai tertawa. "Tentu saja, bahkan sebentar lagi aku pasti akan lebih tinggi darimu kak."
"Benar." jawab Taehyung setuju. "Bagaimana kabarmu? Sekolah mu?"
"Lancar semuanya kak. Kau sendiri bagaimana?"
"Aku juga baik, bagaimana dengan yang lain?"
Kai tau maksud kakaknya itu apa. Dia juga tahu kalau Taehyung dan mama memiliki sedikit kerenggangan dalam hubungan mereka. "Semua nya baik kak." Lalu dia melirik kepada lelaki yang berada di sebelah kakaknya yang terasa asing untuknya. "Dia siapa?"
"Oh ini," Taehyung melirik Jungkook sekilas. Dia tersenyum lebih dulu, "Jeon Jungkook, calon suami ku." jawabnya dengan suara yakin membuat Jungkook mengusap puncak kepala Taehyung.
"Wah benarkah?" seru Kai terkejut juga sedikit tidak percaya. Karena sebelum ini kakaknya itu bahkan tidak pernah mengajak siapa pun ke rumah kecuali Jimin.
Kemudian Jungkook mengulurkan tangan kanannya dan disambut oleh adik Taehyung. "Jeon Jungkook, calon kakak iparmu."
Setelah mendengar penuturan Jungkook, barulah Kai percaya kalau mereka berdua adalah pasangan calon suami istri. "Akhirnya kakakku akan menikah juga." katanya yang sebenarnya menimbulkan banyak arti, mungkin bisa jadi sedang mengejek kakaknya itu. "Jadi kapan kalian akan menikah?"
"Secepatnya," jawab Jungkook dengan mantap. "Makanya kami datang kemari. Aku ingin meminta restu kepada orangtua kalian untuk segera menikahi kakakmu."
"Ah begitu. Mama ada di dalam kok, tapi kalau ayah seperti nya baru akan pulang besok."
"Kai, ada siapa di luar?"
Taehyung terlonjak saat mendengar suara mama nya. Kepalanya tiba-tiba tertunduk. Rasanya memang benar-benar belum siap.
"Tae," panggilan Jungkook membuat Taehyung kembali mendongak dan menatap nya. Lalu dia menggenggam telapak tangan calon istrinya itu. "Ayo, kita masuk!"
Taehyung menarik nafas lebih dulu. Mau ditunda sampai kapanpun pada akhirnya dia harus siap dan kembali. "Iya, ayo!"
Kai tidak tinggal diam saja saat melihat keduanya sudah masuk, dia pun mengikuti di belakang mereka.

KAMU SEDANG MEMBACA
Babysitter || KookV ✓
Fanfiction[COMPLETE] "Jim, aku ingin punya anak tapi belum ingin menikah. apa aku adopsi anak saja?" - kth KookV + au [Top!Kook bottom!V] © gukienuna, 2019. HR: 1 #kooktae 1 #boyslove 1 #boyxboy 1 #kookv