"Ma, kak Taehyung belum mau bangun juga!" teriak hueningkai dari dalam kamar Taehyung. Sudah hampir setengah jam dia berusaha membangunkan kakaknya, tapi justru makin mengurung diri di dalam selimut.
Dia menghela nafas lelah. Kalau sampai datang kesiangan, di sana juga akan panas dan waktu untuk jalan-jalan lebih sedikit. "Kak, ayolah bangun!" Namun tetap saja, Taehyung bergeming di tempatnya.
Kai menyerah untuk membangunkan kakaknya. Dia pun keluar dari kamar, menghampiri kedua orangtuanya dan mengatakan sudah lelah membangunkan Taehyung. Akhirnya sang ayah yang akan mencoba membangunkan anak sulungnya itu.
"Taehyung," panggil ayah sambil mengusap puncak kepala anaknya yang terhalang selimut. "Bangun, sayang. Apa kau tidak ingin pergi dengan kami semua, hm?"
Pelan-pelan Taehyung menurunkan selimutnya sampai batas leher. Dia melihat ayahnya yang sudah tersenyum padanya. "Ayah, tapi aku tidak ingin pergi."
"Kenapa? Mama mu hanya ingin mengajak jalan-jalan. Bahkan dia sudah menyiapkan banyak bekal sedari pagi. Kita kan sudah lama tidak pergi bersama."
Taehyung diam sejenak sebelum akhirnya mengangguk, mengiyakan.
"Ya sudah, kau siap-siap lah, kami menunggumu di bawah."
"Iya ayah, aku akan cepat."
Mau bagaimanapun hubungan Taehyung dan mama, dia itu masih sangat menyayangi mama.
-
Taehyung yang sedari tadi sibuk melamun sambil menatap jalanan dari kaca jendela mobil, tiba-tiba tersadar saat mobil mulai memasuki kawasan tempat yang Taehyung sangat kenali. "Kenapa kita kemari?" tanyanya.
Nyonya Kim yang duduk di kursi depan menoleh pada Taehyung, dia tersenyum lebih dulu. "Bukankah kau selalu ingin kemari?"
"T-tapi itu kan saat aku kecil ma."
"Tidak masalah Taehyung, lagipula di dalam sudah banyak yang berubah dari saat terakhir kau kemari."
Selanjutnya Taehyung diam saja sampai mobil terparkir. Memang benar dia ingin kemari, tapi itu dulu sekali. Bahkan hueningkai saja belum lahir.
Dulu Taehyung memang selalu ke tempat ini bersama orangtuanya. Menghabiskan waktu luang kala libur sekolah. Sampai hueningkai akan lahir, untuk pertama kalinya orangtua Taehyung menolak untuk kemari. Walaupun ayah ingin menemani, tapi dia ingin ditemani dengan kedua orangtuanya bukan hanya salah satu.
Karena penolakan itu, untuk pertama kalinya juga, Taehyung menangis sampai tidak mau makan dan mengurung diri di kamar membuat kedua orangtuanya khawatir.
Sebab mama nya sudah hampir melahirkan, dia pun tidak bisa menuruti keinginan Taehyung. Rasanya sakit melihat anak sulungnya seperti itu.
Sedari dulu apapun yang Taehyung inginkan selalu terturuti tanpa menunggu lama. Kini, dia harus melihat anaknya bersedih bahkan sampai mengetahui kalau Taehyung tidak pernah menggunakan uang sakunya di sekolah untuk jajan namun di tabung.
Bahkan guru di sekolah anaknya sampai melapor kalau Taehyung beberapa kali masuk ruang kesehatan karena telat makan yang membuat perut nya sakit. Dan ketika diketahui, uang sakunya dia tabung agar dapat membuat kolam ikan di rumah atau mainan seperti yang ada di tempat itu. Tidak, Nyonya Kim tidak bisa dan tidak akan pernah lagi membiarkan Taehyung harus mengalami masa sulit.
Sekarang, mereka jalan bersama memasuki sebuah tempat yang notabene berisi kolam renang dengan berbagai ukuran dan wahana bermain sebagai pelengkap. Dulu Taehyung selalu kemari karena alasan dia ingin tinggi. Dia pernah dengar kalau renang dapat membuatnya tinggi. Jadi lah Taehyung selalu mengajak kedua orangtuanya untuk terus kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Babysitter || KookV ✓
Fanfiction[COMPLETE] "Jim, aku ingin punya anak tapi belum ingin menikah. apa aku adopsi anak saja?" - kth KookV + au [Top!Kook bottom!V] © gukienuna, 2019. HR: 1 #kooktae 1 #boyslove 1 #boyxboy 1 #kookv