-7-

22K 2.3K 30
                                    

"Jimin!" Teriak Taehyung seperti biasa sambil menggedor-gedor pintu rumah Jimin.

"Ada apa?"

Taehyung langsung menerobos masuk ke dalam rumah Jimin. "Sekarang bagaimana?"

Jimin mengikuti Taehyung. "Bagaimana apanya?"

"Jungkook memintaku untuk memasak. Bagaimana sekarang Jimin?"

Dahi Jimin mengernyit. Dia seperti pernah mendengar nama itu tapi ntah di mana dan kapan. "Sebentar, Jungkook siapa?"

"Majikanku."

"Tempat kau bekerja jadi babysitter?"

"Ya apalagi! Bagaimana ini Jimin? Harusnya tadi aku tidak usah terima saja makanan darimu!"

Jimin mendengus kesal. Dia melipat tangannya di depan dada. "Sudah untung kau kubantu. Sekarang malah menyalahkan diriku."

"Tapi ini kan idemu Jim. Nanti jika Jungkook tau, makanan itu aku beli dari restoran bagaimana?"

"Ya kau jujur saja padanya jika kau tidak bisa memasak. Beres kan?"

"T-tapi anak-anak tahu nya itu masakan ku."

"Ya kau jujur juga pada mereka Taehyung. Atau kau ingin belajar memasak?"

"Kau kan tau kalau aku menyalakan kompor saja tidak bisa. Aku diminta menuangkan garam malah gula halus yang aku tuangkan."

Jimin tertawa. "Itu kau yang bodoh! Masa tidak bisa membedakan garam dan gula? Kau kan bisa mencicipi rasanya lebih dulu."

"Ya ya aku memang bodoh. Lebih bodoh lagi saat aku diminta menuangkan kecap tapi aku malah menuangkan susu cokelat."

Kali ini Jimin tertawa sampai benar-benar membuat perutnya sakit. "Dan jadilah masakan itu nasi goreng susu cokelat."

Taehyung memukul Jimin yang sedari tadi menertawai nya. "Itu salahmu bodoh! Kenapa menaruh kecap dan susu cokelat di dalam botol dengan bentuk yang sama? Kenapa juga kau harus memindahkan dari wadah aslinya?"

"Kan aku sudah bilang agar botol-botol yang aku beli terpakai."

"Pemborosan!" Taehyung memukul Jimin lagi. "Lalu sekarang aku harus bagaimana? Jika Jungkook marah karena aku sudah berbohong padanya dan memecatku bagaimana? Padahal belum ada satu hari aku bekerja."

"Ya cari pekerjaan lain saja."

"Bicaramu itu enteng sekali ya! Aku juga belum bayar kosan. Bagaimana jika aku diusir? Kau tega melihatku jadi gelandangan dan tidur di bawah kolong jembatan atau emperan toko?"

Jimin tertawa lagi sampai mata nya tertutup. "Sudah kau masih sendiri, pengangguran, gelandangan pula. Miris sekali hidupmu Tae."

"Sialan!" Taehyung mengunjak kaki Jimin. "Padahal kau dan aku itu sama, hanya beda aku yang akan menjadi gelandang saja."

"Enak saja! Aku ini tidak pengangguran, dan setidaknya aku memiliki orang yang aku sukai."

Taehyung mendecih. "Hubungan tak jelas saja bangga! Aku akan bilang pada kakak itu untuk mencari orang lain saja!"

Jimin pura-pura seperti mengelap air mata di pipinya. "Jahat sekali om Taehyung ini."

"Sahabat apanya, menyebalkan!"

Taehyung langsung pergi meninggalkan rumah Jimin. Tak peduli jika Jimin terus menertawainya. Sekarang dia harus memikirkan nasibnya. Jujur atau menjadi gelandangan.

Babysitter || KookV ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang