-18-

19.7K 2.3K 117
                                        

Taehyung merasa kalau dia terus terbangun setiap jamnya dan juga selalu mengecek jam dinding di kamar.

Setelah Taehyung keluar dari kelas si kembar, Jungkook menelponnya dan mengatakan kalau akan pulang larut. Tapi Taehyung tak tahu tepatnya jam berapa. Dan ntah untuk alasan apa juga dia jadi menunggu Jungkook.

Hampir saja Taehyung terpleset saat menuruni anak tangga karena berjalan terburu-buru sedangkan dia belum sadar benar. Tadinya Taehyung ingin melanjutkan tidur tapi tak lama dia mendengar suara mobil masuk. Setelahnya dia langsung berlari keluar kamar.

Taehyung sudah berdiri di teras rumah. Dia melihat Jungkook yang dengan santainya berjalan seperti tak sadar kalau sedari tadi sudah ditunggu.

"Awal sekali kau bangun." Ucap Jungkook saat melewati Taehyung.

Taehyung mendengus kesal. Dia langsung mengikuti Jungkook yang sudah lebih dulu masuk. "Bahkan aku merasa kalau aku belum tidur."

"Benarkah?"

"Iya, aku menunggumu."

Duuugh

"Aw, kepalaku!" Aduh Taehyung.

Jungkook yang tadi berhenti mendadak langsung membalikkan tubuh dan melihat Taehyung yang sedang memegangi dahinya. Tadi dia juga merasa kalau kepala belakang nya terbentur sesuatu.

"Maafkan aku Taehyung." Jungkook menangkup wajah babysitter nya itu. "Coba aku lihat dahimu."

"Aku tidak apa-apa. Hanya sakit sedikit tadi. Kenapa kau berhenti mendadak seperti itu sih?"

"Maaf, aku tak sengaja." Jungkook langsung menyingkirkan tangan Taehyung yang masih memegangi dahi. Lalu dia menyibak poni  Taehyung. "Dahimu merah Tae."

Taehyung tertawa kikuk. "Tidak apa-apa Jungkook."

Jungkook menurunkan poninya yang  tersingkap ke belakang. Lalu dia menggesekkan poninya ke dahi Taehyung. "Kata orang harus begini, agar sakitnya hilang."

Mata Taehyung mengerjap berkali-kali. Sedekat ini, dia juga dapat merasakan deru nafas Jungkook. "Em, Jungkook aku tidak apa-apa."

Jungkook menatap Taehyung. Dia memberikan seutas senyum. "Terimakasih sudah menungguku. Sekarang kau istirahat!"

"Tidak, sebentar lagi jam anak-anak bangun. Kau saja yang istirahat. Aku akan keluar untuk mencari sarapan sekalian olahraga pagi."

Jungkook melirik ke jam tangan nya yang sudah menunjukkan pukul 5 lebih. "Tidak usah. Kita memasak saja, ayo!"

"Tapi kan kau tau aku tidak bisa memasak."

"Ada aku."

Jungkook melempar tasnya ke sofa dan menarik tangan Taehyung untuk menuju ke dapur.

Taehyung menghela nafas. Kalau begini lebih baik dia memilih untuk pergi tidur saja daripada hanya duduk dan melihat Jungkook memasak sedari tadi. Ini membuat Taehyung bosan.

"Jungkook, masih lama?"

"Kau bosan ya?"

"Iya."

Jungkook tertawa. Dia menutup pancinya dan mengelap tangan ke celemek yang dia gunakan. Lalu Jungkook menghampiri dan duduk di depan Taehyung. "Bagaimana kalau kita memainkan sesuatu?"

"Apa?"

"Ayo kita main nama-nama hewan."

"Ada hukuman nya?"

"Itu bisa nanti saja. Sekarang ayo kita main sambil menunggu supku jadi."

Jungkook dan Taehyung meletakkan kedua tangannya ke atas meja. Terlihat Jungkook mengeluarkan 5 jarinya sedangkan Taehyung hanya 2 jari.

"Oh 7, G, Gajah." Seru Jungkook terlebih dahulu.

Taehyung berpikir sejenak. Setelahnya dia ikut berseru. "Girapah!"

Jungkook tertawa. "Hei, mana ada. Itu jerapah, Taehyung."

"Yasudah sekarang aku adakan. Girapah itu saudara nya jerapah. Sekarang ayo kita main lagi!"

Jungkook mengangguk saja. Ternyata selain menggemaskan, Taehyung juga lucu sekali.

"Burung." Ucap Jungkook dan Taehyung bersamaan saat satu jari mereka yang dikeluarkan. Setelahnya, mereka berdua tertawa.

"Aku, burung beo." Sergah Taehyung buru-buru.

"Oh, burungku."

"Hah?"

"Aku pernah pelihara burung beo dulu. Setiap pagi aku juga mengajaknya ngobrol."

Taehyung membulatkan mulutnya. "Lalu sekarang di mana burungmu?"

"Burung yang mana?"

"Burung beo mu!"

Jungkook tertawa melihat Taehyung yang sampai menggebrak meja. "Sudah aku jual untuk modal usahaku."

Taehyung menyandarkan tubuhnya saat melihat Jungkook langsung berlari ke arah kompor. Sepertinya sudah matang jadi Taehyung memutuskan untuk menghampiri Jungkook. Lalu berdiri di sebelahnya. "Bagaimana, sudah?"

Jungkook mengangguk. Dia mengambil sedikit kuahnya dengan sendok dan meniupinya. " Kau cobalah!"

Taehyung memajukan kepalanya dan menerima suapan dari Jungkook itu.

"Daddy!"

"Uhuk!"

Jungkook langsung mengambilkan air minum dan memberikannya pada Taehyung. "Minumlah! Kau tak apa?"

Taehyung mengangguk. "Tidak kok. Terimakasih."

"Daddy!" Rengek Eun Hee sambil merentangkan kedua tangannya.

"Om om!" Ucap Eun Jung sambil menarik-narik tangan Taehyung yang sudah melihat kakaknya digendong oleh Jungkook. "Gendong aku juga."

Taehyung langsung menggendong Eun Jung. "Padahal aku baru akan membangunkan kalian."

"Aku bangun saat mencium bau masakan daddy." Ucap Eun Hee. "Daddy pulang jam berapa?"

"Belum lama." Jawab Jungkook. "Maafkan daddy karena baru pulang."

Eun Hee dan Eun Jung mengangguk. Eun Jung yang berada di gendongan Taehyung mendadak tak tenang. "Om om, apa masakan daddy tidak enak sampai tadi membuat om tersedak?"

"Iya, apa tadi sup ku tidak enak Tae?"

"Enak. Aku tadi hanya terkejut saja."

Si kembar membulatkan mulutnya. Eun Jung menggerakkan jari nya di udara seperti tengah menggambar simbol love. "Apa karena tadi kami memergoki kalian berduaan sepagi ini?"

"Eun Jung!" Seru ketiganya secara bersamaan.

Eun Hee meletakkan kepalanya ke pundak Jungkook. "Tapi tidak apa juga sih, kan om Taehyung menyayangi daddy."

Jungkook langsung menatap Taehyung yang terlihat salah tingkah. "Hm?"

"Ayo, sekarang saatnya kalian mandi. Aku akan menyiapkan semuanya. Ayo Eun Hee!" Ucap Taehyung yang langsung pergi meninggalkan Jungkook dan Eun Hee di dapur.

"Taehyung!" Panggil Jungkook yang tengah menahan tawanya. Setelahnya dia menatap Eun Hee yang masih berada di gendongan nya. "Nah, sekarang kau harus mandi. Setelah itu ajak yang lain untuk sarapan. Daddy akan menyiapkan nya."

Eun Hee mengeratkan pelukannya di leher Jungkook saat akan diturunkan. "Tunggu dulu daddy. Aku ingin bertanya."

"Ingin bertanya apa, sayang?"

"Um, apa daddy menyayangi om Taehyung?"

"Apa kalian menyayanginya?"

Eun Hee mengangguk dengan semangat. "Sangat daddy."

Jungkook mengusap puncak kepala putrinya. Dia tersenyum. "Kalau begitu daddy akan menyayanginya sama seperti kalian menyayanginya."

Babysitter || KookV ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang