-28-

17.5K 2K 131
                                    

"Eun Jung, bangun!!"

"Diam lah Eun Hee, aku masih mengantuk."

"PAPA HILANG!"

"HAH?" mata nya langsung melebar, duduk dan menatap kakaknya tidak percaya. "Apa katamu? Papa Taehyung hilang?"

"Iya, aku tidak menemukannya di manapun."

"Benarkah?" dan diangguki oleh kakaknya, lalu dia langsung melompat dari atas ranjang, membiarkan selimutnya berantakan di lantai. Dia langsung berlari keluar kamar dan diikuti dengan Eun Hee.

"Lihat, papa tidak ada kan di kamar nya?" ucap Eun Hee dengan nada suara yang terdengar amat khawatir, dia melanjutkan kembali sambil mondar-mandir di kamar Taehyung, "aku sudah mengecek ke kamar mandi, lalu ke dapur, ruang tengah bahkan ruang kerja daddy tapi tidak ada."

"Tenanglah Eun Hee, mungkin papa sedang keluar untuk membeli sarapan."

"Tapi aku juga sudah mengecek pintu depan, dan masih terkunci dengan rapat. Bagaimana ini?" Suaranya mulai bergetar begitu juga dengan bahu nya. Padahal baru saja kemarin daddy nya melamar papa nya itu, dan sekarang? Air mata Eun Hee pun menetes perlahan.

"Eun Hee..." ucapnya lirih sambil berusaha menenangkan kakaknya, dipeluknya tubuh saudara perempuannya itu dan ditepuk-tepuk punggung kecilnya. "Papa tidak hilang, dia pasti baik-baik saja. Apa daddy sudah tau?"

Dengan cepat kakaknya menggeleng sambil terus menghapus air mata di pipinya, "aku belum bicara pada daddy, takut daddy sedih kalau papa hilang."

"Bodoh! Harusnya kau beritahu daddy, ayo cepat kita ke kamar daddy!"

Digedor nya dengan kasar pintu kamar Jungkook oleh si kembar, bahkan mereka juga berteriak dengan keras.

Cklek. Pintu kamar terbuka menampilkan Jungkook dengan rambut yang berantakan, mata yang masih sedikit tertutup dan terlihat jelas masih mengantuk. Lalu dia berjongkok, mensejajarkan diri dengan kedua anaknya, "ada apa sudah ribut pagi-pagi begini?"

"PAPA HILANG DADDY!"

"HAH?" matanya terbuka lebar saat itu juga. Dia menarik nafasnya panjang lebih dulu lalu melanjutkan dengan tenang, "dia sedang tidur, tidak hilang."

"Tidur?" keduanya saling pandang bingung lalu melongok ke dalam kamar Jungkook ketika daddy nya membuka lebih lebar pintu kamarnya. Helaan nafas lega keluar dari kedua anak itu. Bahkan Eun Hee hampir menangis lagi karena senang tidak jadi kehilangan papa nya itu.

"Daddy hiks kenapa tidak bilang hiks, aku kira papa hiks hilang."

Langsung dipeluknya tubuh kecil putrinya itu yang tiba-tiba menangis. Jungkook jadi merasa bersalah sudah membuat kedua anaknya khawatir, apalagi Eun Hee yang sampai menangis.

"Maafkan daddy, sudah jangan menangis. Papa kalian tidak akan pernah ke mana mana. Dia akan selalu bersama kita di sini, jadi jangan menangis lagi, hm?"

Eun Hee lalu mengangguk, menghapus air matanya dan berucap, "daddy, sekarang kami akan bersiap untuk sekolah."

"Baiklah, daddy akan membantu kalian."

"Tidak usah." tolak Eun Jung lalu menggenggam tangan kakaknya, "kami bisa sendiri kok daddy, kami akan tunjukkan kalau kami sudah mandiri. kami ingin membuat papa dan daddy bangga."

"Iya daddy, kami sudah bisa mandi sendiri." tambah Eun Hee, berusaha menstabilkan suaranya.

"Baiklah, kalau begitu daddy akan menyiapkan sarapan untuk kalian saja, ya?"

"Iya, dan.." Eun Jung melirik ke dalam, ke arah Taehyung yang masih anteng bergelung selimut, "biarkan papa tidur ya daddy? bangunkan nya nanti saja saat mau sarapan."

Kemudian Jungkook mengusap puncak kepala kedua anaknya. Rasanya dia sangat bangga terhadap si kembar. Mereka bisa menyayangi Taehyung sampai seperti ini, bahkan sepertinya lebih menyayangi calon istrinya itu daripada dirinya. Tapi toh Jungkook juga bahagia karena Eun Hee dan Eun Jung dapat menerima Taehyung.

Lalu dia menutup pintu kamarnya setelah melihat anak-anaknya berlarian menuju kamar mereka. Meninggalkan Taehyung agar dapat menikmati istirahat nya lebih lama.

-

"Tae, bangunlah!" ucapnya sambil menyibak poni Taehyung dan mengusap keningnya, "anak-anak sudah menunggu di meja makan untuk sarapan bersama."

matanya perlahan terbuka,  disuguhi wajah jungkook yang membuatnya damai, hangat, dan ingin selalu berada di samping nya. Bibirnya bergerak untuk berucap, "sarapan?"

"Iya, Eun Hee dan Eun Jung juga sudah siap untuk ke sekolah. Biar aku yang mengantarkan sampai kau selesei bersiap."

"Eh?" lantas Taehyung bangun dan duduk, menatap Jungkook kesal, "kenapa kau tidak membangunkanku sedari tadi?"

"Kau kelihatan nyenyak sekali, aku jadi tidak tega untuk membangunkan." lagi, diusapnya kening calon istrinya itu, "capek sekali ya, semalam?"

"I-itu, aku-"

Niat nya untuk menggoda pun dia urungkan karena waktu sudah sangat siang, mungkin bisa dilanjutkan malam nanti saja. "Sekarang, ayo sarapan dulu! Dan, kira-kira kapan aku bisa menemui orangtuamu?"

Taehyung tahu, pasti Jungkook nanti akan menanyakan ini. Dia menggigit bibir bawahnya, jarinya pun bertaut tak tenang, lalu berucap dengan suara yang terdengar ragu, "Em, itu, sebenarnya Jungkook..."

"Ya?"

"Aku dan mama ku..."

"Hm?"

"Kami..."

"Ah, sudahlah kita bicarakan ini nanti, ya? Sekarang kita temui anak-anak dan sarapan atau mereka akan terlambat nanti. ok?"

"Iya."

Sekarang tinggal bagaimana Taehyung mengatakan keadaan nya pada Jungkook. Tidak, Taehyung tidak takut untuk mengatakan nya bahkan tidak takut jika nanti Jungkook akan berpikiran macam-macam. Tapi dia yakin kalau mereka - Jungkook dan si kembar -  akan tetap menerima Taehyung.

Mengingat masalah nya, yang dia takutkan hanya satu, yaitu bagaimana jika mama nya tidak menerima Jungkook nanti. Lalu Taehyung harus bagaimana setelahnya? Kini, dia bukan hanya menyayangi si kembar saja tapi dia juga sudah terlanjur jatuh pada calon suami nya itu.

Babysitter || KookV ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang