"kau kenapa sih, Tae?" tanya Jimin yang sedari tadi melihat Taehyung terus mengaduk gelas minuman nya yang masih penuh. Sepertinya dia juga melamun ntah memikirkan apa. "ada sesuatu yang terjadi?"
Taehyung menggeleng lemah. Pagi tadi dia sudah minta ijin pada Jungkook untuk menemui Jimin di jam sekolah si kembar. Karena tidak mungkin juga mengajak mereka. Tapi sedari tadi justru dia banyak diam nya dan hanya mendengarkan ocehan Jimin saja.
"Apa ada yang menggangu pikiran mu, Tae?"
Lagi, dia hanya menggeleng. Kemudian tubuhnya dia sandarkan dan menatap ke luar lewat jendela.
Ntah kenapa sedari tadi pagi dia sering melihat orangtua menggendong anaknya. Tentu saja itu membuat Taehyung makin ingin untuk mengadopsi anak. Tapi pikirannya justru terpenuhi dengan Eun Hee dan Eun Jung.
-
"Wah, om Taehyung selalu tau makanan yang kami sukai. Ini enak sekali om." seru Eun Hee lalu mengambil potongan daging dan menyuapi Taehyung. "Pasti aku akan cepat besar kalau diberi makan seperti ini terus."
Taehyung hanya tertawa mendengarnya. Kemudian dia mengelap sisa saus di bibir Eun Hee. "Pelan-pelan saja Eun Hee!"
"Om, om!" Eun Jung sudah menyodorkan garpu dengan potongan daging diujungnya. "Aku juga ingin menyuapi om."
Lagi, Taehyung tertawa. Lalu dia berdiri, mencondongkan tubuhnya ke arah Eun Jung dan menerima potongan daging itu. "Terimakasih, kalian makan lah yang banyak."
Kedua anak di depannya mengangguk dengan semangat. Lantas Eun Jung berucap, "daddy, tidak mau menyuapi om Taehyung juga?"
"Uhuk!"
Jungkook segera mengambil gelas, menuangkan air dan menyerahkan pada Taehyung. Tangannya mengusap punggung Taehyung secara perlahan. "Kau tidak apa-apa kan?" Taehyung mengangguk saja masih sambil menghabiskan air minum yang diberikan Jungkook.
"Eun Hee, Eun Jung, minta maaf pada pengasuh kalian."
Sebenarnya tidak usah disuruh pun kedua anak itu juga merasa bersalah pada Taehyung. Melihat wajahnya yang langsung memerah bahkan membuat Eun Hee hampir menangis. Dia lalu turun dari kursinya, menghampiri Taehyung dan memeluknya. "Om, maaf-"
"Tidak tidak, harusnya aku yang meminta maaf." seru Eun Jung yang ikut turun, berlari menghampiri Taehyung, berdiri di sebelahnya dan menatap nya dengan mata yang berkaca-kaca. "Maafkan aku om Taehyung, aku tadi -"
"Hei, kenapa kalian meminta maaf?" Taehyung mendorong kursinya ke belakang. Dia berjongkok dan mensejajarkan dirinya dengan si kembar. "Aku tersedak bukan karena salah siapa pun, aku tadi kurang hati-hati saja."
"Tapi om-"
Senyum Taehyung terulas, kemudian memeluk Eun Hee dan Eun Jung dengan erat. Mengusap-usap puncak kepala mereka seraya berkata, "aku tidak apa-apa, bukan salah kalian."
Si kembar makin mengeratkan pelukan mereka di leher Taehyung dan berucap bersamaan. "Kami sangat menyayangi om Taehyung."
"Iya, aku juga." Lalu menatap Jungkook sambil mengembangkan senyum. "Sangat menyayangi kalian."
Senyum Jungkook ikut terpancar. Rasanya bahagia sekali saat melihat kedua anaknya bersama dengan Taehyung. Karena di matanya, Eun Hee dan Eun Jung juga terlihat bahagia saat bersama Taehyung. Kemudian dia mendorong kursi nya dan bergabung dengan tiga orang yang masih asyik berpelukan satu sama lain itu. Dia ikut berjongkok. "Sekarang, mau sampai kapan kalian seperti itu? Apa tidak ingin berangkat ke sekolah?"
"Tentu saja kami akan berangkat daddy, ayo!" Eun Hee menarik tangan Jungkook tapi ditahan nya, "Iya, setelah kalian menghabiskan sarapan kalian."
Keduanya mengangguk dan langsung berlarian untuk kembali duduk di kursi makan masing-masing meninggalkan kedua orang dewasa yang masih sama-sama berjongkok.
"Terimakasih." ucap Jungkook diikuti senyumnya dan dibalas anggukan serta senyum pula oleh Taehyung.
Sesampainya di sekolah, Taehyung langsung meminta ijin pada Jungkook dan dengan mudah mendapatkan nya. Bukan hanya pada Jungkook, tapi Taehyung juga meminta persetujuan pada si kembar.
"Om, jangan lama-lama ya? Aku tidak mau ditinggal hanya dengan Eun Jung saja." ucap Eun Hee dengan wajah memelas yang sejujurnya membuat Taehyung tidak tega untuk meninggalkan mereka.
Eun Jung mendengus kesal. "Memangnya kenapa kalau hanya denganku saja? Kau kira adikmu ini juga mau hanya ditinggal denganmu saja?"
"Tidak sopan!" Sebuah tinjuan kecil mendarat di bahu Eun Jung. "Kau kan biasanya main dengan yang lain, pergi saja sana main dengan Aeri atau Eunji!"
"Huuu, kau cemburu padaku kan?" Eun Jung menjulurkan lidah pada kakaknya. "Makanya kau jangan terlalu rajin, Eun Hee!"
"Hei, sudah." Taehyung mengusap pipi keduanya perlahan. "Aku tidak akan lama kok, kalian jangan nakal, mengerti?"
"Mengerti om, tapi bawakan kami es krim ya nanti?"
-
Senyum Taehyung terulas dengan indahnya. Mengingat kejadian pagi tadi, ntah kenapa justru membuat dada nya sesak. Lantas dia mengembalikan lagi atensinya pada Jimin.
"Jim, sepertinya aku sudah sangat menyayangi mereka."
"Mereka?"
"Iya, Eun Hee dan Eun Jung. Aku harus bagaimana?"
"Bagaimana apanya?"
Taehyung menarik nafas lebih dulu. Bangun dari sandaran, duduk dengan tegak dan meletakkan kedua tangannya di atas meja. Menatap Jimin dengan serius. "Semalam, aku mengatakan pada Jungkook kalau aku ingin mengadopsi anak."
"Lalu masalah nya apa?"
"Dia akan membantuku untuk mengadopsi anak."
"Oh, eh, HAH?" Jimin meletakkan gelas minumannya ke atas meja. Hampir saja tadi dia tersedak karena terkejut. "Benarkah?" Taehyung mengangguk saja. "Kalau begitu bukannya bagus?"
"Bagaimana ya," Taehyung mengusap tengkuknya, lalu dia melanjutkan, "aku jadi merasa tidak enak pada Jungkook dan-" jedanya sebentar yang membuat Jimin makin mencondongkan tubuhnya ke depan. "Dan aku, em, aku juga, ntah kenapa jadi merasa bersalah pada Eun Hee dan Eun Jung."
Jimin merilekskan tubuhnya yang tadi menegang karena menunggu jawaban Taehyung itu. Tak terkejut sebenarnya karena dia juga bisa melihat bagaimana rasa sayang dan hubungan yang terjalin diantara Taehyung dan si kembar.
"Begini Tae, aku tidak akan mengatakan ini itu panjang lebar atau apalah tapi Tae-" tangannya menggenggam telapak tangan Taehyung, "aku akan mendukung apapun keputusan mu."
"Keputusan apa yang harus aku ambil?"
"Bodoh! Mana aku tahu! Kan kau yang akan menjalani, jadi kau yang putuskan. Ikuti saja kata hatimu. Aku yakin, kau dapat mengambil keputusan yang benar."
"Terimakasih." Lalu perhatian nya mengarah kembali ke luar melalui jendela kaca kafe.
Sekarang, Taehyung harus memutuskannya sendiri. Bukan, bukan untuk menghentikan niatnya mengadopsi anak, tapi antara menerima tawaran Jungkook atau menunda nya. Dan atau yang lain dia punya pilihan yang tak terduga.

KAMU SEDANG MEMBACA
Babysitter || KookV ✓
Fanfiction[COMPLETE] "Jim, aku ingin punya anak tapi belum ingin menikah. apa aku adopsi anak saja?" - kth KookV + au [Top!Kook bottom!V] © gukienuna, 2019. HR: 1 #kooktae 1 #boyslove 1 #boyxboy 1 #kookv