Pedang pora merupakan rangkaian proses pernikahan untuk menghormati perwira militer yang akan melepas masa lajang. Pedang pora berasal dari kata pedang pura atau gapura pedang.
Pedang pora merupakan tradisi wajib yang dilakukan secara turun temurun dalam dunia militer. Tujuan pedang pora adalah memperkenalkan dunia angkatan bersenjata kepada mempelai wanita. Simbol pedang pora melambangkan solidaritas, persaudaraan, permohonan perlindungan pada Tuhan untuk angkatan bersenjata. Pedang pora yang membentuk gapura melambangkan telah dimasuki pintu gerbang kehidupan rumah tangga yang baru.
Angkatan bersenjata yang mengiringi dan merangkai pedang yaitu rekan letting atau adik tingkat dari mempelai pria yang seorang perwira. Prosesi pedang pora hanya berlaku untuk perwira laki-laki. Tidak berlaku untuk perwira perempuan kecuali dia menikah dengan seorang perwira laki-laki.
Pedang pora berlaku untuk angkatan bersenjata yang masih aktif dalam menjalankan tugas negara. Baik kepolisian, TNI, ABRI, AD, AL, AU, Seluruh perwira laki-laki dari Sepawamil, IDP, Semapa PK, Secapa reguler mendapat prosesi pedang pora. Namun, prosesi pedang pora hanya berlaku sekali seumur hidup.
Pasukan pedang pora terdiri dari 12 orang saling berhadapan dengan satu orang sebagai komandan regu. Pasukan pedang pora dan mempelai pria memakai Seragam PDU I dengan atribut dan pedang pora atau pedang panjang yang masih berada di sarung di pinggang masing-masing.
Urutan proses pedang pora
A. Pasukan disiapkan (PAMPARE)
B. Laporan komandan pedang pora
C. Hunus pedang dilanjutkan instrumen taruna jaya
Hunus pedang memiliki arti bahwa dengan bersikap dan berjiwa ksatria kedua mempelai akan selalu siap untuk mengatasi segala rintangan dan menerobos semua hambatan yang akan menghalangi kehidupan mereka. Formasi dua saf berhadapan melambangkan pintu gerbang yang akan mereka lalui.
D. Formasi berbanjar
Melambangkan corps perwira abituren akademi militer turut bersuka cita dan mengantarkan menuju pintu gerbang kehidupan yang baru. Juga melambangkan bahwa mempelai pria dan pasukan pernah merasakan dalam satu rasa kehidupan dalam menempa diri di akademi militer. Penderitaan mempelai adalah sebagian penderitaan adik letting maupun teman seangkatan. Mereka mengantar mempelai untuk membagi rasa baik suka maupun duka.
E. Formasi melingkar
Melambangkan bahwa corps perwira abituren akademi militer akan selalu terjalin ikatan batin yang kuat. Ikatan yang selalu mewarnai tugas dan perjuangan mereka. Corps perwira abituren akademi militer menjadi saksi dan pelindung agar ikatan tersebut tetap kekal selamanya.
F. Payung pora
Melambangkan bahwa Tuhan YME akan selalu melindungi kedua mempelai dalam menghadapi berbagai rintangan hidup akan selalu ingat dan memohon petunjuk serta perlindungan-Nya.
G. Pemasangan cincin
Merupakan ikrar dan tanda kedua mempelai akan selalu bersama mengarungi kehidupan rumah tangga.
H. Penyerahan seperangkat pakaian persatuan istri prajurit
Mempelai wanita telah diterima sebagai bagian keluarga militer
I. Tegak pedang ( pembacaan puisi )
Contoh puisi
Abangku...dan kakakku....
Hari ini begitu indah bagimu
Kebahagiaan dan kebanggaan mewarnai seluruh detik waktu
Senyum dan tawamu terasa begitu ceria dan merdu
Hari ini pastilah menjadi kenangan indah sepanjang hidupmu
Namun hari ini hanyalah suatu awal
Awal dari suatu perjuangan yang panjang
Perjuangan seorang prajurit dan suami
Serta perjuangan istri prajurit dan istri sejati
Hari esok tidak akan terlewati dengan tawa dan canda
Hari esok adalah kerja keras
Kerahkan segala usaha
Tanggung jawab atas tugas dan keluarga ada di pundakmu
Tanggung jawab kepada bangsa dan negara menunggu setiap waktu
Kami adik-adikmu hanya bisa berdoa
Semoga kebahagiaan hari ini akan lestari dan abadi
Dan semoga perjuangan kakanda berdua selalu mendapat Rahmat dan petunjuk dari-Nya
Selamat dan bahagia abangku
Selamat dan bahagia kakakku
Selamat menempuh hidup baru
J. Mempelai dipersilakan menuju tempat pelaminan
K. Sarungkan pedang
L. Laporan komandan pedang poraNah itu sekilas tentang pedang pora. Sumber dari mbah google. Soalnya Al juga belum pernah lihat secara live. Maaf kalau ada yang salah.
Nah kalau tadi aku lihat live tapi sangkur pora. Urutannya sama sih tapi tadi setelah pembacaan puisi ada menyanyikan hymne Tentara Nasional Indonesia. Sama setelah laporan komandan sangkur pora (selesai) sesi foto pasukan sangkur pora dan mempelai lanjut foto mempelai, pasukan sangkur pora, orang tua mempelai. Baru sesi foto selanjutnya mempelai, pasukan sangkur pora dan saudara (beberapa aja) kalau banyak kagak kelar dah itu pesta. Pengombyong dari mempelai pria (kakak sepupuku) kayak mau suporteran banyak banget. Hahaha. Tapi sempat nyempil tadi bisa foto sama mempelai, pasukan sangkur pora dan diriku. Belum minta filenya tapi hihi.
Satu kejadian lucu saat pasukan sangkur pora persiapan. Ada anak kecil jatuh dari ketinggian 50cm. Terus ditolong abang pasukan sangkur pora. Jatuhnya tuh pas do belakang abangnya. Kan acaranya di dusun jadi ya beda tinggi ketinggian suatu tempat. Yang buat tenda pelaminan tu lebih tinggi. Tenda lain di ketinggian bawahnya, sama karena supporter banyak kebetulan dekat Mushola. Nah pada duduk di Mushola juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Future Pedang Pora (Tamat)
General Fiction" Tapi yah. Aku gak mau. " "Kamu pikir ayah gak tahu kelakuan kamu, Zenda Aliksi Adimakayasa? " " Ayah kamu benar sayang. Kebetulan minggu depan abang kamu juga pulang. Jarang loh abang bisa pulang. " Kata bunda meyakinkan. "Ya udah terserah ayah sa...