payung teduh ; wendy

175 17 7
                                    

pernah gak sih, out of nowhere lo deg-degan karena denger sebuah lagu ?

lagu yang bahkan setelah beberapa detik keputar, lo masih belum inget siapa yang nyanyi ataupun judul lagunyaㅡtapi lo langsung merasa familiar?

seakan-akan lo punya ikatan intim dengan lagu tersebut. bukan karena musisi penciptanya adalah cowok cakep idaman para cewek. bukan juga dengan genrenya yang kekinian.

lo bener-bener menyatu dengan lirik dan alunan musiknya di detik pertama lo denger. semesta seakan menuli. seakan dunia dan keramaian di sekitar lo mengabur, sementara lagu itu adalah pusatnya.

lagu yang bikin lo ingin teriak di tiap bait liriknya karena mengingatkan lo pada sebuah ceritaㅡtapi disaat yang bersamaan lo ingin menutup mulut rapat-rapat karena lo nggak mau membagi cerita itu dengan siapapun. lo ingin cerita itu tetep jadi milik lo seorang.

kalian pasti punya kan yang semacam itu ?

ya, gue punya. dan lagu itu adalah untuk perempuan yang sedang dalam pelukan.

.

.

.

yogyakarta, 2019

"mandi sana lu, bau kuda."

"kasar ih, kan gue naik dokar juga bareng elo."

"mandi gak lo? kalo nggak lo tidur lantai. gue ogah sekasur samaㅡ"

"iya iya bawel nyai."

wendy langsung beranjak ke kamar mandi sebelum irene melayangkan bantal ke arahnya. teteh sepupunya itu emang paling sebel kalo sudah dipanggil nyai.

katanya kelihatan lebih tua. walau ya emang tiga tahun lebih tua daripada wendy.

"mandi gausah kelamaan. ntar gudegnya gue abisin."

ancaman irene akhirnya membuat wendy mengurungkan niat buat berendam sejenak setelah berjam-jam keliling malioboroㅡmengikuti keinginan calon mempelai perempuan.

iya, ide liburan ke jogja adalah ide irene yang terpaksa melibatkan wendy. karena mamahnya irene gak setuju kalo irene liburan sendirian sebelum masuk masa pingitan.

karena bali terlalu jauh, dan bandung terlalu dekatㅡpilihan jatuh pada jogja. yang notabene juga kota asing buat irene maupun wendy.

"tega lo ah. nih betis gue berbiji gegara lo ngidam peyek mbok tumpuk."

"mulut lo sembarangan. ngidam apaan, emang gue lagi isi apa ?"

wendy ngangkat bahu acuh, "who knowsㅡ"

irene melotot, sudah mau nyerocos tapi wendy langsung membungkamnya dengan sesendok gudeg.

"wen, seriusan lo gaikut ke bandung pas pesta lajang ?"

"ya kalo gue lagi gada panggilan interview gue juga ikut."

"yah lo gak asyik."

wendy meringis, "lebih gak asyik mana lebaran gue disindirin kapan dapet kerjaan ?"

irene menghela napas, "lo tuh udah gue bilangin gausah masukin hati omongan orang. kerjaan tuh gak harus 9 to 5 stay di kantor. lo sibuk bikin acara kan juga termasuk kerjaan."

wendy hanya tertawa tipis. masalahnya hanya segelintir orang di keluarganya yang punya pemikiran seperti irene. kebanyakan berharap wendy bekerja sesuai jurusan kuliahnya. anak hubungan internasional minimal kerja harus di kedubes. bukannya malah sibuk wira-wiri jadi event organizer gigs musik.

recycleーbin 🔄Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang