Roby x Gendhis
"Morning, Cantik."
Perempuan berambut ikal dengan kaus putih dipadu rok satin merah marun itu memasuki bowling alley yang terletak di semi basement sebuah hotel mewahㅡdengan wajah bingung. Sampai seorang perempuan bertopi baret putih menghampirinya dengan wajah ceria.
"Na, rame bener sih ? katanya cuma friendly match ?"
Nonaㅡperempuan bertopi merah itu mengangguk, "Rame dong, kan cowok-cowok cakep pada main. Cewek-cewek pada ngantri duduk depan semua. Tapi tenang, elo udah gue siapin tempat di sebelah gueㅡ"
Gendhisㅡperempuan yang baru datang itu hanya mengangguk singkat. Sejujurnya dia tidak terlalu tertarik. Berbeda dengan Nona yang memang lebih suka acara lingkup sosialita seperti ini.
"Ogah ah, lo pasti duduk depan." ucap Gendhis. Memang niatnya hanya datang 10 menit saja, setelah itu dia akan pulang. Badannya rontok setelah seharian penuh pemotretan salah satu majalah terkenalㅡMarie Claire.
"Heh, ini kita tuh mau nonton Devon main bowling bukan dengerin kelas sejarah. Heran gue, dari jaman sekolah hobi banget duduk belakangㅡ"
"Elo aja kali yang nonton Devon, gue enggak." cibir Gendhis.
"Ya gue sih cewek normal. Selama mata gue bisa lihat karya tuhan yang bagus-bagus kenapa nggak ?" balas Nona.
Gendhis hanya menghela nafas tangannya sudah ditarik menuju deretan seat para penonton. Nona menggandeng Gendhis sambil menyapa beberapa orang lainnya. Terpaksa Gendhis jadi ikut basa-basi kan.
---
"Kok gue sih ?"
"Emang mau siapa lagi ?"
"Kenapa nggak bokap sendiri aja ? Kan itu undangannya buat dia. Bukan buat gue.."
"Konsepnya nggak gitu, bege. Ini acara charity buat ditayangin di tv. Kalo yang main bapak-bapak mana menarik. Makanya yang jadi perwakilan anak-anaknya, semuanya juga gitu. Chicco sama Jeffrey juga ikutanㅡ"
"Kalau gitu elo aja, Yon."
Jasonㅡyang notabene adalah si abangㅡhampir aja menabok kepala Roby kalau saja dia tidak sedang fokus menyetir dengan kecepatan tinggi.
"Gue udah bela-belain ya jemput di bandara sebelum ambil rapot anak gue. Bisa tahu diri dikit gak lo ?"
"Kok elo yang ambil ? Emaknya mana ?"
"Emangnya gue sebagai Bapaknya gak boleh ambil rapot ??" semprot Jason.
"Ya tumbenan aja. Santuy dong, jangan ngegas. Masi jetlag ini gue." balas Roby santai.
Jason mendecih.
"Kalo nggak...Raon aja." ucap Roby. "Raon kan lucu-lucu gemes tuh, pasti menarik banyak perhatian. Lagian rapotan gini Raon pasti libur kanㅡ"
"Yanㅡ" ucap Jason dengan tatapan tajam.
"Iya-iya canda elah."
---
Gendhis baru aja kembali dari kamar mandi waktu Nona tiba-tiba narik dia biar cepet duduk. Soalnya memang sebentar lagi pertandingannya dimulai.
"Anak-anak pada taruhan."
Gendhis mengernyit. Setahunya pertandingan persahabatan yang sedang digelar ini untuk keperluan menggalang dana.
KAMU SEDANG MEMBACA
recycleーbin 🔄
Cerita Pendekwrite something unfinished is such a pleasure, for me. + ini work selingan paling selingan jadi jangan ditunggu update nya oke sip 👌 started : 4 Juni 2018 ©fyeahfriday | 2018