「more than friends ; minrene

307 19 12
                                    

Renata x Nico

"Lah, begadang lagi lu ?"

Aru yang sedang menumpang masak sarapan alias merampok isi kulkas apartemen bawah itu cukup tersentak melihat pemandangan si empunya apartemen. Penampilannya lusuh dengn kedua kantung mata yang menghitam. Itu Nico, salah satu dari penghuni apartemen bawah.

"Mau launching tuh mbok ya perawatan wajah gitu lho." ucap Aru. Tiba-tiba saja logat medoknya keluar. Biasanya memang jiwa titisan emaknya yang asli Jawa Tengah suka muncul pas lagi masak.

"Buluk banget kaya gombal mukidi."

Tanpa merespon apa-apa Nico hanya lewat untuk mengambil sesuatu di kulkas. Mengambil botol minuman apapun yang dilihatnya pertama kali. Untung bukan toner atau skincare milik Januㅡyang harganya selangit. Ya, Janu adalah penghuni lain apartemen bawah.

Sementara Aru penghuni apartemen atas. Tapi rajin kebawah setiap dia nggak punya stok bahan makanan untuk dimasak. Aru emang tipikal cowok paket komplit plus bisa masak. Sayangnya cuma satu kekurangannya, suka gatau diri.

Kayak sekarang, dia malah ngabisin stok terakhir pasta, olive oil, dan garlic di dapur Nico dan Januㅡuntuk dibuat sarapannya sendiri.

"Napa ? Mau ? Gak ada ya. Elu sih, dikit banget nyetok pasta ?"

Selain gatau diri, hobi Aru memang memancing emosi. Untungnya saking capeknya begadang, Nico sampe gapunya energi buat nanggepin Aru. Nico emang gitu. Kalau manusia umumnya kurang tidur malah gampang marah, Nico malah kebalik. Nico justru kelihatan kayak marah kalo lagi semangat banget melakukan sesuatu.

"Hmm. Nih gue kasi setengah piring aja. Gak tega gue liat komuk lu. Kayak udah nggak makan beras setahun aja. Eh tapi emang bener sih, kan lu mulai diet kalori sejak putusan sama Renataㅡ"

Wajah capek Nico tampak tersentak sejenak. Walau nggak terlalu kentara karena dia sibuk meneguk hingga habis air mineral dinginnya. Sementara Aru, setelah meletakkan sepiring sisa (literally sisa karena yang dia kasih ke Nico itu bagian yg hampir caramelized gegara masaknya disambi nonton netflix) pasta masakannyaㅡdia sibuk plating piringnya sendiri. Ralat, piringnya juga pinjem punya Nico.

Salah satu hobi Nico selain begadang adalah mengoleksi piranti rumah dan hiasan yang kalau kata anak sekarangan itu artsy banget. Tapi ya gitu. Nico mana sempet pakainya. Ujung-ujungnya koleksi piring cantik yang dibelinya di Paris tahun lalu berakhir buat feed instagramnya Aru.

Iya, Aru memang sebegitu nggak tahu dirinya.

"Gue liat-liat diet lu berhasil juga ya. Lu harusnya bikin video tentang daily diet lu. Bisa ngalahin OCD Deddy Corbuzier nohㅡ"

Nico cuma menelan ludah getir. Mau nyautin ucapan Aru tapi males banget. Pasti apapun yang diucapkan Nico yang berhubungan dengan diet kalorinya itu selalu disangkutpautkan dengan mantannya, Renata.

Padahal, emang dari dulu Nico tuh pingin hidup sehat. Hanya aja selama ini (dulu maksudnya), dari sekian orang terdekatnya, cuma Renata yang paling berani memotivasi Nico dengan berbagai omelan dan paksaan.

Makanya, orang-orang ngiranya Nico diet gegara pingin nunjukin kalau dia sudah berubah setelah putus dari Renata.

"Bacot." umpat pelan Nico akhirnya sambil menahan diri untuk nggak dorong mukanya Aru ke piring pasta penuh saus bolognese yang masih panas itu. "Mulut lo mending dipake makan daripada ngebacot nggak pentingㅡ"

recycleーbin 🔄Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang