Before First Love ?

24 0 0
                                    



"Dinda mau berapa lama di Jakarta ?"

Pertanyaan Tante Andien membuat Adindaㅡperempuan dengan rambut hitam lurus itu menghentikan suapan rotinya.

"Ya kalau udah selesai pulang sih."

Tante Andien menggeleng, "Kebalik sayang,"

Dinda mengernyit.

"Ke Jakarta itu pulang."

Dinda terdiam sekilas sampai memahami maksud Tante-nya itu. Lalu mengangguk pelan.

"Iya gitu maksudnya." ucap Dinda. "Tante mau nitip sesuatu nggak ? Nanti aku mampir Bandungㅡ"

Tante Andien terdiam sejenak, "Lihat jadwal kamu dulu. Lagian kamu pasti lebih butuh istirahat. Terakhir terbang ke Thailand kamu sakit seminggu lebih."

Dinda mengalihkan wajah, "Itu kan gara-gara aku salah makan di Bandara sebelum berangkat."

Tante Andien mengangkat bahu, "Kamu yakin nggak mau ajak Noah ?"

Dinda menggeleng, "Oniisan kan baru aja mulai project, Tante. Udah nggak papa. Lagian cuma sebentar kok."

"Justru karena itu."

Dinda mengernyit.

"Kamu kan udah lama nggak pulang, Dinda. Kamu butuh agak lama di Jakarta."

---



Blueroom Coworking-space

"Mata gua siwer, njir. Seharian gue ngadep laptop."

Tanpa salam atau basa-basiㅡJonathㅡlaki-laki dengan rambut kecoklatan dan kaca mata berbingkai tipis itu datang sambil sambat. Penampilannya cukup rapi sebenarnya tapi versi budak korporat jam lima soreㅡsetelan kemeja yang sudah dilinting dan jas yang sudah dilepas.

Hannanㅡlaki-laki yang sudah lebih dulu datang cuma ngangkat kepala singkat, terus balik ngadep laptopnya sendiri.

"Jadi plis ya gue gak mau liat lu pada ada yang masi kerja disini, seriusan gua muntah sekarangㅡ"

Bukannya merasa tersindir, Hannan malah ngarahin laptopnya ke depan komuk Jonath. Udah gitu brightnessnya dikencengin. Sampe-sampe Jonath yang baru aja lepas kaca mata rasanya mau buta aja.

"HANAN GOBLOㅡ"

"Mulutnya, ya Tuhan. Baru dateng udah sampah aja."

Kevin yang baru aja balik dari nerima telponㅡlangsung menepuk pelan mulut Jonath. Membuat Jonath melirik sinis keduanya. Seakan merasa begitu tersakiti.

Gimana nggak tersakiti ? Niat hati pulang kerja setelah seharian penuh meetingㅡmalah nggak ada satupun sahabatnya yang menghibur.

Soalnya biasanya kalo yang lain lagi di posisi yang sama, Jonath bakal ngetawain dengan laknatnya.

"Acel mana dah ? Emang cuma Acel yang tampan hatinya dan baik wajahnyaㅡ"

"Kebalik, gobsㅡ" ucap Kevin gemas mengacak rambut Jonath sebelum akhirnya ikut nimbrung laptop Hannan.

"Gak asyik lu padaㅡ" ucap Jonath. Tapi ikutan ngintip laptop Hannan. Walaupun tiga detik berikutnya di dorong Hannan karena memang kepala Jonath mendominasi screen laptop.

recycleーbin 🔄Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang