"...iya ini juga barusan sampe...baru sempet cas hape...iya udah lengkap nggak ada yang ketinggalan...ini baru mau makan..abis itu fitting dulu mumpung deket...iya abis itu langsung pulang.."Ghyan menjauhkan sedikit hape dari telinganya. Suara melengking keponakan satu-satunya yang lagi periode usia aktif berbicara itu sedang mendominasi telponnya dengan kakaknya, Briana. Sebenernya Ghyan udah kangen banget pingin peluk plus ciumin ponakannya itu. Tiga bulan terakhir cuma bisa liat lewat foto di grup chat keluarga itu sangat-sangat nggak cukup buat Ghyan yang jiwanya bucin banget sama ponakannya. Habis mau video call juga nggak memungkinkan. Perbedaan waktu hampir 12 jam bikin Ghyan cuma bisa menahan diri ldr-an sama ponakannya.
Iya, ldr-an bagi Ghyan tuh ya sama ponakannya. Pacar ? Gimana mau punya pacar. Hidupnya aja penuh sama yang namanya latihan fisik. Maklum, atlet.
"Lo udah pesen ?" tanya Ghyan pelan, karena masih belum menutup telponnya. Cowok di depannya itu mengangguk lalu ikut mengintip layar hape Ghyan sambil ikut mendengarkan suara bersautan dari situ.
"Hmm gue apa ya ?" tanya Ghyan sambil membaca cepat deretan tulisan di dalam buku menu. "Lo pesen apa ? Yang enak apaan sih disini ?" tanya Ghyan pada cowok di hadapannya itu. Bukannya menjawab, itu cowok malah sibuk dengan hape Ghyan. Sibuk berinteraksi dengan ponakan Ghyan.
Ghyan mendengus, baru ingat bahwa yang jadi bucin ponakannya itu bukan cuma dia tapi cowok di hadapannya itu yang sebenarnya nggak ada hubungan darah dengannya. Iya, bukan keluarga tapi malah kayaknya lebih sering doi ketemu ponakannya ketimbang Ghyan sendiri.
Ghyan menoleh ke mas-mas pelayan sambil senyum ramah, "Samain aja, Mas."
Si Mas pelayan mengerjapkan mata sejenak, "Yang mana ? Semuanya ? Jadi pesanan double semuanya ?"
Ghyan mengangguk sekilas sebelum akhirnya cepat-cepat menggeleng begitu teringat sesuatu. "Eeeh bentar saya lihat duluㅡ"
Si Mas Pelayan mengangguk dan memperlihatkan list makanan yang sudah dipesan cowok di hadapannya yang refleks membuat Ghyan melotot karena saking banyaknya. Ya, sebenernya nggak terlalu kaget mengingat dari dulu cowok di hadapannya ini memang punya kapasitas lambung yang sangat besar. Tapi dari terakhir kali makan barengㅡini jauh lebih banyak.
Padahal tadi di bandara, itu cowok juga sempet jajan sambil nungguin koper Ghyan lengkap.
"Emmm yang Caesar Salad-nya aja ditambah satu porsi...Strawberry Milkshakenya juga.."
"Udah Mbak ?"
"Udahㅡ"
"Mana kenyang ?"
Si Mas Pelayan yang udah mau pergi jadi terhenti. Tapi Ghyan dengan cepat memberikan isyarat kalau sudah nggak ada menu yang mau dipesan.
"Gue masih kenyang, elah." kilah Ghyan lalu mengambil hapenya. Tapi terlambat telpon kakaknya sudah ditutup. Entah kepencet ponakannya atau memang sudah diakhiri kakaknya. Merasa ditatap dengan tatapan menyelidik oleh cowok di depannya, Ghyan malah menyibukkan diri dengan hapenya. Walaupun ujung-ujungnya juga salah tingkah sendiri.
"Gue tadi di pesawat makan, beneran." ucap Ghyan. Nggak sepenuhnya bohong sih, karena memang dia sempet gigit secuil roti. Tapi abis itu mual jadi gak dimakan lagi.
"Hmm."
Ghyan diam-diam memperhatikan cowok di depannya itu yang sudah nggak lagi menaruh tatapan curiga ke dia. Sebenernya dia nggak mau bohong juga sih, karena nggak faedahnya juga. Cuma ya gitu, mau dijelasin gimana juga itu cowok pasti nggak bakalan paham dengan situasinya sekarang.
—-
"Ghyaaan, lo kurusan banget ya. Gue kira karena efek kamera ajaㅡ"
Ghyan langsung menarik Gisel, agak menjauh dari keluarga besarnya yang lagi ngumpul di ruang tengah. Sebenernya nggak bener-bener keluarga besar juga sih, karena nggak selengkap itu. Cuma memang banyak orang lagi kumpul di rumahnya. Padahal Ghyan udah mewanti-wanti Bunda dan Kak Briana supaya nggak undang siapa-siapa pas dia pulangㅡeh nggak tahunya malah digabung sama acara ulang tahun Bundanya. Ya jadinya rame.
KAMU SEDANG MEMBACA
recycleーbin 🔄
Short Storywrite something unfinished is such a pleasure, for me. + ini work selingan paling selingan jadi jangan ditunggu update nya oke sip 👌 started : 4 Juni 2018 ©fyeahfriday | 2018