'Karena perasaan bukan untuk dipermainkan'
~LAKUNA~
Bel pulang telah berbunyi dengan nyaring. Membuat seluruh murid menghembuskan nafas lega dan bersorak ria. Dikelas itu, semua murid tengah sibuk merapikan alat-alat tulis yang berserakan dimeja untuk dimasukkan ke dalam tas. Tak terkecuali, keempat siswi dipojok kiri dan tentunya si 'cowok kulkas'
Guru yang mengajar kelas itu sudah keluar sejak 5 menit yang lalu. Beberapa murid sudah berhamburan keluar kelas. Tapi Chia masih sibuk melihat kanan kiri atas bawah. Seperti mencari sesuatu.
"Eh pulpen ucul gue manaa?"tanya nya heboh pada Mira yang sedang mengancingkan tasnya.
"Ntah"jawab Mira sekenanya
Kelas sudah sepi sekarang. Tinggal mereka berempat dan seorang siswa di barisan pojok kanan, yang masih ada didalam kelas itu."Kuy pulang"ajak Geyra
"Ih gey! Si ucul ilang masa? Bantu cari dong"ucap Chia masih sibuk mencari pulpen kesayangannya.
Pulpen bergambar keroppi yang diberinya nama UCUL. Karena bentuknya lucu katanya.
"Makanya, kalo punya barang berharga ya dijaga!"jawab Geyra judes
"Au si chia. Tu pulpen dibiarin nganggur ngga diberesin. Dia malah sibuk baca novel"Timpal Mira
"Aaaii bantu cariin! Malah ngomel kek emak-emak kehilangan taperwer!"balas Chia sambil melirik sebentar lalu kembali mencari-cari pulpen nya itu.
Akhirnya dengan terpaksa mereka bertiga ikut repot mencari si UCUL.
Disebrang sana, cowok berwajah datar itu memperhatikan keempat siswi yang sibuk mencari sesuatu itu dengan tatapan tak terbaca. Ia pun beranjak dari duduknya berusaha tak peduli.Tiba-tiba kakinya menginjak sesuatu,tepat saat dirinya berada dibarisan keempat cewek itu.
Cowok itupun mengambil benda yang tanpa sengaja diinjaknya itu.
Sebuah pulpen keroppi.--ini yang mereka cari?--batinnya
Lalu ia berjalan pelan menuju keempat siswi itu. Menghampiri Geyra yang paling dekat jaraknya dengannya."Ini yang dicari?"ucapnya dengan nada datar nyaris tanpa ekspresi
"Eh iya! Thanks cowok kulkas!"jawab Geyra girang.
Elang, cowok itu hanya diam lalu melanjutkan langkahnya keluar kelas yang sempat terhenti.
"Nih ucul! Si kulkas yang nemuin"kata Geyra lalu memberikan pulpen itu pada Chia, si empu nya pulpen.
"Ahh ucul sayang! Luplup! Muah"ucap Chia girang sambil memeluk dan menciumi pulpen kesayangannya itu.
"Udah ayo balik!"ajak Mira.
Keempat siswi itupun berjalan bersama keluar kelas menuju parkiran.
"Pulang bareng kita aja sih mir"ajak Chia
"Iyaa ikut kita aja amir"timpal Geyra
"Iya"Rasha yang sedari tadi diam pun akhrinya membuka suaranya
KAMU SEDANG MEMBACA
Lakuna
Teen FictionAda ruang hampa disudut hati. Ada kekosongan yang tak berarti. Ada satu nama, tapi seperti tak terisi.