9. DM IG

38 8 2
                                    

'I Hate That'

~MIEL~

Cewek itu sedang menikmati indahnya sunrise lewat balkon kamarnya.
Udara dingin dipagi itu tak menyulutkan semangatnya memotret indahnya sunrise pagi ini.
Jemarinya menari-nari diatas keyboard ponselnya. Mengetikkan caption yang tepat untuk 'SnapGram' nya.

Pagi yang indah⛅

Mira tersenyum sekilas. Hari ini hari sabtu, weekend dan tentunya sekolah sedang libur. Mira melangkahkan kakinya masuk ke kamarnya, udara diluar tak lagi sedingin tadi. Udara mulai menghangat, tak seperti sikap dia yang masih saja beku.

Mira menghempaskan tubuhnya dikasurnya. Menatap langit-langit kamarnya yang dipenuhi bintang-bintang kecil berwarna-warni hasil karyanya. Ia tersenyum lebar, tiba-tiba muncul ide untuk menulis lagi dikepalanya.

Ia duduk dihadapan meja belajarnya, mengambil buku dan pena nya, lalu tangannya itu mulai menuliskan apa yang ada dihatinya saat ini.

Aku disini, masih disini dengan perasaan yang sama, masih mencintai kamu, dan kamu yang masih tak peduli hal itu.
Apapun yang terjadi, tak ada niatan dihati untuk mengganti posisimu dengan yang lain.
Meski kamu masih bersikap acuh akan rasaku, meski kamu masih tetap kekeuh mengabaikan perjuanganku, yang perlu kamu tahu 1. Aku mencintaimu dengan segala kekuranganmu dan akan selalu begitu.
Aku tak tau, sebenarnya apa yang dimaksud dengan cinta itu.
Aku tak mengerti, apa arti cinta itu.
Karena aku belum pernah memiliki siapapun yang mengisi hatiku, sebelum kamu.
Kamu adalah yang pertama, dan mungkin juga yang terakhir.
Lihat aku, kumohon hargai perjuanganku.
Tak perlu mencintaiku kembali, Tak perlu membalas perasaanku, cukup dengan kamu melihatku, tersenyum kearahku, aku sudah cukup bahagia untuk itu.

Mira menutup bukunya kasar. Jika boleh jujur, ia lelah. Ia lelah terus-terusan diabaikan seperti ini. Tapi entahlah, hatinya masih saja terus mempertahankan 'dia'.

Mira mengambil ponselnya, sedari tadi ponselnya itu berbunyi terus. Ada beberapa notifikasi dari aplikasi Instagram. Mira pun membuka aplikasi Instagramnya.

Elangrey_
Pgi mir

Mira tertegun. Ia mengucek matanya berkali-kali. Mengira dirinya hanya berhalusinasi Elang mengirimkan pesan padanya via instagram. Bahkan, Mira sendiri tak tahu kapan Elang men follback instagramnya.

Ia mengetikkan balasan dengan gugup. Ia berkali-kali menghapus, takut salah-salah kata. Astaga, hanya chat saja membuat Mira berkeringat dingin seperti ini, bagaimana jika Elang mengucapkannya langsung? Mungkin Mira sudah mati berdiri.

--Elah, bales aja pagi juga, ribett--batinnya.

Pagi juga Elang

Mira menutup ponselnya. Memeluk erat-erat ponselnya itu. Senyum-senyum sendiri sambil mengetuk-ngetukkan ponselnya itu didagunya. Ia sangat gugup, sudah lama tak bertukar pesan dengan orang yang sudah lama ada dihatinya itu.

5 menit

Elang tak kunjung membalas pesannya. Dibaca saja tidak. Mira menghembuskan nafas gusar, bisa saja ada orang iseng yang membajak akun Elang, dan mengirimkannya pesan. Jika benar begitu, orang itu jahat sekali. Berani-beraninya dia mempermainkan perasaan nya. Mira sangat kecewa.

LakunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang