'Ada yang janggal. Ada yang aneh. Tapi apa? Sebenarnya ada apa ini semesta? Apa lagi yang akan terjadi?'
~LAKUNA~
Geyra jelas tau, hal ini pasti akan terjadi. Hari ini hari minggu. Tentu saja para sahabatnya itu pasti akan datang kerumahnya untuk menjemputnya untuk main seperti biasa. Tapi untuk kali ini, ia benar-benar tak bisa. Jadi, ia memutuskan untuk membohongi mereka lewat bude.
Sebelum terdengar ketukan keras dan suara cempreng khas para sahabatnya, Geyra lebih dulu menyusun strategi. Ia lebih dulu membicarakan rencananya pada bude agar para sahabatnya itu tak jadi mengajaknya main. Jujur saja, ia belum sanggup. Ia belum kuat untuk melepaskan mereka dalam waktu dekat. Tapi faktanya, memang itulah yang akan terjadi. Cepat atau lambat, semuanya akan terungkap. Peperangan pasti akan segera dimulai.
Geyra tahu betul. Ia pasti terlihat seperti pengecut. Tapi, yaa masa bodo lah dengan perkataan orang. Toh, ia juga sebenarnya tak menginginkan hal ini terjadi. Toh, ini semua terjadi diluar kendalinya.
Ia sudah mengatakan pada bude untuk jangan bilang bahwa ia ada dirumah. "Bilang saja 'Geyra sedang pergi keluar dan tak tau kapan pulang' gitu" katanya tadi pada bude.
Sebenarnya, ia juga tak ingin melibatkan sang pembantu rumah tangga yang sudah ia anggap sebagai ibunya itu dalam menjalani misi sialan ini.
Tapi yaa mau bagaimana lagi? Jika keadaan yang memaksanya harus mengikutsertakan sang bude.Dan benar saja, tak lama dari itu terdengar ketukan keras dari pintu depan. Bude sengaja memelankan langkahnya sambil menyiapkan dirinya yang entah kenapa jadi sedikit gugup.
Bude membuka pelan pintu rumah itu. Benar saja. Dihadapannya kini berdiri 2 wanita cantik yang sedang tersenyum bodoh, tak lain adalah Chia dan Mira. Dibelakang mereka ada Rasha yang langsung maju dan tersenyum kikuk karena merasa tak enak atas perbuatan 2 sahabat gilanya itu.
"Maaf ya bude. Mungkin karna teriakan teman saya bude jadi bingung. Sekali lagi maaf kalo kita disini jadi ganggu bude yang mungkin lagi ngerjain sesuatu didalam"
Wanita paruh baya yang dipanggil bude itu balas tersenyum. "Ga apa-apa nduk. Ada apa pagi-pagi sudah kemari?"
"Mm bude? Geyra nya ada?"tanya Mira
"Mm, anu nduk. Geyra nya tadi keluar rumah. Bawa motor. Pamitnya mau jalan-jalan sambil cari makanan katanya"
"Udah lama belum bude?"
"Sekitar sepuluh menit yang lalu nduk"
"Mm, kira-kira bakal lama engga ya?"
"Maaf nduk, bude kurang tau kalo itu"
"Yasudah. Kalo gitu kita pamit ya bude. Salamin ke Geyra kalo dia pulang. Assalamualaikum"pamit Rasha dan menarik paksa kedua tangan sahabatnya lalu memaksa mereka masuk ke dalam mobil.
Begitulah kira-kira. Geyra hanya menajamkan pendengarannya didalam kamarnya. Ia sedari tadi hanya menguping percakapan sahabatnya itu dengan budenya. Ia menghembuskan nafas lega ketika mobil milik Chia itu sudah berlalu meninggalkan kediamannya.
Geyra keluar kamar dengan wajah datar. Sebenarnya ia kesal, seharusnya ia sedang bersenang-senang sekarang. Gara-gara misi sialan itu, ia jadi harus tetap stay dirumah. Entah kapan cowok itu akan mempublish hubungan kontrak mereka.
Elang masih ada dihalaman belakang rumahnya. Entah apa yang ada diotak cowok itu. Sampai sekarang, tak terlihat tanda-tanda ia akan beranjak pulang. Entah apa yang membuatnya betah dirumah Geyra. Padahal, sama sekali tak ada yang menarik untuk dilihat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lakuna
Teen FictionAda ruang hampa disudut hati. Ada kekosongan yang tak berarti. Ada satu nama, tapi seperti tak terisi.