11. Terlalu rumit

24 7 0
                                    

'Kenapa jadi semakin rumit?'

~LAKUNA~

Cowok itu menghempaskan tubuhnya dengan kasar dikasur empuknya. Pikirannya benar-benar kacau balau.
Ia tak mengerti mengapa takdir mempermainkan nya seperti ini. Apa kesalahan yang pernah ia perbuat sampai permasalahannya semakin kesini malah semakin runyam?

Elang menghembuskan nafas gusar. Ia bangkit dari posisi nya lalu menyenderkan kepalanya pada ranjang. Ia memejamkan matanya,menikmati rasa sesak didadanya. Memijiti keningnya yang berdenyut-denyut sedari tadi.
Tanpa ada niatan bangkit dari kasur, apalagi mengganti seragam yang masih menempel ditubuhnya.

--kok malah makin runyam gini! Sumpah gue ga ngerti lagi harus gimana kalo keadaannya aja udah kaya begini. Gue ga ngerti lagi harus bersikap seperti apa kalo udah begini. Ini diluar ekspektasi gue--batinnya menjerit kesal

Rasanya Elang ingin enyah saja dari bumi jika sudah begini.
Ini lebih rumit dibandingkan apapun.
Ini lebih sulit dari yang ia kira.

--gue ga boleh gegabah. Gue ngelakuin semua ini juga karena ada alasan yang logis. Mereka juga pasti mengerti jika saja mereka tahu apa yang melatarbelakangi apa yang gue lakuin. Gue yakin itu. Gue harap,semua masih berjalan lancar sesuai rencana,semoga semua masih baik-baik saja sampai misi ini selesai--batinnya.

☆☆☆

"Sumpah gue kesell bangeett! Aaa gue pen nangiss, hikss, kesell kesell kesell!!!"jerit Geyra,tanpa sadar menggigiti bantal yang ada dipangkuannya.

Geyra dan Mira kini berada dikamar Geyra. Hanya ada mereka berdua dan seorang pembantu rumah tangga. Seperti biasa, kedua orangtua nya sibuk bekerja, pergi sepagi mungkin dan pulang semalam mungkin. Sampai Geyra merasa tak diperhatikan sama sekali.

Mira hanya tersenyum,lalu lebih mendekat pada sahabatnya yang sedari tadi masih saja meratapi nasibnya.

"Udahlah gey,ngapain lo pikirin, enjoy aja! Ntar lo stress lagi"ucapnya lalu terkekeh pelan.

"Sialan! Mana bisa ga gue pikirin amirrr! Gue mau pindah sekolah aj--"belum sempat Geyra menyelesaikan kalimatnya, Mira sudah membekap mulutnya dengan tangan, lalu menghadiahinya tatapan tajam, seolah
berkata 'berani lanjutin omongan laknat lo,gue abisin lo!

"Lo pikir sekolahan punya bapak lo main pindah-pindah? Engga akan gue biarkan lo pindah! Enak aja lo main pindah-pindah,mau lari dari masalah? Huh? Masalah itu ada untuk dihadapin, bege!"kata Mira kesal dengan sikap Geyra yang menurutnya terlalu kekanakan.

Geyra melepaskan dengan kasar tangan Mira yang masih setia membekap mulutnya.
"Gue ga lari dari masalah kashmir! Lagipula itu bukan masalah,cuma apa yaa? Bingung juga gue"sahutnya ketus

"kalo emang itu bukan masalah, seharusnya lo ga perlu seheboh ini Geyra! Selow aja selow"ucap Mira dengan enteng

"Lo kira gue Wahyu, selow-selow"balasnya masih dengan nada ketus

"Yaudah woles dah woles"

"Dibalik doang"

"Au ah gelap"kesal Mira

"Miraa, tukar tempat kuyy, setiap ngga ada pelajaran bu wakel doang ko, setiap bu wakel ngajar kita pindah lagi, gimana?"ucap Geyra dengan muka memelas,berharap Mira mengiyakan permintaannya

LakunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang