'Apa harus dengan cara seperti ini bahagia dapat kuraih? Kenapa harus ada yang terluka dibalik cerita bahagia?'
~LAKUNA~
Sejak acara bertengkar yang diakhiri dengan kepulangan Geyra, Reyhan masih duduk dibalkon dengan pikiran yang sudah kemana-mana. Otaknya yang tokcer mendadak lemot merespon.
Astaga, apa lagi kah ini? Apa maksud dari ucapan adik sepupunya itu?
Ia merutuki dirinya kenapa begitu cepat terpancing emosi. Padahal, jika ia diam sebentar saja maka dapat dipastikan ia mengetahui apa yang sedang terjadi sebenarnya.
Reyhan mengusap kasar wajahnya. Menopang dagunya lalu menghembuskan nafas berat. Disandarkannya punggungnya ke sandaran kursi yang sedari tadi ia duduki.
Jika sudah begini, semuanya serba salah. Ingin berhenti mendahulukan ego, tapi sudah kepalang tanggung. Ingin berhenti dan mengalah saja, tapi mana bisa berhenti ditengah jalan?
Oke. Jawaban dari semua pertanyaan itu hanya satu. Lakukan apa yang memang seharusnya dilakukan.
☆☆☆
"Jadi gini gan"ucap cowok itu mengawali pembicaraan.
Elang kini berada dirumah Regan, tugasnya sama seperti Geyra. Menjalankan rencana sesuai apa yang sudah disepakati keduanya.
Kedua cowok itu berada dikamar milik Regan. Kamar bernuansa hitam putih, warna favorit cowok itu.
Regan mengangkat sebelah alisnya menatap lawan bicaranya yang malah tak melanjutkan kata-katanya.
Elang menghela nafas. Kenapa pula dia ini seperti artis yang lupa dialognya? Ayolah Elang fokus! Konsentrasi dengan apa yang ingin kau lakukan sekarang!
"Gini apaan?"tanya Regan yang sudah tak sabar mendengar sesuatu yang katanya penting itu
"Oke. Jadi gini, seperti yang lo tau, gue dan Geyra jadian. Dan ya lo tau juga Mira ada rasa sama gue kan?"
Regan mengernyit tak paham. "Ya terus?"
"Nah, gini ya gan. Gue, sama Geyra itu cuma pacaran kontrak. Jadi tujuan gue kesini itu un--"
"Maksud lo apaan?! Lo nyakitin banyak pihak disini bego!"potong Regan tiba-tiba
"Jangan motong dulu kalo gue lagi ngomong!"gertak Elang kesal karena ucapannya diinterupsi.
Regan diam. Memberikan kesempatan pada Elang untuk melanjutkan ucapannya yang sempat terhenti.
"Tujuan gue kesini adalah, gue minta lo tembak si Mira secepatnya kalo memang lo punya rasa sama dia. Bikin dia lupa soal rasa yang pernah ada dihati dia buat gue, bahagiain dia gan"ucapnya tegas
"Lo ngomong apaan sih njing? Gak ngerti gue!"balas Regan.
"Astaga regan. Oke, gue jelasin ulang. Gini yaa, gue dan Geyra sepakat untuk melancarkan sebuah misi. Gue dan dia disini sama-sama berkorban. Lo tau? Geyra suka sama Zean tapi karena Chia juga suka sama si Zean, Geyra memilih mundur. Dia juga pengen ngeliat sahabatnya bahagia, Mira terutama. Dia pengen Mira moveon dari gue karena menurut dia gue terlalu brengsek. Gue? demi lo dan Reyhan. Meski gue berani sumpah gue ga punya rasa apapun sama si Mira, tetep aja ujungnya disini gue seolah-olah si penjahat kan? Dan Geyra dianggap sosok antagonis karena nikung sahabatnya kan? Padahal, kenyataannya ga gitu"
Regan bungkam. Ia sedang mencerna setiap kata yang keluar dengan mulus dari bibir cowok yang notabene sahabatnya itu.
"Misi gue sama Geyra adalah, menyatukan mereka yang memang pantas dipersatukan. Semisal, Zean dan Chia yang menurut Geyra lebih serasi dibanding dirinya dan Zean. Dan menyatukan antara elo atau Reyhan dan Mira"lanjutnya dengan tegas.
Regan tertegun. Bibirnya mengatup rapat. Lidahnya kelu barang mengucapkan satu kata.
Elang menghela nafas. Ucapan panjang lebarnya tak digubris sedikitpun.
"Disini, lo tinggal perjuangkan hak lo atas dasar cinta. Raih dia yang lo cinta, ini waktunya gan"lanjutnya lagi
Hening
"Terserah lo. Berjuang jika dirasa pantas diperjuangkan. Mundur jika ingin mundur. Semua keputusan ada ditangan lo"
Regan masih saja diam. Tak ada niatan sedikitpun menanggapi ucapan cowok disebelahnya itu. Bahkan hanya sekadar mengangguk sekalipun.
"Jangan mengaku kalah sebelum berperang, jangan berhenti sebelum memulai. Apa salahnya mencoba? Bukankah setelah mencoba akan terasa lebih lega? Apapun kenyataan yang akan diterima nantinya, yang penting sudah berusaha, kan?" Elang masih terus berusaha membujuk. Yaa paling tidak, cowok itu sudah berusaha kan? Apapun hasilnya nanti urusan belakangan. Bukankah mengungkapkan akan terasa melegakan? Meskipun kemungkinan ditolak itu ada sedikit atau mungkin... besar?
Elang menghela nafas lagi. Lelah saja yang ia dapat jika mengoceh sendiri seperti ini.
"Gan, didunia ini ngga ada yang ngga mungkin. Lagipula, memang salah jika kita mengungkapkan rasa? Apa menyatakan cinta itu dosa? Jangan sampai penyesalan itu datang saat lo melihat dengan mata kepala lo sendiri lo kalah bahkan sebelum bertarung. Dimana kejantanan lo kalo hal itu jadi kenyataan?"ucapnya lagi dan lagi
Sebenarnya menasehati orang seperti ini sulit. Salah sedikit saja, orang yang dinasehati bisa saja jadi salah tanggap dan salah mengambil langkah.
Dunia memang keras. Jadi orang baik dimanfaatkan. Jadi orang jahat dikucilkan. Menyedihkan. Miris sekali.
Eh kok jadi bahas dunia? Oke, back to topik.
"Kita cowok gan. Disini tugas kita mengejar, mendapatkan kemudian menyayangi dan menjaga. Kalo lo masih aja diam diam dan diam, bagaimana bisa lo raih cinta yang lo pengen sejak lama?"
Nasehat masih saja terus meluncur dari mulut Elang. Entah didapatnya dari mana semua kata-kata itu. Yang jelas adalah, ia ingin sahabatnya itu berjuang meraih cinta yang ia inginkan. Memangnya salah bertarung? Apa menyatakan rasa itu salah? Tidak kan? Bukankah Elang benar?Elang tersenyum tipis masih dengan menatap cowok disampingnya yang tatapannya kosong kedepan. Tapi ia yakin, cowok itu menyimak dengan baik tiap kata yang ia ucapkan.
"Gue balik. Pertimbangkan baik-baik, tanya hati lo. Dia tau jalan mana yang lebih baik lo ambil"
Elang keluar dari kamar hitam putih itu. Meninggalkan sesosok pria yang masih bergeming ditempatnya.
Mungkin... ia butuh sedikit waktu.
Waktu untuk berpikir dan merenungkan semua ini. Sebentar saja.☆☆☆
Jika sebuah cerita sudah bisa ditebak akan seperti apa akhirnya, dimana letak keseruannya?
Maka dari itulah, aku benar-benar berusaha bagaimana caranya supaya alur cerita ini itu tidak seperti yang kalian bayangkan. Supaya ada letak keseruan dan rasa penasaran dalam diri kalian.Aku bermain-main dari part ke part, yaa berusaha sebaik mungkin membuat cerita ini semakin rumit dan semakin sulit dimengerti. Dan tentunya makin tak tertebak seperti apa endingnya. Haha.
(KARENA MEMANG ITU TUJUANKU)
Sekian ya. See you next part.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lakuna
Teen FictionAda ruang hampa disudut hati. Ada kekosongan yang tak berarti. Ada satu nama, tapi seperti tak terisi.