17. Mine?

20 4 3
                                    

'Bersyukurlah saat masih dapat merasakan kebahagiaan, karena ketika duka menghampirimu, masa-masa dimana kamu tertawa bahagia akan sangat kamu rindukan'

~LAKUNA~

"Mau pulang bareng gue?"

Suara bass dan terdengar datar itu terdengar dengan jelas ditelinga Geyra. Tapi gadis dengan bola mata coklat itu masih diam ditempatnya. Tak ada niatan untuk berbalik walau sesenti pun.

"Gey, udah sore. Ban motor lo juga kempes gitu. Udah ayo bareng gue aja. Gausah sok jual mahal gitu"

Suara itu terdengar lagi. Tetapi kali ini, lebih lembut. Geyra masih diam saja ditempatnya. Ia sendiri bimbang. Kondisinya saat ini membuatnya berada dipilihan yang sulit.

"Ck. Udahlah ayo! Entar keburu hujan. Langit udah item gitu"kata suara itu lagi.

Geyra mengehembuskan nafas gusar.

"Makasih. Gue bisa pulang sendiri" jawabnya denga nada dingin

Cowok itu tertawa renyah. "Gimana caranya? Kondisi lo sekarang ga memungkinkan untuk lo pulang sendiri gey, lagipula apa salahnya sih terima tawaran gue?"

"Gue bisa pesen gojek. Gue bisa telfon dealer untuk ambil motor gue"balas Geyra tak mau kalah

"Ck. Jangan keras kepala"

Tak ada balasan. Cewek itu sibuk mengetik sesuatu diponsel yang baru ia ambil dari sakunya.

"Sesulit inikah berbuat baik sama lo? Apa lo takut utang budi sama gue? Plis gey! Kali ini aja turutin permintaan gue"
Cowok itu masih berusaha membujuk

Geyra berdecak sebal saat ponselnya itu kehabisan baterai, padahal pesannya belum terkirim. Sekarang tak ada pilihan lain selain menerima tawaran cowok ini.

"Gimana? Gue itung sampai 5, kali ini gue ga akan maksa lagi"

Geyra bimbang. Tangannya saling bertautan. Kondisinya sekarang ini tak memungkinkan untuk pulang sendiri. Hari sudah sangat gelap. Sebentar lagi pasti hujan akan turun membasahi bumi.

"Satu" cowok itu mulai menghitung.

"Dua"

"Ti.."

"Ga"

"Em--"

"Oke, gue ikut lo"ucapnya dengan pasrah

Cowok itu tersenyum simpul.
"Gitu kek dari tadi. Entar gue suruh orang bawa ke bengkel motor lo. Gue jamin, besok pagi motor lo udah terparkir rapi digarasi rumah lo"

Geyra mengangguk. Lalu berjalan di belakang cowok itu menuju motornya yang jaraknya tak terlalu jauh dari tempatnya berpijak tadi.

"Gue bawa motor. Gue pasti bakal ngebut. Jadi pegangan yang kuat kalo lo ga mau jatoh"kata cowok itu berbalik menatap manik mata coklat Geyra sebentar.

"Lo bawa jaket ga, untuk nutupin paha lo?"tanya cowok itu.

Gelengan kepala yang diperlihatkan Geyra membuat cowok itu tersenyum lagi. Kali ini lebih lebar dari sebelumnya.

"Pake aja"kata cowok itu sambil menjulurkan hoodie berwarna hitam polos

"Thanks"ucap Geyra lalu tersenyum singkat. Lalu menaiki motor matic abu-abu itu. Kemudian menutupi pahanya dengan hoodie hitam itu.

Cowok itu mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi. Karena langit sudah semakin menghitam.

15 menit kemudian, motor matic itu berhenti didepan sebuah rumah berwarna perpaduan biru dan cream. Sangat elegan dan minimalis. Tak terlalu mewah memang tapi bisa dibilang besar.

LakunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang