Suara nyaring terdengar ketika dengan sengaja kedua tangannya melempar nampan berisikan piring serta semangkuk makanan lainnya. Semua lauk-pauk beserta buah-buahan yang tersusun rapi diatas nampan yang dibawa Anne kini dengan mengenaskan berserakan dilantai. Anne hanya mampu mematung kaget melihatnya, sedangkan si pelaku hanya menatap makanan yang dilemparnya dengan emosi."AKU BERSUMPAH AKAN MEMBALASNYA ANNE..!! AKU BERSUMPAHH...!!!"
Anne dengan perlahan mendekati Eleana dan menariknya dengan perlahan untuk duduk. Akan sulit membuat seorang Eleana Russell kembali membaik jika sudah semarah ini. Itu sebabnya Anne lebih memilih tidak banyak bicara dan menenangkan Eleana sekarang.
"Pergilah keluar dan beritakan kejelekan apapun tentang wanita itu." Anne mematuhi perintah Eleana tanpa babibu. Ia pergi dengan beberapa pelayan lain ketempat-tempat ramai. Berpura-pura membeli beberapa keperluan sedangkan mulutnya berbicara kosong tentang kejelekan seorang Darrellyn Orva sesuai perintah.
Eleana dirumah masih belum bisa tenang, ia memikirkan seribu cara lain yang bisa ia lakukan untuk menghancurkan kehidupan Darrellyn. Tanpa ia sadari Lady Katherine sudah ada didalam kamarnya, memperhatikan makanan berserakan dilantai, ranjang dengan seprai yang kusut dan meja rias yang acak-acakan. Ia terlambat menahan kakaknya, yang ia lihat saat ini adalah kakaknya yang dipenuhi ide jahat dan emosi yang menggebu.
Entah kenapa kakak nya ini bisa begitu tergila-gila pada seorang Viscount Thomas. Si pemain wanita, bahkan yang ia dengar Lady Darrellyn pun sampai terpuruk karena pernikahan mereka tidak sampai terlaksana. Dan lihatlah kakaknya sendiri seperti berubah menjadi binatang buas tak berperasaan saking cintanya pada seorang Viscount Thomas. Sebegitu besarnya pengaruh Viscount Thomas dikehidupan mereka berdua.
"My Lady, Apa yang terjadi??" Lady Katherine mendekat seraya mengusap pundak sang kakak seolah ia tidak mengetahui apapun yang baru saja terjadi.
"Wanita simpanan itu Kathe, dia sangat menjijikan." Eleana terisak, ia tak mampu lagi menahan air mata dan berpura-pura baik-baik saja dihadapan sang adik.
"Tenangkan dirimu My Lady. Kenapa kau pergi kesana? padahal belum tentu Thomas ada disana." Lady Katherine menarik tubuh Eleana kedalam pelukannya.
"Aku memang tidak menemukannya. tapi aku muak Kathe, aku sungguh muak. Thomas tidak pernah pulang akhir-akhir ini, ia pasti pergi kerumah wanita simpanannya." Ucapnya prustasi.
"Tapi dia belum tent.."
"Sialan, jangan pernah kau membela wanita jalang itu." Eleana mendorong tubuh Kathe menjauh darinya.
***
Mary berjalan dengan cepat menelusuri lorong dilantai atas. Tujuannya adalah kamar Darrellyn, kemarin setelah Zane menengahi permasalahan dan berhasil membuat Viscountess Russell pulangn Darrellyn langsung pergi ke dalam kamar dan menguncinya, ia tidak keluar sama sekali bahkan untuk sekedar menerima makan malam sekalipun. Mary mengetuk pintu kamar Darrellyn dengan tak sabar. Ia harus bisa bertemu dengan Lady satu ini secepat mungkin, sebab ada banyak hal yang harus Darrellyn tahu saat ini.
"My Lady. ini aku. Bisakah aku masuk.?" Mary menunggu sesaat namun tidak dapat ia dengar pergerakan apapun dari dalam kamar.
"My Lady, tolong buka pintunya." Mary sedikit menaikan suara nya barang kali Darrellyn sedang tertidur didalam dan tidak mendengarnya.
Nyaris dua puluh menit Mary diam didepan pintu kamar. Berbolak-balik kesana kemari menunggu Darrellyn membukakan pintu untuknya. Tapi semua yang ia katakan dan ia lakukan tak kunjung membuat Darrellyn membukakan pintunya. Valerrie menyadari sedari tadi teriakan Mary yang membujuk Darrellyn untuk membuka kamarnya pun memutuskan untuk mendekati Mary. Raut wajah panik Mary membuatnya ikut khawatir dengan keadaan sang kakak didalam sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Untitled Love (Our Lady Orva)
RomanceLady Darrellyn Orva, adalah kakak tertua dari enam bersaudara. Suatu ketika nama keluarga Orva tercoreng olehnya karena gagal melangsungkan pernikahan dengan seorang Viscount berengsek yang malah mengkhianatinya dengan menikahi wanita lain. Sejak sa...