Menyimpan harapan terlalu banyak memang bukanlah hal yang benar. Terlebih jika harapan itu untuk seorang anak manusia, yang hatinya bisa saja berubah dari waktu ke waktu, yang pikirannya bisa dipengaruhi, atau segala ucapannya bisa saja hanya sebuah bualan semata. Kau akan dibuat hancur dengan harapanmu sendiri, berlebih percaya diri, dan berakhir kecewa.Darrellyn termenung didalam kamarnya. Wajahnya tampak suram dengan kantung mata membayang diwajah cantiknya. Sudah berhari-hari ia terjaga semenjak kejadian beberapa bulan yang lalu ketika Viscount Thomas, tunangan tercintanya memutuskan meminang wanita lain karena sebuah skandal. Itu masih sebuah mimpi buruk bagi Darrellyn. Itu sebabnya ia tidak tidur, tapi bukan ketenangan yang ia dapat ketika terjaga, ia malah semakin merasa sakit ketika menyadari kejadian itu bukanlah sebuah mimpi.
Air mata Darrellyn menetes lagi. Ia ingat ketika hari dimana ia menerima kabar pernikahan sang Viscount. Tepat ketika seluruh isi rumahnya tengah sibuk mempersiapkan pernikahan mereka berdua yang tinggal satu minggu lagi. Bukan hanya Darrellyn yang kecewa, Bukan hanya dirinya yang malu, tapi seluruh keluarganya, kelima adik perempuannya, apalagi sang Ayah tercinta. James Orva, Sayangnya ia tidak bisa berbuat apa-apa. Padahal ingin sekali hari itu James datang ke mansion sang Viscount lalu memenggal kepalanya dihadapan para pelayannya.
Harga diri keluarganya jatuh oleh Viscount Thomas hanya dalam sekejap mata. Bahkan pria itu tidak berkunjung untuk meminta maaf atau memberi penjelasan apapun setelah hari pernikahannya. Yang tambah membuat Darrellyn kecewa adalah ketika ia mengetahui bahwa sang Viscout memang telah menjalin hubungan dengan wanita itu lebih lama ketimbang jalinan hubungan bersama dirinya. Bagaimana bisa ia baru mengetahui itu dihari yang sama bersamaan dengan kabar pernikahan sang Viscount tiba. Seolah sengaja seluruh isi dunia diruntuhkan tepat pada tubuh Darrellyn yang kecil saat itu juga.
Kelima adik perempuannya tidak bisa menyembunyikan amarah mereka. tentu mereka tidak terima kakak tertuanya mengalami hal seperti ini, terlebih jika diingat kembali mereka semua selalu merasa bersyukur karena senyuman tidak pernah lepas menghiasi wajah Darrellyn ketika menjalin hubungan dengan pria itu. Tapi sekarang? mereka tidak pernah melihat senyuman itu lagi, bahkan sang pemiliknya pun kini sulit mereka ajak bicara. Darrellyn menjadi pribadi yang sangat tertutup setelah kejadian itu menimpanya.
"Selamat pagi My Lady." Mary, pelayan yang sudah bertahun-tahun mengabdi pada keluarga Orva datang hendak membangunkan Darrellyn, namun ia malah melihat Darrellyn sudah terduduk diatas ranjangnya. Sudah dapat ia tebak, Darrellyn pasti tidak tidur lagi semalam.
"My Lady, saya akan siapkan air. Pagi ini seperti biasa Sir.James menunggu anda dimeja makan." Darrellyn menghembuskan nafasnya sebelum menjawab.
"Sampaikan permintaan maafku pada ayah. Aku ingin makan disini saja." Mary menghentikan langkahnya menuju kamar mandi. Ia duduk ditepi ranjang Darrellyn dan mengusap kepala Darrellyn.
Bukan marah atas ketidak sopanan Mary, Darrellyn malah merasa nyaman dengan perlakuan Mary. Ya, ia selalu nyaman ketika ada seseorang yang mengelus kepalanya seperti ini. Itu seperti lebih dari ungkapan rasa sayang, dan ia merasa berterimakasih karena Mary selalu ada disampingnya sejak ia kecil. Seperti seorang kakak, ketika tidak ada figure kakak bagi Darrellyn sebagai anak tertua dari James Orva.
"Kau lebih dari sekedar tahu diusiamu saat ini, bahwa kesedihanmu ialah kesedihan orang tuamu. Aku mengerti betapa kau terluka dengan kejadian itu. Tidak perduli seberapa sulit kau untuk melupakannya, tapi bisakah untuk terlihat baik-baik saja didepan orang tuamu? Kau tahu seberapa khawatirnya Sir.James karena tingkahmu yang seperti ini? jika kau terus seperti ini, mungkin ia harus melepas semua yang ia punya hanya untuk membunuh seorang pria yang telah menghancurkan dunia anaknya. Dan pikirkanlah bagaimana nasib kelima adikmu yang pasti tumbuh dewasa dan harus menikah ketika nama keluarganya sendiri tercoreng."
![](https://img.wattpad.com/cover/168980953-288-k457157.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Untitled Love (Our Lady Orva)
RomanceLady Darrellyn Orva, adalah kakak tertua dari enam bersaudara. Suatu ketika nama keluarga Orva tercoreng olehnya karena gagal melangsungkan pernikahan dengan seorang Viscount berengsek yang malah mengkhianatinya dengan menikahi wanita lain. Sejak sa...