Darrellyn didampingi Mary dengan Larry sebagai kusir mengatur dua kuda coklat terbaik milik keluarga Orva. Kereta mereka berhenti tepat didepan kastil Edinburgh yang Darrellyn sadari mungkin berkali-kali lipat lebih besar dari mansion keluarga Orva yang ia tinggali.Terdapat jalan besar dengan rumput tinggi sebatas dada yang berjajar disisi kanan dan kiri sebagai petunjuk langsung ke pintu utama. Disisi kiri terdapat kolam dengan air mancur yang indah ditambah beberapa red rose yang tumbuh dipinggiran kolam. Sedangkan disisi kanan terdapat rumput bersih yang luas, ada dua orang pria yang dapat Darrellyn lihat dari kejauhan, seorang sedang memegang busur menunggu giliran, sedangkan seorang lagi dengan gagahnya menarik busur secara perlahan. Matanya dengan tajam mencoba memastikan anak panahnya tidak meleset jauh dari bidikan.
Tanpa Darrellyn sadari ia barusaja memuji Ashton barusan. Pasalnya pria yang sedang berlatih panahan itu memanglah Ashton, keringat yang membasahi tubuh Ashton membuatnya kegerahan dan menaikkan kemeja putihnya sebatas sikut. Dan itu membuatnya terlihat tampan, gagah dan sexy dalam waktu bersamaan.
Ashton menyadari sebuah kereta berhenti tepat didepan rumahnya. Ia tahu betul itu adalah kereta milik keluarga Orva tapi ia tidak yakin siapa orang yang ada didalamnya. Hingga Mary turun dan tangannya terulur ke dalam kereta meraih tangan Darrellyn yang terbungkus sarung tangan brukat putih sebatas pergelangan tangannya.
"Ohh siapa yang datang itu?" Paul menyenggol lengan Ashton yang sendari tadi tidak berhenti memandang Darrellyn.
"Dia pasti mencarimu. Kau mau disini saja? kalau begitu aku yang akan menyambutnya." Ucapan Paul lebih terdengar seperti sindiran ditelinga Ashton.
"Apa-apaan kau ini?" Ashton menarik tangan Paul yang mulai berjalan hendak menghampiri Darrellyn.
"Kau diam saja disini." Titah Ashton.
"Ya tuhan Darrellyn, tidakkah kau sadari pria tampan itu akan menjadi suami dari adikmu?" kini suara Mary yang terdengar seperti sindiran ditelinga Darrellyn kala mereka melihat Ashton berlari kecil menghampiri mereka.
"Oh My Lady, apa yang membuatmu datang kemari.?" Ucap Ashton seraya meraih tangan Darrellyn dan mengecup punggung tangannya.
"Apa aku mengganggu?" Darrellyn melihat sekilas kearah Paul, barang kali adik dari pria ini kesal karena ia mengganggu mereka berlatih.
"Tidak sama sekali, mari masuk kedalam." Ajak Ashton.
"Ada yang ingin aku bicarakan Your Grace, tapi aku tidak ingin kita bicara disini dan para pelayanmu mendengarnya." Ashton mengernyit penuh tanya sampai akhirnya ia mengerti Lady ini butuh bicara empat mata di tempat lain.
"Louis..!" tangan kanan Ashton terangkat mencoba memberi isyarat kepada penjaga pintu mansionnya untuk mendekat.
"Siapkan dua kudaku dan bawa kemari." Titah Ashton. Tidak butuh waktu lama sampai pelayan pria bernama Louis itu kembali dengan dua ekor kuda yang ia tuntun. Yang satu berwarna coklat tua nyaris hitam dan yang satunya berwarna putih terang. "Oh sudah lama aku tidak melihatmu Lily." Ashton mengelus kuda putihnya sebentar lalu beralih menatap Darrellyn.
"Aku akan naiki John, kau bisa naiki Lily My Lady." Ucap Ashton diiringi senyuman indahnya yang sempat disadari pula oleh Darrellyn.
"Maaf Your Grace, tapi My Lady tidak biasa berkuda sendirian." Gumam Mary, mencoba meredakan kekhawatiran yang terlihat diwajah Darrellyn. Darrellyn memang memiliki trauma dimasa kecilnya bersama kuda pemberian Sir.James dihari ulang tahunnya dulu.
"Tidak apa-apa Mary aku akan berkuda sendirian." Darrellyn sebisa mungkin mencoba meredakan ketakutannya sendiri. Mau bagaimanapun ia tetap harus pergi dan berbicara dengan Ashton.
KAMU SEDANG MEMBACA
Untitled Love (Our Lady Orva)
RomanceLady Darrellyn Orva, adalah kakak tertua dari enam bersaudara. Suatu ketika nama keluarga Orva tercoreng olehnya karena gagal melangsungkan pernikahan dengan seorang Viscount berengsek yang malah mengkhianatinya dengan menikahi wanita lain. Sejak sa...