"Tidak, aku akan tetap di sini," ucapnya, tidak salah jika Henry dan Sir.Jordan menyebutnya keras kepala. Valerrie tetap bersikeras tinggal di sini tanpa tau bahaya mengitari dirinya saat ini.
"Bagus My Lady. Katakan saja darimana asalmu, aku tahu si pengecut Antoni Berkly bersembunyi di rumah mertuanya." Leo tertawa keras, sesaat kemudian matanya memincing.
"Katakan, atau ku habisi nyawa kekasihmu ini." Valerrie menatap Sir.Jordan sesaat, Pria itu memang bukan kekasihnya, bukan pula saudara untuknya. Ia baru bertemu beberapa minggu terakhir bersamanya, tinggal di mansion pria itu, hingga banyak berbagi cerita dengannya, namun ia sadari beberapa perubahan kecil pada sikapnya.
Serasa dekat, kendati masih serasa sedikit asing. Namun Valerrie menyukai bagaimana sikapnya merubah Valerrie secara perlahan. Bagaimana ia pun belajar bangkit dengan kakinya yang sakit, belajar lapang dalam setiap cobaan yang ada. Sampai hati kah dirinya melukai Sir.Jordan?
"G..lasgow."
Sir.Jordan menutup rapat kedua matanya. Valerrie keliru, ia telah melakukan kesalahan besar tanpa memikirkan keluarganya jika Leo benar-benar pergi ke Glasgow. Leo tertawa keras, ia akhirnya tahu dimana keberadaan Antoni kendati tak secara detail namun ia akui Valerrie tak lagi berguna untuknya. Leo menarik kembali pedangnya, melenggang keluar dari mansion Sir.Jordan begitu saja.
"Kenapa kau memberitahunya? kenapa kau tidak mendengarkan ucapanku untuk pergi mencari Henry?" Sir.Jordan menatap Valerrie yang mematung sekarang. Mungkin ia baru sadar akan dampak yang terjadi pada keluarga Orva jika Leo berhasil menemukan mansionnya.
"Aku tahu, aku telah melakukan kesalahan. Tapi meninggalkanmu juga bukanlah suatu kebenaran." Sesaat Sir.Jordan tertegun akan ucapan Valerrie.
"Telah banyak yang kukeluhkan pada Tuhan, jika orang baik sepertimu yang mati duluan rasanya Tuhan telah salah mengambil nyawa orang."
"Bodoh, sudah kukatakan jangan.."
"Untuk itu, jika memang takdirku masih panjang, setidaknya aku membutuhkan orang sepertimu di sampingku sekarang," ungkap Valerrie, walau bagaimanapun ia tak menampik ketakutan dalam hatinya jika Leo benar-benar membunuh Sir.Jordan barusan.
Sir.Jordan tidak mampu menahan dirinya saat ini, ia merengkuh Valerrie dengan begitu erat, menyayangkan dirinya yang tidak bisa melindungi Valerrie, juga ketidak mampuannya menyatakan perasaan pada wanita ini. "Kalau begitu setidaknya kita perlu bersama dalam waktu yang lebih lama." Gumam Sir.Jordan.
"Tidak ada yang tahu, cepat atau lambat. Tapi aku harap wanita dalam ceritamu bisa berusaha membuka hati untuk pria ini," ungkap Valerrie, merujuk pada sebuah cerita yang Sir.Jordan katakan saat mereka di perjalanan tadi.
"Kukira kau tidak akan pernah menyadari bahwa cerita itu adalah kita. Tapi walau bagaimanapun kita harus mewaspadai Leo sekarang, kemasi pakaianmu, kita akan pergi ke Glasgow."
***
Duke of Edinburgh sampai di mansion keluarga Orva bersama sang Duchess, Darrellyn Wybert. Pagi ini ia memenuhi permintaan sang ayah untuk membicarakan prihal pernikahannya yang jelas-jelas ditentang keras oleh anak-anaknya.
"Aku ingin pertemuan kita juga dihadiri Lady Phenelope."
Itu permintaan Darrellyn kemarin, sebelum memutuskan ia benar-benar akan hadir saat ini. Darrellyn tiba di ruangan yang telah ditentukan sang ayah, dengan Ashton yang mendampingi sampai kepintu ruangannya. Ia melihat Madeline dan sang ayah yang sudah duduk di sana. "Ma'am, bagaimana kabar cucuku?" Sang ayah basa-basi.
"Baik ayah, ini baru bulan ke duanya. tidak ada kabar yang signifikan tentangnya selain kesehatanku yang naik turun." Darrellyn berujar, duduk di samping Madeline hendak bertanya kemana kiranya Zane dan yang lain, namun ucapan Larry membuatnya mengurungkan niat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Untitled Love (Our Lady Orva)
RomanceLady Darrellyn Orva, adalah kakak tertua dari enam bersaudara. Suatu ketika nama keluarga Orva tercoreng olehnya karena gagal melangsungkan pernikahan dengan seorang Viscount berengsek yang malah mengkhianatinya dengan menikahi wanita lain. Sejak sa...