"Kau harus bisa mengambil hatinya. Tak susah bukan?" Eleana tersenyum miring, biar selebihnya ia saja yang menangani wanita itu. Eleana beranjak dari meja riasnya, menghampiri Kathe lalu merapihkan rambutnya dengan tangan seraya berbisik, "goda dia.."
Kathe mematung, itu bukan keahliannya tapi dengan visual yang ia miliki tentu bukan hal yang mustahil ia lakukan tanpa sebuah keberhasilan. Ashton harus menjadi miliknya, jiwa beserta raganya. Ia tak ingin memiliki trauma ketika harus melepaskan cinta pertamanya demi wanita lain, ia tidak ingin menjadi perawan tua dan diperbincangkan orang-orang. Salahkanlah hidupnya yang harus dikelilingi orang-orang seperti Eleana juga Lady Rowena, atau DNA mereka, yang jelas Kathe mulai berpikir apa yang diucapkan Eleana tidak ada salahnya untuk ia lakukan.
Love is so mad.. right?
Ashton merapikan pakaiannya, semalam ia dan Antoni memutuskan untuk menginap dimansion Sir. James. Membicarakan strategi mereka semalaman bersama Michael yang ikut serta didalamnya. Hari ini mereka memutuskan untuk bergerak, tak ada lagi waktu. Melihat Darrellyn kemarin dipermalukan membuatnya tidak bisa menunggu lama untuk bertindak.
Terdengar suara ketukan pintu, Ashton berbalik tanpa beranjak lalu mempersilakan orang dibalik pintu untuk masuk. Ashton menyambut dengan sebuah senyuman kala ia mengetahui orang yang mencarinya adalah Darrellyn. Ia berjalan mendekat, meraih kedua tangan Darrellyn untuk ia genggam. "Apa kau selalu secantik ini ketika menemui kekasihmu?" goda Ashton. "Aku selalu seperti ini Ashton. Tanpa terkecuali." Mendengar namanya dipanggil tanpa embel-embel Your Grace membuatnya senang bukan main. Ia benar-benar berharap Darrellyn membuka hati untuknya. Secepat yang wanita ini bisa, karena ia tidak mungkin lagi untuk menunggu lebih lama.
Ashton menarik pinggang Darrellyn mendekat kepadanya, memainkan anak rambut Darrellyn lalu mengelus pipinya dengan lembut seraya berkata, "Apa kau sudah menyiapkan apa yang ku minta sebelum pergi ke London?" Darrellyn tercekat, entah kenapa jantungnya berdebar saat ini. Ia tidak mengira Ashton akan menagihnya. Darrellyn memang selalu memikirkan hal itu, menghabiskan malam dengan terjaga meyakinkan perasaan apa yang ia miliki pada pria ini? tanpa sadar ia selalu menarik sudut bibirnya mengingat kenangan kenangan kecil mereka dulu hingga membuatnya berdebar menunggu kepulangan Ashton dan sang Ayah dari London.
Lain ketika yang ia pikirkan adalah Thomas. Darahnya mendadak naik, matanya juga perih. Kenangan manis bersamanya tertutupi rasa sakit yang lebih banyak ia dapatkan dari pria itu. Darrellyn benci memikirkannya, sang kesalahan terbesar dalam hidupnya. Dengan tegas ia menolak pria itu untuk mengambil kendali pikirannya lagi. Sudah cukup yang ia terima saat ini, ia sudah kenyang menerima hasil dari perasaan yang ia beri dengan begitu tulus untuk Thomas. Seperti itu, musimnya sudah berakhir dan menyisakan Ashton disini. Senyuman yang menyejukan, ucapan yang menenangkan, pula pelukan hangat yang melindungi, kendati masih tak ia ketahui artinya. Namun, ia akan memberi jalan untuk Ashton.
Ashton menatap dalam, masih ia tunggu jawaban atas pertanyaannya barusan tapi yang wanita itu beri bukanlah sebuah perkataan atas pertanyaan. Darrellyn berjinjit, menyentuh pipi Ashton dengan sebuah kecupan singkat nan cepat. Ashton mengerjap, Apa barusan itu? Ayo lakukan sekali lagi? Ashton belum sempat menikmatinya karena terjadi begitu cepat sampai-sampai tak memberinya waktu untuk menyadari bahwa kecupan itu nyata barusan. Hanya seperti angin lewat tapi cukup untuk membuatnya senang bukan kepalang.
Darrellyn menunduk malu atas apa yang ia lakukan barusan karena ternyata Ashton hanya diam, mungkin ia sudah benar-benar terlihat seperti jalang saat ini. Pergi dari sini adalah satu-satunya cara untuk menutupi rasa malunya, tapi Ashton tak melepaskan satu tangannya yang masih melingkar dipinggang Darrellyn. "Mau kemana?" gila, suaranya membuat Darrellyn berdebar saking malunya atas apa yang ia perbuat barusan. Sungguh ia tak berani membalas tatapan yang Ashton berikan, sampai akhirnya ia dengar tawa Ashton ditelinganya, pria ini menertawakannya, terdengar jelas seperti sebuah ejekan hingga membuat Darrellyn bersumpah bahwa ia menyesali apa yang ia perbuat.
![](https://img.wattpad.com/cover/168980953-288-k457157.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Untitled Love (Our Lady Orva)
RomanceLady Darrellyn Orva, adalah kakak tertua dari enam bersaudara. Suatu ketika nama keluarga Orva tercoreng olehnya karena gagal melangsungkan pernikahan dengan seorang Viscount berengsek yang malah mengkhianatinya dengan menikahi wanita lain. Sejak sa...