Ashton membuka sebuah pintu ruangan, ia menuruni undakan tangga kayu dengan tangan terulur menyentuh deretan senjata api koleksinya, juga koleksi sang ayah yang tercampur diruangan sejata miliknya yang cukup luas ini. "Louis kemarilah, mana yang paling kau sukai?" tanya Ashton, ia berbalik dan menatap Louis yang berdiri tepat didepan pintu masuk."A..aku, aku suka matchlock rifle." Ucap Louis, ia tampak gugup saat ini. Entah kenapa tiba-tiba His Grace begitu mempercayainya, padahal pelayan pribadinya adalah Jason. Ia hanya seorang penjaga pintu utama mansion ini.
"Kenapa? bukankah terlalu jadul? mesiunya juga kerap kali meletup tanpa diduga, kadang melukai pinggang dan kaki pemiliknya. Aku tahu karena Jason pernah terluka." Ujarnya, ia pun meraih salah satu matchlock dari tempatnya, membuka tirai juga jendela yang menghadap langsung ke belakang mansion nya.
Ashton mengambil ancang-ancang untuk menembak kearah sana. Ia terlihat begitu handal dalam bermain senjata api sejak ia kecil.
Boom..
"Malah sering kali kalah cepat dengan panah." Ucap Ashton, setelah menembakan satu peluru dengan pistol jenis matchlock ini.
"Aku hanya lebih menyukainya dibanding jenis yang lain Your Grace." Ashton tersenyum mendengarnya. Ia turunkan senjatanya dan berujar, "Tidak juga untuk jenis fintlock atau revolver? Padahal aku ingin memberikan yang lebih modern untukmu, tapi jika yang kau sukai tetap ini, ambil lah.."
Louis tidak habis pikir dengan kebaikan hati His Grace. Matchlock bukanlah sesuatu yang mudah ia dapatkan, bahkan dengan uang gajinya sendiri saat ini, tapi Ashton memberikannya dengan percuma. "T..terima kasih banyak Your Grace. Semoga tuhan melancarkan segala urusanmu." Ashton mengangguk membenarkan, ia juga butuh sebuah do'a. "Sebenarnya, aku akan memindah tugasmu. Aku ingin kau menjaga Darrellyn ku selama aku pergi ke London."
Lagi-lagi Louis tak habis pikir, bagaimana His Grace ini? tanpa diberi ini pun, ia akan tetap melindungi Lady Darrellyn sesuai perintahnya. "Tentu saja Your Grace, aku akan menjaganya selama kau ke London."
"London??"
Tiba-tiba saja suara sang ibu terdengar diantara mereka. Ashton melirik ke arah sang ibunda tercinta yang kini berjalan cepat menghampirinya. "Ibu, kenapa kau ada disini?" Tanya Ashton, ia meraih tangan ibunya dan mengecupnya singkat.
"Katakan padaku, kau mau pergi kemana lagi?" tanya nya. Ashton lagi-lagi hanya mampu tersenyum melihat sikap sang ibu yang begitu protektif. "Louis, kau bisa pergi sekarang." Titah Ashton.
"Ashton, ibu sedang bicara denganmu." Ujar Doweger Duchess Rosella, ia tampak geram setelah mendengar putranya ini akan pergi lagi.
"Ibu, aku hanya pergi ke London sebentar. hanya sebentar dan pulang."
"Ashton, kau bahkan baru saja kembali pagi ini. Semalam kau kemana saja? untuk kali ini ibu tidak akan mengizinkan mu pergi. Kau sudah terlalu banyak bermain-main, sudah saatnya kau memilih seorang lady untuk kau peristri." Ucapnya sarkastis.
"Aku janji akan menikah setelah aku pulang dari London."
"Bagus, sekarang ikut ibu.."
Ashton tak ada pilihan lain selain mengikuti kemauan Doweger Duchess Rosella untuk saat ini. Mungkin ia tetap akan pergi ke London nanti, sore atau malam hari yang jelas ia akan tetap pergi hari ini sesuai janjinya pada Sir. James juga Darrellyn.
Perjalanan tidak memakan waktu yang cukup lama. Mereka sampai disebuah rumah sederhana yang tak Ashton ketahui siapa pemiliknya. Seorang wanita keluar dari sana, penampilannya tak menunjukan ia pemilik dari rumah ini, sebab ia terlihat sekelas seorang Duchess untuk tinggal ditempat seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Untitled Love (Our Lady Orva)
RomanceLady Darrellyn Orva, adalah kakak tertua dari enam bersaudara. Suatu ketika nama keluarga Orva tercoreng olehnya karena gagal melangsungkan pernikahan dengan seorang Viscount berengsek yang malah mengkhianatinya dengan menikahi wanita lain. Sejak sa...