***
Sudah 12 jam sejak Hyunbin mengambil uang milik keluarga Jeon di gudang pupuk ladang soba. Belum ada hal yang terjadi, namun siang ini, Lisa berada di apartementnya bersama Hyunbin dan Minhyuk.
"Oppa, ada yang ingin kami bicarakan denganmu," ucap Lisa pada Minhyuk setelah ia melirik Hyunbin agar segera mendekat ke meja makan. "Ini mengenai kapten Lee- Jongsuk oppa- anniyo, hyungmu,"
Awalnya Minhyuk terlihat baik-baik saja, pria itu sama sekali tidak mengira Lisa akan menyinggung mendiang kakaknya. Perlahan-lahan, bersamaan dengan hadirnya Hyunbin, wajah Minhyuk mengeras.
"Ini," ucap Lisa sembari mengeluarkan sebuah kartu dari sakunya. "Oppa memilikinya, kan?" tanya Lisa yang untuk kali pertama dalam satu tahun terakhir menyinggung mengenai masalah ini. Lisa tahu kalau Minhyuk memiliki kartu tersebut, Lisa juga tahu kalau kartu tersebut adalah hadiah terakhir dari Lee Jongsuk untuk Minhyuk sebelum pria itu meninggal.
"Dibanding kartu, bukankah itu lebih seperti sebuah USB?" tanya Minhyuk dan Lisa menganggukan kepalanya. "Tapi ada password yang tidak bisa dibuka, aku tahu, aku sudah mencoba membukanya,"
"Ya, karena ini passwordnya," ucap Hyunbin sembari melirik kartu yang Lisa pegang. "Kedua kartu USB itu milikku. Aku memberikannya pada Kapten Lee dan dia memberikannya padamu, juga pada Lisa,"
"Apa isi USBnya?" tanya Minhyuk, masih enggan bergerak untuk menunjukan kartu USB miliknya.
"Semua bukti yang kita butuhkan untuk menyelesaikan semua ini," jawab Lisa yang kemudian mengulurkan tangannya untuk menyentuh punggung tangan Minhyuk. "Kita harus-"
"Kalau semua buktinya sudah ada, lalu kenapa kalian tidak menyelesaikannya sejak dulu? Kenapa harus sampai mengorbankan hyungku? Dan eommamu?" tanya Minhyuk, terdengar tengah berusaha keras menahan marahnya. Pria itu bahkan menepis tangan Lisa dari miliknya. "Sekarang kalian ingin berhenti? Kenapa? Karena kau sudah semakin sakit, hyung? Atau karena kau ingin cepat-cepat kembali pada kekasihmu? Kalau kalian berhenti sekarang. Lalu bagaimana denganku? Aku tidak ingin berhenti. Aku menyukai pekerjaan ini, aku- satu-satunya keluargaku sudah pergi. Begitu masalah ini selesai, kalian juga akan pergi? Begitu saja? Sebenarnya untuk siapa kita melakukan semua ini?"
Minhyuk marah. Ia tahu kalau itu adalah misi terakhir mereka. Misi yang sejak dulu mereka siapkan untuk menghancurkan asisten Jeon, asisten Mentri Pertahanan yang mengambil anggaran negara untuk dirinya sendiri dan memberi para tentara senjata busuk untuk bunuh diri. Sebelumnya Minhyuk khawatir, apa ini juga akan menjadi misi bunuh diri karena mereka tidak memiliki bukti apapun selain kejahatan yang di lakukan Jeon Jungkook pada tiga mantan kekasihnya. Selama ini Minhyuk tidak memahami apapun, kenapa mereka harus mendekati Jeon Somi, kenapa mereka harus menjebak Jeon Jungkook, Minhyuk sama sekali tidak mengerti dan hanya mengikuti perintah Hyunbin. Karena ia mempercayai Hyunbin.
Namun saat ini Hyunbin memberitahunya sesuatu, sesuatu yang membuat emosinya naik. Kalau sejak awal Hyunbin tahu mereka memiliki bukti kejahatan Asisten Jeon, mereka tidak perlu menjadi penipu, mereka tidak memerlukan Jeon Somi, mereka tidak memerlukan Jungkook, mereka tidak perlu melukai perasaan seorang pria. Sudah ada banyak hal yang terjadi, banyak hal yang mereka lakukan, namun ternyata kunci misi mereka justru ada di sakunya. Minhyuk benar-benar merasa di tipu, saat ini.
"Kami tidak akan pergi- aku tidak akan-"
"Pergilah," suruh Hyunbin sembari meminta Lisa untuk bangkit. "Pergilah menemui Jungkook, sudah waktunya," lanjutnya sembari melirik jam di dekat dapur. Saat itu sudah masuk jam makan siang.
"Tapi-"
"Pergilah, Lisa, sudah saatnya kau menyelesaikan ini," potong Hyunbin dengan raut wajah yang terlihat sama kerasnya dengan Minhyuk. "Aku melibatkanmu sampai disini, bukan untuk membuatmu menikmati apa yang kita lakukan selama ini. Menipu bukan sebuah pekerjaan dan... Ya, kita melakukannya, sampai detik ini. Aku tidak membenarkan apa yang kita lakukan, tapi sekarang sudah saatnya kita berhenti,"
"Lalu setelah itu? Setelah kita berhenti, apa yang akan terjadi?" tanya Minhyuk sementara Lisa terpaksa bangkit dan masuk untuk mengganti pakaiannya. Gadis itu meninggalkan kartu USBnya di atas meja, di tangan pemilik aslinya– Hyunbin. "Kau akan pergi kesuatu tempat dan membunuh dirimu disana. Lalu Lisa mungkin akan kembali kerumah dan menikah, dia akan melupakan segalanya dan hidup bahagia. Lalu bagaimana denganku? Satu-satunya keluargaku sudah mati, karena kalian,"
Lisa menghentikan gerakannya. Gadis itu meremas kuat-kuat tuas pintu yang ia pegang sementara Hyunbin membeku di tempatnya, karena ucapan Minhyuk. Minhyuk hanya tidak ingin di tinggalkan sendirian. Ia melepas seluruh kehidupannya untuk ikut bersama Hyunbin dan Lisa tahun lalu, dan kepalanya sekarang berfikir kalau Hyunbin dan Lisa sedang berusaha membuangnya, meninggalkannya. Minhyuk takut menjadi sebatang kara, setelah kakaknya meninggal.
"Hyungku mati karena membantumu!" bentak Minhyuk pada Hyunbin. "Dan hyungku mati untuk menyelamatkanmu!" bentaknya sekali lagi, kali ini pada Lisa.
"Baiklah," ucap Hyunbin kemudian. Pria itu dengan lembut menyodorkan kartu USB yang sebelumnya Lisa simpan pada Minhyuk. "Aku akan memberikanmu kunci dari seluruh misi kali ini. Kau bisa menghancurkan Asisten Jeon dengan kunci ini. Aku mempercayaimu, aku akan menghormati apapun keputusanmu. Menghancurkannya dan mengakhiri semua ini, atau menyimpan kembali kuncinya dan melepaskan tangkapan kita. Tapi... Apapun yang terjadi, tidak akan ada yang meninggalkanmu, keluarga tidak meninggalkan keluarganya,"
"Tapi oppa, lalu bagaimana dengan rencana kita?" tanya Lisa sembari menahan Hyunbin untuk tidak pergi lebih dulu.
"Rencananya akan tetap sama. Kau makan siang bersama Asisten Jeon dan putranya, membuat mereka mengaku atau setidaknya berniat untuk mengaku, kemudian Agen Yook akan datang dan menangkapnya. Tapi kau tidak boleh melukai mereka apalagi membunuhnya. Tidak akan ada yang merubah statusmu sebagai penipu menjadi pahlawan. Menipu tetap sebuah kejahatan, jadi kau harus keluar dari tempat itu sebelum Agen Yook datang. Atau Agen Yook akan mendapatkan dua ikan sekaligus, dia akan langsung naik jabatan begitu menangkap seorang koruptor dan seorang penipu,"
"Bagaimana aku tahu kalau Agen Yook sudah datang? Kalau Minhyuk oppa tidak mau bekerja sama!"
"Aku yang akan melakukannya untukmu, aku yang akan memberimu tanda jadi pakai waktumu untuk mendapatkan apa yang kau mau. Namun jangan lupa kalau akan ada kamera tersembunyi disana, dan Minhyuk akan menyiarkannya secara langsung, bersama dengan bukti dalam kartu USB itu,"
"Itu kalau Minhyuk oppa mau melakukannya! Bagaimana kalau dia tidak mau?! Kita sudah sejauh ini! Kita butuh plan lain! Kita tidak bisa menggantungkan seluruh usaha kita selama satu tahun terakhir ini pada seorang berengsek egois sepertinya!" marah Lisa namun Hyunbin sama sekali tidak terlihat peduli.
"Kita tetap akan berada dalam rencana itu, aku mempercayai Minhyuk," ucap Hyunbin dengan sangat tenang, padahal gadis di hadapannya benar-benar merasa tidak bisa mengandalkan Minhyuk.
***
![](https://img.wattpad.com/cover/175133013-288-k538886.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Way Out
FanfictionMereka kembali bertemu setelah sempat terpisah sejauh samudera. Malam-malam nostalgia terasa seperti mimpi indah namun tetap berakhir sebagai mimpi buruk, tapi tidak ada jalan keluar. Segalanya berakhir tanpa sebuah epilog.