4

1.6K 243 5
                                    

***

"Jadi, apa kau baik-baik saja?" tanya Jiyong sembari berjalan di sebelah Lisa, berjalan di minimarket sembari menggandeng tangan Lisa.

"Aku hampir mati, mana mungkin baik? Kekasihku bahkan tidak mengenaliku, mana mungkin baik?" jawab Lisa yang kemudian menoleh untuk menatap wajah Jiyong. "Apa kau mengencani gadis lain sekarang, oppa?"

"Ku harap aku bisa melakukannya tapi sialnya aku tidak bisa melihat gadis lain setelah di beritahu kalau gadisku mati dan tubuhnya tidak bisa di temukan,"

"Wahh... Aku tersanjung mendengarnya, tapi di arah jam 5 ada seseorang yang mengambil foto kita, aku tunggu di rumah nanti, Eunju imo sudah memasak banyak makanan," jawab Lisa yang kemudian membungkuk pada Jiyong dan berjalan lebih dulu ke salah satu rak makanan di minimarket itu. Gadis itu mengambil beberapa bungkus rumput laut kering, kemudian membayarnya dan pergi setelah melirik Jiyong yang sedang melihat-lihat pasta gigi. Ekor mata keduanya bertemu dan keduanya hanya menampilkan sebuah senyum simpul sebelum akhirnya berpisah.

Lisa kembali menemani Eunju memasak begitu ia sampai di rumah dengan sekantong rumput laut kering. Gadis itu menceritakan pertemuannya dengan Jiyong tanpa menyinggung kalau ia di banding ke lantai.

"Appamu sudah sejak kemarin ingin mengundangnya dan memberitahunya kalau kau sudah pulang, tapi dia masih ada di Hongkong sampai tadi pagi," jelas Eunju sebelum Lisa mengira kalau hubungannya dengan Jiyong tidak di restui. "Dia berusaha sangat keras di camp wamilnya, katanya agar tetap waras,"

"Ya, sepertinya dia sudah sangat kuat sekarang," jawab Lisa yang langsung berlari membukakan pintu untuk seseorang yang baru saja menekan belnya– Jiyong.

Makan malam bersama Jiyong dan keluarga baru appanya tidak terasa buruk bagi Lisa. Gadis itu sempat berharap kalau ibunya yang duduk di tempat Eunju duduk sekarang, namun harapan itu tidak akan pernah terjadi karena itu Lisa hanya berusaha untuk menerima keadaan.

"Jangan menginap, pulanglah sebelum tengah malam Lisa-ya," ucap Yang Hyunsuk ketika Lisa berpamitan untuk pergi ke rumah Jiyong setelah selesai makan malam.

"Ya! Hyung! Ada apa denganmu?? Kau tidak boleh bersikap seperti itu padaku! Kami sudah bertunangan," protes Jiyong ketika Lisa dilarang untuk menginap di rumahnya.

"Bertunangan tidak sama dengan menikah, kenapa aku harus membiarkan putriku menginap di rumah seorang pria? Terlebih di rumahmu?" balas Hyunsuk yang kemudian mengusap lembut rambut putrinya. "Berhati-hatilah... Pukul saja kalau dia mengganggumu, hm?"

"Haha tidak perlu khawatir appa... Kau tahu kalau aku selalu bisa melakukannya," ucap Lisa yang kemudian mendorong Jiyong untuk segera keluar dari rumah itu dan menutup pintunya.

Di rumah Jiyong, Lisa kembali menjawab panggilan Hyunbin. Jiyong tidak peduli dengan apa yang Lisa kerjakan selama ia dapat melihat gadis itu dengan matanya sendiri. Selama gadis itu ada di sekitarnya. Lisa sedang membuat kopi saat menjawab panggilan Hyunbin, sementara Jiyong sedang duduk diruang tengah rumahnya, mencari film yang akan mereka tonton sembari menunggu Lisa.

"Kau sudah menemukan cara untuk masuk ke pesta itu?" tanya Hyunbin di ujung lain panggilan itu.

"Ne, aku mengenal salah satu undangan VIP di acara itu. Aku hanya perlu membujuknya untuk membawaku kesana," jawab Lisa sembari menunggu mesin pembuat kopi dihadapannya selesai mengisi gelasnya.

"Terus beritahu aku perkembangannya," minta Hyunbin dan Lisa menganggukan kepalanya– ia tidak ingat kalau Hyunbin tidak dapat melihatnya saat itu.

"Tapi aku butuh bantuanmu, aku akan berkunjung besok malam," ucap Lisa yang langsung mematikan panggilannya, sekaligus handphonenya. Gadis itu meninggalkan handphonenya di dapur kemudian membawa dua cangkir kopi dan mendekati Jiyong.

The Way OutTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang