Radit sudah ada di halaman rumah Febby pukul 05.30 untuk menjemput Febby dan mengajaknya ke sekolah bareng, Radit sengaja menjemput pagi - pagi seperti ini karena gadisnya itu sangat sulit untuk bangun pagi niatnya Radit datang pagi - pagi adalah membangunkan Febby dari tidur cantiknya, Radit keluar dari mobilnya dan berjalan menuju rumah Febby. Radit menekan bel rumah Febby 3x dan akhirnya ada yang membukakan pintu rumah Febby
" Eh nak Radit " Sapa Ranty mama Febby
" Pagi tante " Sapa Radit sambil senyum menunjukan gigi rapinya itu
" Mau jemput Febby ya?? Febby belum bangun, kamu bangunin ya tante masih sibuk nyiapin sarapan " Ranty mengajak Radit masuk ke dalam rumah dan mempersilahkan Radit naik ke lantai atas dan memberitahu kamar Febby
Sekarang Radit sudah berdiri di depan pintu kamar Febby , Radit tersenyum saat menilhat foto Febby yg kira-kira masih berumur 5th itu menempel di pintu kamar Febby " imut" batinnya
Radit mengetuk pintu kamar Febby tapi tidak ada respon dan akhirnya Radit memutuskan untuk langsung masuk
Dilihatnya gadisnya sedang tertidur pulas, tubuhnya yang tertutup selimut tebal, wajah cantiknya yang tertutup sebagian rambut Febby. Radit duduk di atas kasur Febby tepatnya disamping Febby Radit memandangi gadisnya itu, disingkirkannya rambut yang menutupi wajah Febby sekarang terlihat jelas wajah Febby saat tidur cantik itulah satu kata yang diucapkan Radit, wajahnya tenang saat tidur mampu membuat hati Radit terasa hangat melihatnya.
" Sayanggg,,, bangunn" Radit membangunkan Febby dengan lembut, mengoyangkan bahu Febby pelan agar dia bangun
" Sayang bangun dong udah pagi kamu harus prepare "
" Ehggggggggg " Febby bangun dengan mata yang masih tertutup ia merengangkan otot-ototnya kemudian menguap dengan sangat lebar. Radit melihat tingkah kekasihnya ini dibuat gemas
"Bangun sayang"
Febby yang mendengar suara Radit itupun kaget dan seketika matanya terbuka lebar, menyadari ada Radit didepannya Febby langsung bangun dan duduk dihadapan Radit
" Kaa kamu kok disiniiiii??"
" Aku kan bangunin pacar aku" Jawab Radit santaii
"Kok bisa masuk ke kamar aku?" Tanya Febby masih binggung
"Bisa dong mama kamu yang nyuruh, cepet mandi aku tunggu"
Febby melihat jam di kamarnya masih pukul 06.00 dan Radit pagi - pagi sekali sudah ada dirumahnya, ralat lebih tepatnya di kamarnya dihadapannya
" 5 menit lagi yaaa " Rengek Febby kemudiam kembali berbaring dikasur ingin memejamkan matanya . Radit yang gemas melihat tingkah pacarnya itu pun memutuskan untuk langsung megangkat Febby ala bridal style dan berjalan menuju kamar mandi "
" Ehh ehhh dit turuninn dong" Pinta Febby yang kaget tiba - tiba di gendong oleh Radit Radit tidak mengubria ucapam Febby ia tetap berjalan ke kamar mandi lalu mendudukan Febby di bath tup
"Cepat mandi atau aku yang mandiin" Goda Radit yang berhasil membuat Febby salah tingkah
" Apaan sih , udah keluar sana "
Radit pun keluar dari kamar Febby dan menunggu Febby dibawah. Radit menunggu Febby 30 menit akhirnya melihat Febby sudah berpakaian rapi sedang menuruni anak tangaa. Mereka pun sarapan bersama dengan Mama, Papa, Bang Ryan, Radit dan Febby. Setelah selesai menyantap sarapan pagi Febby dan Radit berpamitan sebelum berangkat sekolah
Diperjalanan Radit menyetir dengan satu tangan yang mengengam tangan Febby dengan senyum manisnya sesekali ia juga melirik Febby
"Ditt sana nyetir dulu jangan pegang - pegang terus, jangan liatin aku, fokus ke jalannya" Febby pun melepaskan tangannya dari genggaman tangan Radit tapi Radit menahannya
"Apa sih sayang, jangan dilepas aku kangen, aku fokus kok " Kata Radit lembut menatap Febby dengan senyum manisnya, Febby hanya pasrah dan membiarkan tangannya dipegang Radit
Sesampainya disekolah semua murid murid menatap mobil Radit yang memasuki area parkir apalagi saat Radit membukakan pintu mobil untuk Febby semua mata tertuju kepada Febby , ada yang memasang muka kesel ada yang memasang muka iri berbagai macam yang dilihat dan didengar oleh Febby, Febby yang ditatap dan dibicarakan seperti itu sebenarnya tidak suka berbeda dengan Radit, Radit? Jangan ditanya dia hanya cuek dan tidak memperdulikan yang lain serasa dunia miliknya sendiri, Radit pun mengantar Febby ke kelasnya dengan tangannya yang masih merangkul pinggang Febby
***
Tettt....tettt...
"Baik anak - anak pelajaran hari ini cukup sampai disini, kalian bisa istirahat sekarang" Bu Susi guru sejarah yang mengajar kelas Febby pun keluar meninggalkan murid - muridnya
" Febb kak Radit noh" Kata Tasya yang menunjuk Radit, Febby pun menoleh melihat Radit lalu tersenyum ke Radit
" Ciee yang sekarang apa - apa dijemputtt" Goda Manda yang berhasil membuat pipi Febby memerah
" Tapi karna lo juga ni Febb kita2 ngucapin makasi " Kata Mitha kepada Febby dengan senyum pepsodennya, Febby menaikan alisnya binggung dengan kata - kata Mitha
" Makasi buat apa? "
" Ya berkat elo kita kita kecipratan bisa deket sama temen - temennya kak Radit yang ngak kalah gateng, kan sama tuh ber 4 jadi masing masing punya jodoh , ya ngak guysss " Kata Mitha ceria sambill menaik turunkan alisnya
" Tau ah, cabut yuk" Ajak Febby
Mereka pun keluar mengikuti Febby, sekarang Febby , Tasya , Mitha, Manda, Radut, Angga, Bagas, dan Aldi menuju kantim bersama - sama , pandangan mata orang - orang tidak lepas dari Febby dan Radit melihat mereka berdua yang begitu mesra , mmm ralat lebih tepatnya Radit yang selalu memperlakukan Febby dengan manis berhasil menarik perhatian orang - orang
" Kamu mau pesen apa yng " Tanya Radit
" Aku mau makan mie goreng aja dit "
" Ngak " Jawab Radit dengan tegas
" Kok? "
" Kamu ngak boleh makan mie mulai sekarang, itu ngak bagus buat kamu mie ngak baik buat kamu , jadi pesen yg lainnya ya " Jawab radit dengan lembut
"Tapi aku mau itu dit"
" Ngak bii " Tolak Radit
" Yaudah aku ngak mau makan "
" Makan "
" Ngak "
" Makan atau kamu dapet hukuman dari aku" Ucap Radit tajam
" Radih ih nyebelinn "
Radit pun memesan bakso untuk Febby meskipun tanpa persetujuan dari Febby , saat pesenan sudah datang Radit menyuruh Febby untuk tetap makan , karena nada bicara Radit yang agak meninggi membuat nyali Febby menciut dan akhirnya Febby menuruti Radit, sementara teman - temannya yang melihat Radit dan Febby mereka hanya bisa menertawai Febby dan berhasil membuat Febby semakin bad mood
KAMU SEDANG MEMBACA
MY lOVE POSSESIVE BAD BOY
Teen FictionDia menatapku penuh kagum, lalu air matanya jatuh. Katanya " Aku beruntung memilikkmu". Tapi nyatanya kita sama-sama beruntung karna saling menemukan~ --------Febbyola Aninda Putri Wijaya------ Jika bulan bisa berbicara, maka ia akan bercerita...