Backstreet

4.6K 125 7
                                    

Dengan ogah - ogahan Febby saat ini sedang berada satu mobil dengan Radit , menjengkelkan baginya disaat ia tidak ingin bertemu Radit kenapa waktu gak adil , bagaiamana bisa Radit merayu Ranty - Mama Febby agar Febby keluar bersama Radit dan dengan gampangnya Ranty juga memaksa Febby untuk menemani Radit

seperti saat ini sudah setengah jam mereka tetap diem-dieman membuat suasana menjadi awkard dan Febby gasuka itu

" lo nyulik gue tapi cuma diem-diem gini mending lo anterin gue pulang atau turunin gue disini dan gue naik taxi " ucapnnya ketus

" aku gak milih keduanya"

" gue gak nyuruh lo milih"

Radit menghela nafasnya kasar " kenapa tadi disekolah pulang? katanya sakit, sakit apa?" tanya Radit

" sakit hati" ucapnnya ketus
, Radit benar-benar rindu Febbynya yg dulu bukan yg kasar dan dingin seperti ini

" ngapain lo bawa gue ke apartemen lo? gak mutu banget" ucapnnya ketika sampai di bestmand apartemen

Radit menarik tangan febby mengengamnya erat tapi Febby segera menarik tangannya

" cukup  gausah kayak gini putus putus aja jangan halangin gue buat move on" katanya

" dengerin aku dulu aku mau ngomong "ucap Radit memohon

" gak ada yg perlu dijelasin" katanya lalu berusaha keluar dari mobil tapi sayangnya Radit dengan gesit menguncinya otomatis

" fuck!! mau lo apa sih?" bentak Febby

" Feb aku mau jelasin- "

" gak ada yg perlu dijelasin" Radit yg dari tadi sudah menahan emosinya kali in benar-benar tidak bisa menahnnya , ia memukul setir mobil dengan kencang membuat Febby menatapnya takut-takut

" apa kamu gabisa dengerin penjelasanku? itu yg kamu tanya tadi disekolah tapi pas aku sekarang mau jelasin kamu gak mau denger-" katanya dengan meningikan 1oktaf suaranya

" kamu tau? aku lakuin ini semua untuk kamu! kamu pikir aku mau sama Clara? kamu tau oma ngancem aku bakalan ngusik perusahaan papa kamu kalo aku gak sama Clara" ucapnnya yg membuat Febby kaget

" gak kamu aja , aku juga tersiksa , aku jauh lebih tersiksa , aku harus akhiri hubungan kita, aku liat kamu nangis karna aku, aku harus sama orang yg gak aku sayang , aku harus nahan rindu aku nahan semuanya , demi kamu , aku tersiksa Feby , sangat" katanya lirih , Febby menatap Radit nanar, Febby salah menilai Radit pada nyatanya apa yg dilakukan Radit untuk kebaikannya dan Radit jauh lebih tersiksa daripada dirinya

" Dit-" pangil Febby lirih

" asal kamu tau aku sayang kamu aku cinta kamu, aku bahkan cemburu saat kamu sama Rio pulang bareng, aku juga sakit Febby, aku sakit banget, tapi aku gak mau rusak kebahagian kamu, biar aku yg berjuang buat hubungan kita meskipun harus kayak gini dulu" ucapnnya lagi, sedangkan Febby sudah tidak bisa menahan air matanya lagi Radit membawa Febby ke peleukannya Radit memeluk Febby erat seakan tak ingn kehilangan Febbynya lagi

" maaf" ucap Febby lirih

" kamu gak salah , aku yg salah"

" aku gatau ternyata kamu jauh lebih tersiksa dari aku , aku minta maaf Dit"

Radit melepaskan pelukannya menatap Febby dalam- dalam

" kita balikan mau?" tawarnya pada Febby , Febby  menganguk

" tapi apa ngak bermasalah nanti?" Tanyanya ragu , Febby memang sedikit ragu dan sedikit takut

" tapi kita harus backstreet dulu" kata Radit lagi, Febby hendak protes Radit buru-buru menenangkan Febby

" untuk sementara aja , sampe aku ngebongkar kebusukan Clara "

" tapi kamu mau tunagan"

" engak , aku janji gak sampe hari itu semuanya selesai " katanya dengan pasti

" percaya  sama aku sayang" kata Radit , Febby menganguk , ia memeluk Radit erat , ini yg ia rindukan sejak kemarin dipeluk Radit mampu membuatnya merasa tenang dan nyaman

🍁🍁🍁

" aku bosen Dit" keluh Febby saat dari tadi hanya berada di apartemen Radit

" mau jalan?" tawar Radit pada Febby

Febby mencebikan bibirnya hinga membuat Radit gemas " pengen tapi takutt" katanya , Radit mengreyitkan dahinya bingung

" kok takut?" tanya Febby binggung

Febby menghela nafasnya lesu " nanti kalo kita jalan keluar ada yg liat bisa bahaya" ucapnya yg membuat Radit tersadar , Radit menatap Febby dengan tatapan yg sulit diartikan , Febby mengangkat alisnya sebelah " kenapa sih ?" tanyanya pada Radit

Radit mengusap rambut Febby lembut , ia merasa bersalah karena ulah oma nya Febby harus berada dalam situasi seperti ini

" maaf buat kamu berada disituasi kayak gini , kita sempet putus dan sekarang kita mau jalan susah" katanya . Febby terkekeh

" asal gak cinta kamu yg hilang i'am fine dit" ucapnnya , bagi Febby untuk sekarang asal masih bersama Radit meskipun harus backstreet tak apa asal gak ngeliat Radit sama cewek lain dan ningalin Febby, nama Radit sudah tertanam cukup dalam dihatinya

" makasih sayang" ucap Radit tulus, Febby menganguk

Radit mendekatkan dirinya lebih dekat ke Febby , deru nafas mereka pun bisa dirasakan

" cantik" kata Radit yang membut pipi Febby merona, bahkan Radit bisa mendengar detak jantung Febby yg berdetak lebih cepat

cup

Benda kenyal dan lembab mendarat dibibir Febby, Febby kaget tapi tak menolak , Radit mengigit bibir bawah Febby lembut, Febby membalasnya 2 menit mereka berciuman hinga Radit yg melepaskannya , dilihatnya pipi Febby blushing itu membuat Radit gemas

" blushing?" goda Radit

Febby menangkup kedua pipinya menutupi rona merah dipipinya, tawa Radit meledak melihat gadisnya salah tingkah karena ulahnya , Febby mencebikan bibirnya kesal dengan Radit

" Radit ih " pukul Febby pelan tepat di dada Radit

" ketawain terus deh" ucap Febby berniat beranjak dari sofa menuju dapur tapi tangannya di tarik oleh Radit membuatnya terduduk kembali

" thank you for your kiss babe" ucapnnya dengan senyum jahilnya

" kamu duluan loh yaa" katanya kesal terus saja digoda oleh Radit

" tauk ah aku ngambek" ancamnya pada Radit

" jangan dong" ucapnnya sambil terkekeh dengan memeluk Febby "maaf deh maaf gak lagi" ucapnnya lagi lalu menompangkan kepalanya di pucuk kepala Febby . sederhana tapi membuat keduanya bahagia, bisakah waktu terus berpihak kepada mereka berdua ? semoga saja.

MY lOVE POSSESIVE BAD BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang