Febby melihat dirinya dicermin, maybe sedikit kacau dengan mata sembab, hidung merah, bahkan ia hanya tidur 2jam saja, ia tidak bisa tidur dengan tenang, memikirkan ucapan Radit yg memutuskan dirinya, apa salahnya? bukannya terakhir bertemu semua masih baik-baik saja, lalu kenapa tiba-tiba Radit memutuskam Febby
Sakit? tentu , mungkin memang diawal Febby tidak menerima Radit dihatinya, tapi setelah sikap Radit yg semakin hari semakin membuat Febby nyaman ia mulai terbiasa dan perlahan membiarkan Radit masuk lebih dalam dihatinya, sekarang disaat Radit sudah benar-benar masuk ke dalam hatinya dengan tanpa alasan Radit memutuskan hubungan mereka
" jelek banget gue sumpah--" ucapnnya sambil melihat pantulan dirinya sendiri di cermin " pokoknya gue harus nemuin Radit dan minta penjelasan" katanya lagi
Febby hanya mengoleskan pipinya dengan bedak bayi lalu memberi liptint pada bibirnya agar tidak terlalu pucat
" selesai" katanya lalu mengambil tasnya dan turun dari kamarnya
" ma.. paa Febby berangkat ya" katanya sambil mencium pipi kedua orang tuannya
" mata kamu kenapa sayang?" tanya Mama Febby
" kamu habis nangis?" tebak Papa Febby
" haa engak, Febby kurang tidur" jawabnya bohong
" kamu ngak dijemput Radit?" tanya Rian yg masih memperhatikan Febby
" enga, aku naik mobil sendiri" katanya
" kok tumben?"
" penge aja" Febby tau kakaknya pasti gabakalan percaya mana mungkin Radit membiarkan Febby mengendarai mobilnya sendiri
" kamu sama kakak, makan dulu" perintah Ryan
" ck gk kak Febby gk laper, Febby buru2" ucapnnya ,Ryan tak memjawab ia bangkit dari duduknya dan mengambil tas kerjanya
" Ryan berangkat ya ma , pa sekalian nganter Febby" ucapnnya kemudian menyalimi kedua otang tuanya
🍁🍁🍁
" kenapa?" Tanya Ryan memecahkan keheningan yg sejak tadi tak ada satu kata pun yg dikeluarkan oleh keduanya yg membuat suasana semakin ambsrud
" gapapa kok kak" kata Febby bohong
" cewe kalo bilang gapapa pasti ada apa-apa" katanya lagi
" ck , sok tau lu pacar ae kagak punya" katanya mengejek
Ryan hanya menghembuskan nafasnya berat ,tak berniat membalas ucapan adiknnya
" udah sampai" kata Ryan
" aku masuk ya kak" kata Febby
" jemput gak?"
" jemput kalo gak sibuk" katanya lalu mencium pipi Ryan dan berniat pergi tapi tangannya ditahan oleh Ryan
" apapun masalah kamu , kakak yakin semua akan baik-baik aja, it's kalo kamu gak pengen cerita ke kakak sekarang maybe nanti" katanya sambil tersenyum lembut, Febby tersenyum ia benar-benar beruntung memiliki kakak seperti Ryan sangat care terhadap dirinya, Febby tersenyum sambil menggangukan kepalanya tanda memgerti setelah itu keluar dari mobil kakaknya
" Febyyyyyyy" teriak Tasya memangil namanya
" toa" kata Febby yg hanya dibalas cengiran oleh Tasya
KAMU SEDANG MEMBACA
MY lOVE POSSESIVE BAD BOY
Teen FictionDia menatapku penuh kagum, lalu air matanya jatuh. Katanya " Aku beruntung memilikkmu". Tapi nyatanya kita sama-sama beruntung karna saling menemukan~ --------Febbyola Aninda Putri Wijaya------ Jika bulan bisa berbicara, maka ia akan bercerita...