" Kita mau kemana yng?" tanya Febby ketika berjalan di koridor sekolah bersama Radit
" kemana aja pokoknya jalan-jalan" ucapnya lembut
Febby tanpak berfikir " mmm mall? bioskop? ya?" tanyanya lagi dengan menatap Radit
" as you wish babe" ucapnya dengan lembut, tangan yg semula mengengam tangan Febby kini beralih merangkul Febby
" makasi" ucapnnya lagi, akhirnya setelah lama mereka tidak menikmati waktu berdua kini mereka bisa menikmati waktu mereka untuk bersenang2
" Adit!!!" saat mereka sudah berada diparkiran, Clara tiba-tiba meneriaki nama Radit Febby maupun Radit sama2 berhenti dan berbalik melihat Clara
" mau kemana dit?" tanya Clara
" jalan"
" ikut ya ditt" Pinta Clara , Febby melihat Clara merasa jijik adakah wanita macam seperti ini?
" gak" jawaban Radit berhasil membuat Febby tak percaya, singkat padat jelas
" ck oma nyuruh ---"
" gue mau jalan sama Febby hari ini dan jangan gangu" ucapnya, buru-buru Radit membukakan pintu untuk Febby lalu Radit menuju bagian pengemudi dan mulai meningalkan area sekolah
Ckala mengehentak hentakan kakinya kesal
" apa sih cantiknya Febby!!"" cewek sialan" ucapnya dengan penuh emosi
" kamu berani ngelawan aku liat aja dit" ucapnya lagi
Diperjalanan mereka sama-sama diam, Febby yg sibuk dengan pemikirannya dab Radit yg fokus menyetir mobilnya
" ditt" pangil Febby
Radit menoleh menatap Febby dengan alis yg terangkat sebelah seolah menanyakan " kenapa?"
" kamu ada hubungan apa sih sama Clara , dan kenapa dia bawa-bawa oma kamu?" tanyanya
Radit diam, tidak menjawab pertanyaan Febby
" Radittt" pangilnya lagi
Radit menghembuskan nafasnya berat
" gk ada hubungan apa-apa sayang, cuma oma yg deket karna neneknya Clara sahabat karib oma dulu, soal orang tua aku dan orang tua Clara mereka deket tapi gak cuma sekedar rekan bisnis baik" jelasnya
" km sama Clara sahabatan" ucapnya seolah teringat saat pertama kali Clara memperkenalkan dirinya ia mengaku sahabat Radit
Radit terkekeh mendengar ucapan Febby, Febby mengerutkan keningnya binggung
" dulu iya---"
" sekarang enga" ucapnnya lagi
" loh kok?"
Radit tersenyum kecut " kita ada masalah dulu jadi disini cuma dia yg angep aku sahabat bukan aku" ucapnnya
" bohong ah" kata Febby
" aku gak bohong sayang, kalo aku masih angep dia sahabat sikap aku gak kayak gini ke dia"
Febby hanya mengangukan kepalanya, sebenernya dia ingin lebih tau lebih lanjut tapi biarlah Febby ingin Radit yg bercerita terlebih dahulu.
🍁🍁🍁
Keduanya sekarang sudah ada di salah satu Mall besar di Jakarta, sebelumnya Radit dan Febby sudah pulang dulu kerumah Febby untuk sekedar berganti pakaian, merek lebih tepatnya Febby tidak ingin jalan-jalan mereka mengunakan baju sekolah.
" nonton?" tanya Radit
" iya dongg" ucapnya dengan semangat
Radit tersenyum rasanya senang melihat gadisnya tersenyum, tangannya terulur mengacak rambut Febby membuat Febby memanyunkan bibirnya
" berantakan Raditt" rajuknya
" gemesin banget " ucapnya sambil mencubit gemas pipi Febbby
Kini keduanya sedang mengantri untuk membeli tiket flm yg lagi boming dikalangan anak muda " Dua Garis Biru " Febby dengan semangat mengajak Radit menonton Flm itu
" km duduk nanti capek" perintah Radit
Febby mengeleng cepat " gamau ah nemenin kamu disini" ucapnnya
" sayang---"
Febby menarik pundak Radit kebawah sehinga membuat Radit sedikit menunduk , Febby membisikan sesuatu ke telinga Radit
" aku ga mau jauh2 sama kamu, liat deh cewek-cewek disini---" ucapnya , Radit mengerutkan keningnya bingung, tapi setelah mendengar kalimat Febby selanjutnya tercetak senyum mengembang di wajah Radit " aku jagain kamu, biar mereka tau kamu udah punya pacar"
entah sadar oleh ucapannya atau tidak yg jelas Febby secara tidak langsung mengakui bahwa dirinya tidak ingin kehilangan laki-laki yg sekarang berstatus pacarnya ini , Febby semakin mengeratkan rangkulannya ditangan Radit seolah memberi tahu kepada orang-orang " He is mine"
🍁🍁🍁
" gitu yuk" ajak Radit
" apaan?" tanya Febby ditengah-tengah asik menonton Flm layar lebar itu
" gitu , pacaran, ena-ena , punya anak, nikah awwwwww sakit sayang " Radit mengusap perutnya yg terkena cubitan dari Febby
Febby menyentil bibir Febby " ngomongnya" katanya
Radit terkekeh geli, maybe ini hoby barunya menjahili gadisnya yg mengemaskan ini
" jan macem2" ancam Febby
" bercanda sayang... lagian aku ngejaga kamu bukan merusak kamu" ucapnya
Febby memicingkan matanya membuat Radit berdecak sebal
" bad boy gini aku gak mungkin ngerusak orang yg aku sayang, nanti aja ngerusaknya kalo udah nikah lebih afdol" ucap Radit yg berhasil membuat Febby blushing
" Radit ih , udah ah fokus sama Flmnya" ucap Febby
bukannya fokus ke depan Radit fokus ke Febby ia memandangi wajah Febby yg tengah serius menonton flm, tetawa, menangis oh ayolah apakah semua wanita seperti ini? selalu mendalami jika menonton sebuah flm?
Radit sempat bertanya pada Tuhan , mengapa Febby sangat nyaris sempurna bukan nyaris tapi sudah sempurna dimata Radit, bagaikan candu untuk Radit maka dari itu Radit tidak ingin berpisah ataupun Febby pergi meningalkannya, sumpah demi apapun jika ada yg berani mengambil Febbynya dari Radit , Radit bersumpah akan menghabisinya saat itu juga.
Happy Reading ya geng, selamat malam minggu semoga malam minggu kalian sama kayak Radit dan Febby okay wkwkwk diajak doi notnton ke bioskop dan dipaber-baperin oh senangnyaaaaaaaa😍😍😍
KAMU SEDANG MEMBACA
MY lOVE POSSESIVE BAD BOY
Teen FictionDia menatapku penuh kagum, lalu air matanya jatuh. Katanya " Aku beruntung memilikkmu". Tapi nyatanya kita sama-sama beruntung karna saling menemukan~ --------Febbyola Aninda Putri Wijaya------ Jika bulan bisa berbicara, maka ia akan bercerita...