Hukuman

5.3K 179 16
                                    

Radit menekan pasword pintu apartemennya, sedikit susah memang karena ia harus mengendong Febby dengan susah payah pintu apartemen pun terbuka.

Radit membuka pintu kamarnya, menidurkan Febby di kasur berukuran qing size miliknya, ia melihat Febby yang kini sedang tertidur pulas tidak merancau seperti tadi, ia melihat pakaian yang dipakai Febby membuat Radit memijat pelipisnya 

" tahan dit, tahan" gunamnya sendiri

Ia mendekat kearah Febby tangannya terulur mengusap pipi Febby. cantik, hanya itu yang ada dipikiran Radit

" kenapa kamu bandel banget baby?" bisiknya tepat ditelinga Febby

" sleep well baby" lanjutnya , kemudian ia mencium kening Febby dan mengecup bibir merah alami Febby

Radit memilih tidur di sofa, ia tidak ingin jika tidur didekat Febby, bisa - bisa harsat nya sebagai lelaki tidak kuat menahan, maka lebih baik ia tidur di sofa

🍁🍁🍁

Pukul 07.00 Radit sudah terbangun dari tidurnya lain halnya dengan Febby yang masih bergelut selimut diatas ranjang

Radit segera menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya, hanya 15 menit Radit menjalankan ritual mandinya. Sekarang badan Radit sudah lebih fresh, dilihatnya Febby masih tertidur, ia membiarkan Febby tetap tidur, ia memilih duduk disofa sambil memperhatikan Febby yang sedang tertidur cantik

Sinar mentari yang menembus jendela apartemen Radit memaksa Febby untuk membuka matanya, ia mengeliat merengangkan otot - ototnya

" eeggghhhhh" lengkuhnya . ia masih tidak sadar jika ia berada di kamar yg bukan miliknya

matanya perlahan mulai terbuka dengan jelas, satu kata yang ada difikiran Febby " gue dimana?" ucapnya

" di apartemen ku" ucap Radit dingin yang berhasil membuat Febby terkejut

" kamu?" ucap Febby kaget melihat Radit, dilihatnya Radit yang duduk di sofa dengan menyilangkan kakinya dan melipat tangan tepat didadanya

" apa?" tanya Radit cuek

" kenapa ada disini? kenapa aku disini? " tanyanya

" kamu disini karena aku jemput kamu ke club " ucapnya dengan wajah datar

seketika tubuh Febby menegang , bibir bawahnya ia gigit , tangannya dingin " tamat riwayat lo Feb" batin Febby

Radit masih menatap Febby dengan tajam , yang ditatap hanya menunduk

" jelasin" pinta Radit

" maaf" ucapnya pelan

" lihat aku kalo ngomong" kata Radit tajam

Febby mengangkat kepalanya, kini ia melihat Radit yang sedang menahan emosinya

" kamu bilang cuma acara sama temen, kesitu acaranya? sampai mabuk? sampai pake baju kayak gitu? "

Febby tidak menjawab, ia diam , ia tahu ini adalah salahnya

" berapa banyak kamu minum?"

" aku ngak minum dit" elak Febby

" engak minum hanya mabuk" ucapnya dengan terkekeh. Febby hanya bisa diam tidak berani menjawab

MY lOVE POSSESIVE BAD BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang