Sejak kepulangan Radit tadi Febby masih betah mengurung dirinya di kamar, ia sibuk dengan pikirannya sendiri entah kenapa saat ini hati Febby seperti ada yg menghimpit , sesak, gelisah ia ingin menangis tapi tidak bisa, Febby yang terlalu sibuk dengan pikirannya sampai tidak menyadari keberadaan Ryan yg sudah ada di sampingnya, bahkan Febby tidak sadar kapan kakaknya masuk ke dalam kamarnya
Febby tersadar dari lamunannya setelah mendapat sentuhan lembut dipipinya ketika Ryan mengusap lembut pipi Febby
" kakak" katanya kaget saat mendapati Ryan sudah ada didepannya
" sejak kapan disini?"
" dari tadi" Febby hanya mengangukkam kepalanya
"ngelamun hmm?" tanyanya, Ryan mendaratkan tubuhnya kekasur Febby kini mereka duduk berhadapan
Febby mengeleng dan tersenyum
" kamu ngak pandai berbohong sayang "
" cerita sama kakak kenapa ?" desaknya
Febby menghela nafasnya berat, ia menatap kakaknya dengan pandangan yg sulit diartikan
" Febby mau peluk kakak" pintanya. Ryan tersenyum lalu merengkuh tubuh Febby
" 5 menit kak biarin gini jangan tanya apapun" ucapnya masih didalam pelukan Ryan
" ok" ucapnya, Ryan bingung dengan adiknya tapi Ryan yakin suasana hati Febby sedang tidak baik , ia tidak memaksa Febby jika adiknya blm mau cerita, Ryan membiarkan Febby memeluknya, tangannya mengelus pungung Febby lembut hingga dirasakannya nafas Febby yg teratur dilihatnya ternyata Febby tertidur, Ryan tersenyum dibaringkannya tubuh Febby menyelimuti adik kesangannya ini kemudian mengecup pucuk kepala Febby dengan kasih sayang
" good night baby" ucapnya kemudian keluar dari kamar Febby
🍁🍁🍁
Febby terbangun ketika merasakan tidurnya sedang diusik seseorang, ia membuka matanya pelan dan berhasil menangkan sosok Radit didepannya tengah tersenyum manis kearahnya
" morning babe" sapanya , kemudian mencium bibir Febby singkat dan berhasil membuat Febby kaget
" morning kiss" ucapnya dengan menunjukan senyum nyengirnya
Febby bangkit merubah posisinya menjadi duduk, muka khas orang bangun tidur rambut berantakan tapi tidak membuat kadar kecantikannya berkurang
" tumben" ucapnya
Radit mengangkat alisnya sebelah
" iya tumben jemput" ucapnya lagi
" kan emang aku selalu jemput kamu"
" udah seminggu gak pernah jemput tiba2 jemput" ucapnya yg berhasil membuat Radit merasa bersalah , Febby memang sudah memaafkan Radit tapi entah mengapa suasana hatinya masih tidak baik
" sayang---"
" kamu tunggu diluar aku mau mandi" ucapnya lagi dan beranjak dari kasurnya dan masuk ke kamar mandinya
Radit menatap pungung Febby nanar it's ok batinnya , ia tau Febby masih kesal dengannya
🍁🍁🍁
Didalam mobil mereka masih sama-sama diam membuat suasana menjadi awkard, Febby mengalihkan pandangannya ke arah jendela
" sayang" pangilnya
Febby menoleh menatap Radit
" are you okay?"
" yaa aku baik" jawabnnya
Radit menghela nafasnya berat
" kalo kamu baik-baik aja kenapa kamu diemin aku?"
" aku lagi ga mood dit, sory" ucapnnya
Radit mengelus pipi Febby lembut " it's ok , i love you"
" me to"
Radit merangkul pingang Febby possesive mengantarkan Febby kekelasnya, banyak mata yg melihat Febby dan Radit dengan tatapan bahagia, iri, dan kesal bahkan Febby bisa mendengar cibiran-cibiran yg dilontarkan ke Febby
" pake pelet apa sih"
" yaampun cocok banget"
" ilfil banget gak cocok"
Febby tidak merespon, ia malas mengurusi orang-orang resek pikirnya hanya satu kalo mereka jauh lebih baik dari dirinya kenapa Radit gak mau sama mereka malahan Radit tetep milih Febby yg mereka angap buruk.
" senyum sayang " Radit menarik kedua sudut bibir febby hinga menimbulkan expersi senyum
" nanti cantiknya hilang" ucapnya lagi
Febby menghela nafasnya berat, ini aneh rasanya ada yg menghimpit hati Febby, sakit, takut , sedih entah karena apa ( ada yg pernah merasakan perasaan kek gini? )
" Dit--- "
Radit mengecup kening Febby lembut dam berhasil membuat cewek-cewek dikelas Febby heboh , siapa yg gak pengem diperlakukan seperti itu genggggg
" senyum sayang nanti pulang sekolah kita jalan-jalan" ucapnya dengan membelai lembut pipi Febby
Mata Febby berbinar, ahh memang hanya Radit cowo terpeka menurut Febby
" serius?" tanyanya
" hmm" Radit mengangukan kepalanya dan tersenyum lembut
Febby lompat lompat kegirangan dan berhambur ke pelukan Radit
" maaci pacar" ucapnya senang, Radit terkekeh mendengar nada manja Febby
" sama-sama babe"
Tanpa mereka sadari ada 2 orang yg menahan sakit hatinya melihat pemandangan yg membuat hatinya panas
" seandainnya aku yg disitu by" ucap Rio lirih, Rio dan Febby memang masih 1 kelas Rio yg sudah merelakan Febby yg terpenting Febbynya bahagia tapi tetap saja rada cinta yg dimiliki Rio untuk Febby masih teramat banyak, jadi tidak mudah melupakannya
" liat aja galama lagi lo bakalan nangis2" ucapnya dengan senyum devilnya
" radit.milik.gue" ucapnys lagi
hayolo gengg gimana part ini? greget gak? wkwkwkwk
siapa yg mendambakan punya cowo kek Radit ngacung tangannya😂😂😂
KAMU SEDANG MEMBACA
MY lOVE POSSESIVE BAD BOY
Teen FictionDia menatapku penuh kagum, lalu air matanya jatuh. Katanya " Aku beruntung memilikkmu". Tapi nyatanya kita sama-sama beruntung karna saling menemukan~ --------Febbyola Aninda Putri Wijaya------ Jika bulan bisa berbicara, maka ia akan bercerita...