Belum Sepenuhnya Bebas

5.1K 128 18
                                    

Hari ini adalah hari yang bahagia untuk Febby, bagaimana tidak? ia berhasil mengusir Clara dari sekolah ini berkat taruhan bermain basket itu, memang sengaja ia tak meminta Clara untuk pergi jauh dari Radit sebagai hadiah kemenangannya , bukannya ia tidak mau ia hanya tidak ingin hubungannya dengan saat ini diketahui oleh Clara jadi lebih baik Febby menyuruhnya untuk keluar dari sekolah ini setidaknya mata dan hatinya tenang karena tidak terus menerus melihat Clara yang bersama Radit lebih tepatnya Clara yang mendekati Radit

" Feb, lo ngak mau kita ngebasket lagi?" tanya Manda pada Febby

Febby menggeleng " engak deh" katanya

" Lo kenapa sih tiba - tiba gak mau lagi main basket, bukannya itu cita - cita lo?" Tasya tahu betul Febby mencintai hobby nya itu bermain basket dan menjadi atlet basket adalah cita - citanya sejak kecil

" Bokap gue gak ngasih jadi buat apa gue seriusin basket toh gak bakalan kesampaian kan?" katanya, memang benar Wijaya - papa Febby tidak mengizinkan Febby untuk menjadi atlet basket , papanya ingin Febby menjadi sepertinya dan kakaknya menjadi dokter

" kalian aja kalo kalian mau gabung basket lagi" seru Febby pada ketiganya itu , dengan cepat mereka menggeleng

" gak seru lah gak ada lo" ucap Mitha, Febby menggeleng - geleng kan kepalanya, lagian ia sudah mengubur dalam - dalam cita - citanya itu, jadi Febby tak memperdulikan itu semua

Your boy friend❤️
Pulang sekolah ikut aku jalan - jalan ya😘

Satu pesan yang ia terima membuat senyumnya mengembang diwajahnya , siapa lagi jika bukan Radit. Febby melirik jam ditangannya ahh masih lama batinnya yang melihat jarum jam ditangannya masih menunjukan pukul 11.00 siang sedangkan jam pulang sekolah di jam 13.00 sesekali ia mendesah pelan membuat Tasya yang duduk di sampingnya menoleh " Kenapa sih?" tanyanya heran

" lama amat pengen cepet  - cepet pulang gue nya" kata Febby sambil mencebikkan bibirnya . pasti mau jalan dah ni sama si es batin Tasya berucap

Sejak pukul 10.00 - sekarang pukul 11.15 memang pelajaran dikelas Febby kosong, membuat Febby dkk bosan sendiri, Febby yang asik dengan ponselnya , Manda yang juga asik dengam ponselnya , Tasya yang asik berselfie hingga memori hp nya penuh , dan Mitha yang asik dengan novelnya dengan telinga yang disumpal headseat itu , Mitha tidak akan suka acara membacanya diganggu jadi perlu dicatat Mitha  boleh diganggu saat sedang membaca , katanya kalo diganggu itu bisa merusak hayalannya benarkah? benarkah hanya baca novel kita bisa berhayal? ah sepertinya iya karena author juga gitu kok hehe

🍁🍁🍁

Keempat cowok dengan baju yang dikeluarkan, rambut yang berantakan tapi tak membuat ketampanan keempatnya itu berkurang, memakai seragam yang tanpa dasi, ya mereka tidak lain adalah Radit, Bagas, Aldi dan Angga, mereka sedang berada di rooftoop Aldi dan Angga mereka sedang merokok, Bagas tidak merokok ia lebih memilih memaki vape daripada rokok, sementara Radit? Radit tidak suka rokok semenjak ada Febby, Febby nya tidak suka jika melihat Radit merokok, Febby akan marah , bahkan mogok bicara jika tahu Radit merokok meskipun itu hanya 1 biji rokok

" Lo sama Clara tinggal beberapa minggu aja tunangan Dit" kata Aldi memecah keheningan

" Tugas yang gue kasih ke kalian udah beres?" tanya Radit pada ke tiganya

" Udah tinggal tunggu waktu aja" ucap Angga menyakinkan

" Dit ada yang harus lo tahu dan gue baru tau dua hari yang lalu" kata Bagas berucap serius , Radit menoleh kini tatapannya terarah kepada Bagas

" apa?" tanyanya to the point . Bagas dengan ragu mulai menceritakan apa yang ia ketahui dan berhasil membuat tangan Radit mengepal menahan emosi setelah mendengar cerita dari Bagas

" tahan emosi lo Dit, jangan sampai gagal dan Lo harus jagain Febby" katanya memberi saran

🍁🍁🍁

Setelah pulang dari sekolah, Radit menculik Febby membawa gadis itu pergi berjalan - jalan, kini keduanya sedang berada di dalam mobil , tangan kiri Radit tak membiarkan tangan gadisnya lepas , Radit dengan erat mengengam tangan Febby sesekali ia mengusapnya sedangkan tangan yang satunya ia pakai untuk menyetir

"Udah dong Dit lagian aku disini kenapa terus dipegang , sana deh nyetir yang bener" kata Febby yang sudah bosan karena tangannya tidak bebas  karena ulah pacarnya ini

" Engak , kamu gatau ya aku itu rindu sayang,  tau kan kalo rindu itu berat" katanya dengan santai , padahal ia sudah membuat jantung Febby seperti sedang lari maraton , Febby berusaha menahan tawanya bagaimana bisa Radit merayunya seperti itu

" lebay deh kamu" katanya membuat Radit berdecak sebal

"Dibilangin juga kenapa ga percaya?"

" Dit serius ih jangan bercanda"

" Kamu mau aku seriusin? ok babe mau kapan ? gak apa deh kita nikah muda nanti biar kalo punya anak, anaknya gede kita belom terlalu tua , gitu ya sayang " katanya yang membuat Febby tertawa , Radit cowok yang dingin, irit bicara, galak jika sudah bersama Febby sifat itu tidak pernah keluar yang ada hanya Radit yang lembut , Radit yang sabar, Radit yang penyayang Radit yang romantis, Radit yang lucu , biarlah Radit bersikap dingin terhadap orang lain , Febby sangat beruntung memiliki Radit , Radit mempunyai caranya tersendiri untuk membuatnya bahagia

" Sayang " pangil Radit lembut membuat tawa Febby terhenti, Febby menatap Radit

" Aku sayang kamu Febby" katanya, Febby tersenyum entah sudah berapa kali Radit mengatakan kalimat itu tetap saja hatinya selalu berdesir tak karuan

" Aku tau Dit, aku juga" ucapnnya lembut, Radit tersenyum hatinya sejuk mendengar suara lembut Febby , seketika pikirannya yang berkecamuk hilang, ia sedikit tenang, hanya Febby memang hanya Febby yang bisa membuat Radit merasa tenang.




Selamat membaca untuk para kalian yang selalu setia menanti , i love you lah...
jangan lupa cek cek cerita ku yang baru ABOUTE MEI ya kasih komentar dan vote kalian , thank you🌹

MY lOVE POSSESIVE BAD BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang