Basket ? I'am a Winner

4.8K 116 0
                                    

Jam istirahat kedua sudah berbunyi membuat murid-murid di XI IPA-1 bersorak riang bagaiaman tidak senang, mereka semua sudah terbebaskan dari mata pelajaran matematika yang rata-rata dibenci semua murid

" kerjakan tugas yang saya berikan minggu depan harus segera dikumpul" kata Pak Dito guru Matematika tersebut kemudian pergi keluar dari kelas

" jadi Feb?" Tasya sedikit menyengol lengan Febby

" jadilah" katanya dengan semangat

" tumben lo mau main basket lagi, ada apa?" tanya Manda yang dari tadi sudah heran dengan sikap Febby

" gapapa pengen aja" jawabnya tenang

" princes doakan semoga engkau menang ya nak" kata Mitha sambil mengusap pucuk kepala Febby dengan senyum yg menunjukan gigi kelincinya

" jijik" kata Febby sambil menepis tangan Mitha yg berada di pucuk kepalanya

Febby dkk berjalan keluar , tiba-tiba tangannya ditarik seseorang dari belakang

" nanti pulang sama aku" pintannya , Febby sedikit ragu untuk mengiyakan

" lo gatakut sama abang gue?" tanya Febby pada Rio

" engak"

" liat nanti ya yo, gue ada urusan sekarang bye duluan" katanya sambil tersenyum kearah Rio

Febby, Tasya, Manda dan Mitha berjalan menuju lapangan Basket, banyak tatapan kagum terarah kepada mereka empat wanita cantik, terkenal dengan kepintarannya dan jauh dari kata bad  banyak cowok yang mengantri untuk mendapatkan salah satu dari mereka tapi apa daya Febby yang malah jatuh pada Radit, dan Manda yant sekarang bernotabe menjadi pacar Bagas , Tasya? bahkan berfikir 100x untuk mendekati Tasya pasalnya cewek itu terlalu sadis, sedangkan Mitha? Mitha hatinya sudah tertuju pada Aldi jauh sebelum Febby dan Radit pacaran Mithalah yang diam-diam mengagumi sosok Aldi

Kini mereka sudah sampai di lapangan, sudah terlihat Clara bersama antek-anteknya, Febby melirik sekitar, ia melihat Radit dkk sedang duduk di kursi penonton sesekali Radit memberikan senyumannya kepada Febby dan Febby membalas senyuman itu, Febby beralih menatap Clara, ia menatap remeh kepada Clara

" kita one by one, lo lawan gue" katanya santai tapi penuh penekanan disetiap kalimatnya

" usir antek-antek lo dan gue juga gak bakalan ajak temen - temen gue , so gimana?" Febby menaikan sebelah alisnnya kedua tangannya diletakaan di dada

" ok, paling-paling lo juga kalah, siapain tissue deh " kata Clara dengan sombongnnya , Febby tersenyum remeh kepada Clara " lo belum tau siapa gue, kayaknya bakalan kebalik deh"

Teman-teman Febby dan Clara sudah menjauh mereka menuju kursi penonton kini tinggal mereka berdua yg saling berhadapan Clara yg menatap Febby dengan sengit sedangkan Febby yang terlalu santai untuk menatapnya

" kalo gue menang lo pergi jauh dari hidup Radit" kata Clara sambil menunjuk Febby

" kalo gue yang menang lo harus angkat kaki dari sekolah ini" kata Febby dengan santai

" ok" Clara menyetujui ucapan Febby tersebut

Tasya berada ditengah-tengah Febby dan Clara Tasya memegang bola basket sesekali ia melirik Febby dan Clara

" siap?" tanyannya yang dianguki oleh keduanya " 1....2....3" Tasya melempar bola basket keatas dan bola berhasil di pegang oleh Clara , Clara tersenyum remeh kepada Febby ,Clara mulai mendribble bola basket yang berada di tangannya, dengan cepat Febby berhasil merebut bola yang berada di Clara , Febby mendribble bola yang ada tangannya , dengan gerak cepat menuju ring ia menshoot bola itu dan

masuk

Suara tepuk tangan dari penonton mengarah padanya, ia tersenyum kemenagan kearah Clara, Febby mendribble lagi ia berusaha menghalangi Clara yang berusaha merebutnya tapi nyatanya tidak segampang itu untuk merebut bola yang berada dibawah kuasa Febby, Febby bermain cukup lihai, menguasi setiap permainan, dan lagi-lagi saat Febby menshoot bola tersebut kedalam ring dan masuk membuat skor menjadi 2-0

" bukannya Clara pernah main basket?" tanya Bagas yang berada di sampingnnya

" iya" jawab Radit acuh

" tapi kok gak pro? malah kalah terus, malah disini keliatan Febby pinter banget main basket"

Radit tersenyum memperhatikan Febby yang sedang bermain basket, keringat yang membanjiri wajah Febby membuat Febby semakin terlihat cantik

" cewek gue emang unik" katanya dengan senyum yang mengembang di wajahnya

"bukan unik kak tapi emang jago" kata Tasya menimpali, sontak saja membuat Radit dkk menatapnya

Tasya memutar bola matanya malas " lo gatau pacar lo itu kapten basket putri di SMP dulu?" dan benar saja ucapan Tasya membuat Radit dkk kaget

" biasa aja, kita berempat ini jago kok main basket cuma kita males aja kalo main kalo Febby ga gabung basket lagi" kata Manda santai

Permainan semakin sengit skor yang tercetak sudah 15 - 15 sama-sama seri dan sekarang menentukan siapa yg kalah dan siapa yang menang , Bola berada dibawah kuasa Clara , Clara mendrible bola kearah ring ,hampir saja bola tersebut masuk jika Febby tidak berhasil merebut bola itu, Febby mendrible benda bulat itu berusaha menghalangi Clara yang akan merebutnya

" lo gak bakalan bisa rebut bola ini dari gue-" katanya dengan menatap tajam Clara " sama seperti lo rebut Radit gak akan bisa" ucapnnya lagi dengan tersenyum miring, sadar jika Clara tidak konsen ia berbalik dan langsung men shoot dengan jarak jauh

" gillaaaa gabakalan bisa!!" kata Manda yg melihat Febby akan menshoot dengan jarak yang jauh

" Feb lo bakalan kalah" ucap Mitha panik

Radit dengan wajah serius menatap Febby, ia tahu apa yang akan gadisnya lakukan

Febby mengambil ancang-ancang dan

masuk

Suara riuh tepuk tangan dari penonton untuk Febby.  Tasya, Mitha dan Manda turun dan berlari menuju lapangan mereka memeluk Febby dengan bangga

" gilaa lo kerennn" kata Tasya

" yaampun sumpah kangen kita terobati ngeliat lo main dengan gila kayak tadi" ucap Mitha histeris

" keren lahhh" Manda mengacungkan kedua jempolnya kepada Febby

Radit dkk berjalan mendekati Febby ia tersenyum bangga tidak menyangka jika pacarnya sangat jago bermain basket salah satu hobbynya ini

" congratulation babe" ucapnnya pelan tapi masih dapat didengar Febby, Febby tersipu malu jika saja mereka tidak backstreet ia pasti akan memeluk Radit erat

Febby menatap Clara yang sedang menahan emosi , mukanya merah padam, Clara berjalan kearah Febby

" looo!" tunjuk Clara , Febby menaikan sebelah alisnya

" gue gak terima!" ucapnnya

Febby tertawa melihat Clara " terserah , pertandingan kita diliat banyak siswa and see i'am a winner and you lost so lo harus pergi dari sekolah ini , lo pindah" ucapnnya lalu menatap Radit " dit lo urus cewek eh tunagan lo ini buat pindah bokap lo pemilik yayasan ini" katanya lalu pergi meningalkan lapangan basket tapi sebelum benar-benar pergi Febby menatap Clara lagi " lo salah ngelawan kapten basket putri kayak gue" katanya dengan sombong lalu pergi diikuti sahabat-sahabatnnya

Radit menatap Clara dingin " besok lo pindah, udah puas ?" katanya lalu beranjak pergi dari lapangan meningalkan Clara yang memendan emosi

" ok, liat aja nanti" katanya penuh kebencian.

MY lOVE POSSESIVE BAD BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang