Setelah beberapa waktu lalu Febby berkunjung kerumah Radit dan berkenalan dengan Mama Radit, Kini hubungan Febby dan Radit kian dekat, bahkan Febby sudah bisa menerima Radit untuk hatinya, tak heran jika Febby mulai menunjukan sifat aslinya yang manja, pembangkang, cerewet dan apalah itu yang menurut Radit sangat mengemaskan, seperti saat ini Febby yg ngomel - ngomel dan Radit hanya bisa mendengarkan ocehan dari mulut cantik gadisnya ini
" Kok diem sihh" Kata Febby tidak sellow
" Nanti kalo aku ngomong salah yng" Jawab Radit
" Ya tapi kan aku lagi ngomong dit"
" Terus aku harus gimana hmm? "
" Tau ah"
" Lah?"
" Kamu tuh nyebelin, deket - deket sama cewek lain, tapi kalo akunya deket sama cowok marah - marah" Ucap Febby sambil memutar bola matanya malas
" Aku ngak deket - deket bii"
" Iya gk deket - deket tapi nempel - nempel, dasar ganjen emang"
Radit mebelakan matanya saat Febby menyebut dirinya ganjen, Febby yg saat ini sedang marah , karena sewaktu di sekolah Febby melihat Radit sedang dipeluk wanita yg sepertinya kakak kelasnya
" Bukan aku loh padahal yg meluk yng tapi dia" Ucap Radit , Febby diam tidak berniat menjawab
" Cemburu ya?" Radit melirik genit Febby yg dibalas dengan tatapan tajam dari Febby
" Ngak lah "
" Terus kenapa marah2" Goda Radit
" Ya ngak suka aja" Jawab Febby masih tetap memandang kearah kaca mobil
Radit tersenyum tipis, ia menepikan mobilnya ke pingir dan meberhentikan mobilnya
" Loh kok berhenti disini?"
" Byy" Pangil Radit
" Apa" Jawab Febby yg masih engan menatap wajah Radit
" Look at me babe" Ucap Radit datar sambil menarik tangan Febby , Febbypun langsung menoleh dan menatap Radit seketika
" believe me, kamu cuma satu - satunya wanita yang ada dihatiku sayang"
Blush
Pipi Febby memanas sudah dipastikan bahwa sekarang ia seperti kepiting rebus di depan Febby, Febby berusaha mati - matian untuk Menyembunyikan rona merah di pipi yg disebabkan oleh Radit , tapi sayang kulit Febby yg putih tidak bisa mengalahkan efek blushing tersebut
" Pipi kamu kenapa merah?" Ucap Radit , sebenarnya Radit sudah tau jika Febby saat ini sedang blushing, tapi ia hanya ingin mengoda gadisnya ini
" Paan sih ih" Febby menarik tangannya yg dipegang Radit dan mengarahkan badannya lurus menghadap kaca mobil " Udah ah pulang" Ucap Febby , sumpah saat ini Febby hanya ingin menutupi wajahnya, ia senang rasanya hatinya seperti banyak bunga - bunga mendengar pernyataan dari Radit
Radit yg gemas akan tingkah Febby pun menarik Febby tapi kapi ini Radit menarik Febby kedalam pelukannya " Kok kamu makin hari gemesin banget ya, aku makin cinta" Ujar Radit
Febby tersenyum didalam peluk Radit, oh tuhan sepertinya pipi Febby sudah benar2 seperti kepiting rebus yg sangat matang
" Kamu tau, apa yg kamu liat belum tentu benar, tadi bukan aku yg meluk tapi dia, kayak gak tau dia aja kamu disekolah , udah ah ngapain marah - marah toh hati aku udah benar - benar sudah terkunci , aku gk bisa suka ataupun sayang sama cewek lain selain kamu sayang" Ucap Radit masih tetap memeluk Febby
Febby sudah tidak tahan lagi , kalo kelamaan mendengar kata - kata manis dari Radit bisa - bisa Febby terbang saat ini juga , Febby melepaskan diri dari pelukan Radit
" Pulang, jangan gombal" Ucap Febby
" Just you babe aku gak pernah gombal" Ucap Radit dengan senyum manisnya
🍁🍁🍁
" Mumyyyyyyy" Pangil Febby tepat dibelakang mamanya dan memeluk mamanya dari belakang
" Yaampunn bikin kaget"
" Hehe masak apa maa?" Febby melepaskan pelukannya dan beralih disamping mamanya
"Mama masak kesukan papa kamu, buat nanti malem"
" Febby bantu ya ma"
Mama Febby pun menatap putrinya heran , karena biasanya Febby ini paling anti jika disuruh soal masak memasak
" Tumben" Ucap mama dan melanjutkan acara memotong2 sayuran
Febby memanyunkan bibirnya " Iss kok dibilang tumben, febby kan mau belajar maaa"
" Iya itu tumben tumbenan kamu mau belajar " Ucap mama
" Ya kan kata mama cewek harus bisa masak"
Saat mamanya ingin menjawab , kakak Febby yg tiba - tiba datang dan sempat mendengarkan obrolan Febby pun menjawab " Baru punya pacar ma mangkannya mau belajar" Ucap Ryan dengan santai
" Mana ada gitu" Ucap febby tidak sellow
Ryan mengangkan alisnya sebelah dan duduk di kursi meja makan " Trus?"
" Febby kan mau bantu mama" Ucap febby
" Biasanya lo ogah2an disuruh masak" Ledek Ryan
" Abang kok ngeselin sih" Sewot Febby
" Pernyataan itu dek"
" Lo ngajak duel ya bang?" Ucap Febby sambil menatap tajam kakaknya
" Lo mah...." Belum sempat melanjutkan omongannya sudah dipotong oleh mamanya
" Udah udah ih ribut aja kalian ya kayak kucing sama tikus, febby kalo mau bantu mama cepet"
" Udah males" Ucap febby dengan jutek dan melangkah pergi menuju ruang keluarga
" Lah?" Ryan dan mamanya hanya geleng geleng kepala melihat sikap Febby , dan pada akhirnya hanya mamanya yg sibuk di dapur.
Begitulan Febby gaiss😅
KAMU SEDANG MEMBACA
MY lOVE POSSESIVE BAD BOY
Teen FictionDia menatapku penuh kagum, lalu air matanya jatuh. Katanya " Aku beruntung memilikkmu". Tapi nyatanya kita sama-sama beruntung karna saling menemukan~ --------Febbyola Aninda Putri Wijaya------ Jika bulan bisa berbicara, maka ia akan bercerita...