Febby memperhatikan dirinya di cermin. cantik kata yang pas untuk memuji siapapun yg melihat Febby saat ini, Dress berwarna merah yang simple tapi terlihat elegan ditubuh Febby sangat cocok untuk dirinya. Febby tampak menghela nafasnya panjang haruskah ia datang ke acara pertunangan Radit? entah apa yg Radit lakukan , Radit bilang jika ia tidak akan pernah bertunangan dengan Clara, Radit akan memperjuangkannya tapi nyatanya tidak ada hasil
" Feb , udah siap?" tanya Rio diambang pintu
" Lo aja deh ,gue ga usah" katanya malas
" lah lo udah dandan cantik , udah buat gue nunggu lo sejam lebih masa gue pergi sendirian" kata Rio tak trima
" Gue takut gabisa relain Radit" katanya pelan . Rio menghembuskna nafasnya beeat
" Lo gak akan kehilangan Radit" katanya . Febby mengangkan kepalanya menatap Rio lekat
" Tap_"
" Ikut gue aja " katanya langsung menarik tangan Febby
Dilain tempat ada yg tengah berbahagia saat ini , tentunya Clara karna sebentar lagi ia akan mengantikan posisi Febby tapi beda dengan Radit tidak ada raut bahagia menyelimuti wajahnya .
Clara menghampiri Radit yg tengah memgobrol dengan temannya
" Syaang" sapa Clara pada Radit. Radit hanya menatapnya datar tak berniat menjawab" Yuk acara udah mau mulai" katanya pada Radit
" Duluan"
" Loh tapi kan_"
" Duluan" katanya datar membuat nyali Clara menciut. Clara kesal tapi ia tetap menuruti Radit , ia berjalan menuju oma Radit dan papa mamanya
Radit menatap orang - orang disekitranya , matanya dengan teliti mencari seseorang dam tepat sekali matanya langsung bertemu dengan Febby , ya dialah yg sedang dicari oleh Radit . Radit terpukau melihat penampilan Febby " Beautiful" katanya lirih dengan senyum manisnya tapi ada rasa sesak dihatinya ketika ia melihat Febbynya tak membalasnya Febby malah membuang muka tak ingin melihat Radit
" Selamat malam semuanya , terimakasih kalian sudah mau datang keacara pertunangan cucu saya Raditya Arya Atmaja dengan Clara angnesia sunguh malam ini adalah malam yang paling bahagia untuk mereka berdua , jadi mari kita mulai saja acaranya_" belum sempat selesai Radit memotong ucapan omanya
" Tunggu oma" pintanya. ia melihat Febby yang sedang memperhatikannya
"Aku ada kejutan buat Clara, jadi sebelum dimulai ijinin aku kasih hadiah dari aku untuk Clara" katanya . Febby? jangan ditanya matanya memanas ia menahan kuat agar air matanya tak jatuh menetes sedangkan Clara? ia tampak bahagia mendengar apa yg Radit ucapkan
" Gas, puter" perintah Radit pada Bagas .
Bagas mulai menyalakan sebuah Video yang sudah Ia siapkan
Clara , dan orang tuanya tampak kaget dengan Video yg mereka lihat , Clara beralih memandang Radit raut wajah cemas kentara sekali di wajah Clara , Radit menyungingkan senyum liciknya
" Why?" tanya Radit datar
" Dit ini gak seperti yg km lihat kok, ini editan" katanya takut. Radit menaikan sebelah alisnya
" Editan? kalo gitu gue juga yg ngedit Bagas jadi penguntit keluarga lo akhir - akhir ini" katanya enteng
Flashback on
Bagas yang sedang menjadi mata - mata untuk Radit sudah menguntit Clara dan keluarganya selama 2minggu ini , tentunya bagas tak sendirian ia ditemani orang - orang kepercayaan Radit sementara 2 temannya? mereka ditugaskan untuk mengawasi Febby . pada suatu ketika Bagas melihat Mama dan papa Clara sedang mengobrol dengan seseorang dengan sangat serius , dan tanpa mereka sadari Bagas mendengar percakapan mereka yg sudah di rekam oleh Bagas
" Santai lah ,sebentar lagi Clara akan bertunangan dengan pewaris Atmaja, perlahan Clara akan membuat Radit berhasil menandatangi pemindahan aset ke tangan kami, lihat saja mereka akan jatuh miskin"
Flashback off
" omaa" pangil Clara
" Buk, ini rekayasa" kata mama Clara mencoba membela diri
Tamparan keras berhasil mendrat dipipi Clara , ya tamparan itu dari Oma Radit
" Saya pikir kamu wanita baik dan bisa jadi yang terbaik untuk cucu saya ternyata kamu gak lebih buruk dari sebuah sampah" katanya penuh emosi
" Bahkan saya menyesal menghancurkn kebahagian Radit dengan wanita pilihannya" katanya lagi
Clara mengeleng, tidak . Mungkin orang tuanya mengincar harta keluarga Radit tapi Clara mencintai Radit
" Keluar!!" bentak Oma Radit . Clara dan orang tuanya diseret paksa olah bodyguard keluarga Radit
" Radit maafkan oma" katanya menyesal. Radit memejamkan matanya sesaat
" Sekarang boleh Radit menentukan pilihan Radit sendiri?" tanyanya pada Omanya
Oma menganguk, tersenyum pada cucunya " boleh sayang"
Radit tersenyum. matanya menatap Gadis cantik yg sedang menatapnya juga.
" Maaf" kata Radit pada Febby
" Buat?"
" aku udah gangabarin km, maaf aku sibuk nyiapin semuanya " katanya sambil mengusap lebut air mata Febby
" ayok tunagan sama aku" ajak Radit pada Febby
Febby tersenyum menganguk ,sunguh ini bahagia bukan mainn, Radit memakaikan cincin untuk Febby, cincin yg waktu ini Radit pilih khusus untuk febby dan pas dijari manis Febby
" Dit" pangil Febby
" Hmm?"
" Thank for all babe" katanya sambil memeluk Radit erat .
" Aku juga , ini bukti aku kalo aku serius smaa kamu" katanya tepat ditelinga Febby
Suara tepuk tangan dan siulan meramaikam acara mereka . sunguh Febby tak menyangka hari ini adalah hari terbahagiannya , ia kira hari ini ia akan kehilangan Radit
Baginya Radit adalah hal yang tak terduga dan hal yang tak pernah ia pikirkan tapi Radit adalah hal yg nyata bagi dirinya
🍁🍁🍁
Clara mengurung dirinya didalam kamar , menangis , keadannya tampak kacau kini pupus sudah harapannya untuk mendapatkan Radit
" aaaaaaaaaaaa " teriaknya histerisss
" mama papa egois" katanya lirik
Ia menangis , Radit cinta pertamanya tidak semudah itu melepaskan Radit pada wanita lain
" Lo liat! kalo gue gak bisa dapetin Radit berarti lo juga gak bisa Febbyolaa" katanya penuh penekanan
" Gue gak lemah!"
KAMU SEDANG MEMBACA
MY lOVE POSSESIVE BAD BOY
Teen FictionDia menatapku penuh kagum, lalu air matanya jatuh. Katanya " Aku beruntung memilikkmu". Tapi nyatanya kita sama-sama beruntung karna saling menemukan~ --------Febbyola Aninda Putri Wijaya------ Jika bulan bisa berbicara, maka ia akan bercerita...