" Lo beneran gapapa kita tinggal? gamau ikut?" Tanya Tasya pada Febby, Tasya dkk berencana nongkrong di cafe di jam pulang sekolah ini, tapi Febby menolak
" udah 6x lo nanya gitu sya" ucapnnya malas .
" kita memastikan Feb" ucap Mitha
" gak, kalian aja gue mau pulang" katanya
" lo mau pulang sama siapa?" tanya Manda yg mengingat bahwa biasanya Febby akan pulang bersama Radit tapi sekarang tidak mungkin karena keduanya putus
" kak Ryan jemput" Ketiganya menganguk lalu berpamitan kepada Febby dan meningalkan Febby
Febby berulang kali mendial no Ryan tapi kakaknya itu benar-benar tidak bisa dihubungi membuat Febby mengerutu kesal
Disaat sedang asik mengerutu tak jelas ia melihat Radit yg sialnya Radit juga menatapnnya, cukup lama mereka tatap-tatapan hingga Febby yg mengalihkan pandangannya
Dilihatnya Clara yg menghampiri Radit dengan senyum cerianya berbeda dengan Radit yg menampilkan aura dingin
" yuk sayang pulang, kasian kamunya nungu aku lama" ucapnya yg masih bisa didengar Febby, Telinga Febby memanas, ingin rasanya ia mencekik Clara saat ini tapi mengingat Radit bukan lagi pacarnya ia juga sadar diri
" Feby" sapa Rio
" eh " Febby kaget ,mungkin karena asik memikirkan perasaannya jadi tidak sadar didepannya sudah ada Rio yg berada diatas motornya
" belum pulang?" tanya Rio, sekilas ia melirik Radit yg bersama Clara
" nungu kak Ryan tapi gabisa dihubungi, mau nyari taksi aja deh kalo gitu, duluan ya" ucapnnya buru-buru tapi tangannya dipegang oleh Rio
" gue anterin ya?" katanya menawarkan diri
gue batin Febby saat mendengar kalimat itu
Rio mejetikan jarinya didepan mata Febby membuat Febby tersadar " ngelamum aja, cepet naik" katanya
Febby ragu-ragu sekilas ia melirik Radit yg sedang menatapnnya tajam biarin lah toh udah putus batinnya " gak ngerepotin?" tanyanya kelada Rio
Rio terkekeh dengan pertanyaan itu" pertanyaan macam apa itu, karena gue mantan lo jadi gk ngerepotin" ucapnnya santai
Febby tersenyum lalu naik ke motor Rio, tak perduli dengan Radit yg tengah menatapnya tajam
" arrrghhh" Radit menendang ban motornya keras membuat Clara terkejut
" apaan sih dit, udahlah dit itu cewek gampangan buktinya bru putus udah sama yg lain" ucap Clara dengan santainnya
rahang Radit mengeras, tangannya mengepal, ia mendorong Clara kasar membuar Clara meringis
" shut up bitch!! lo gatau apa-apa soal Febby! hadirnya lo disini lagi buat hubungan gue rusak!!" katanya yg sudah tak tahan menahan emosinya
Radit naik ke motornya dan meningalkan Clara,masa bodoh dengan Clara
Clara tersenyum miring " permainan baru dimulai dit, kalo aku gabisa dapetin kamu orang lain gaberhak dapetin kamu" ucapnya
🍁🍁🍁
Tasya, Manda , dan Mitha sedang asik mengobrol disebuah cafe, hanya bertiga tanpa Febby
" gue prihatin deh sama Febby" kata Tasya
" Febby tuh jarang pacaran, mantan cuma Rio" katanya lagi
" tapi sekalinya pacaran lagi disakitin, beneran deh gue pengen gebukin si Radit" kata Tasya dengan emosi
" sabar, ini cuma akting" kata Manda
" maksud lo?" tanya Mitha menatap Manda bingung begitu juga dengan Tasya
" firasat gue Radit gak bener-bener mutusin Febby---" kata Manda sambil menatap kedua sahabatnya bergantian " Bagas cerita sama gue kalo Radit sama galaunya kayak Febby bahkan lebih, coba kalian pikirin mana ada orang bakalan segalau itu kalo udah gak cinta, itu artinya Radit mutusin Febby terpaksa, entah apa yg dia lakuin pasti untuk Febby" jelas Manda . Manda ini orangnnya selalu berfikir positif, Febby dan lainnya kalo ada masalah lebih nyaman curhat ke Manda karena dia bisa jadi sosok kakak yg dewasa
Tasya memikirkan setiap ucapan Manda, ada benarnya juga
" semua pasti baik-baik aja, kalo kalian mikir ke negatif hasilnya juga negatif, jadi lebih baik untuk sekarang kita semangatin Febby"
" setuju" kata Mitha cepat , Tasya juga menganguk
🍁🍁🍁
Rio ternyata tidak langsung mengantar Febby pulang, Rio mengajak Febby kesebuah danau yg nampak tenang cocok untuk orang yang sedang banyak masalah, seperti Febby
"kita ngapain sih kesini?" Febby mendudukan pantatnya di rumput taman depan danau
" biar lo gak suntuk, gue tau lo banyak pikiran" Rio merebahkan dirinya tiduran di rumput dan menatap langit yg tidak panas tidak juga mendung ini
Febby terkekeh " sok tau lo" katanya
Rio melirik Febby yg memaksa untuk tersenyum " gue pernah sama lo jadi gue tau lo gimana, gue heran kenapa sih cewek itu sok kuat padahal lagi lemah" katanya , Febby mematap Rio " kalo lo lagi ada masalah dan pengen nangis yaudah sih nangis aja gausah diempet, beban buat elo" katanya, rasanya Febby sudah tidak bisa menahan air matanya, ia kehilangan sosok Radit
" lo kenapa Feb, Radit nyakitin elo?" tanyannya , tak ada jawaban dari Febby
"ck kalo sampe iya gue hajar dia, gue udah rela nyerahin lo buat Radit tapi dia buat Febbynya gue sedih" Rio bahkan sampai detik ini tidak bisa menghilangkan perasaannya untuk Febby, masih sama dengan yg dulu tapi ia merelakan Febby untuk kebahagian Febby
" Ri-o" suara serak Febby membuat hatinya teriris
" sttttt gue disini, keluarin semua apa yg menganjal dihati lo, biar lo tenang" katanya sambil memeluk erat Febby
" gu-e b-ben-ci" ucapnnya sambil terisak, mengingat ucapan Radit disekolah yg membuat hatinya makin sakit, menggingat kedekatan Febby dengan Clara membuat Febby benar-benar merasa sakit dan dipermainkan, dan ia benci itu
KAMU SEDANG MEMBACA
MY lOVE POSSESIVE BAD BOY
Teen FictionDia menatapku penuh kagum, lalu air matanya jatuh. Katanya " Aku beruntung memilikkmu". Tapi nyatanya kita sama-sama beruntung karna saling menemukan~ --------Febbyola Aninda Putri Wijaya------ Jika bulan bisa berbicara, maka ia akan bercerita...