Berantem

5.3K 171 3
                                    

Seperti hari - hari biasanya, Febby selalu menungu supir kesayangannya siapa lagi jika bukan Radit, sudah menjadi rutinitasnya sekarang Radit selalu menjemput dan mengantarkan Febby, tak lama Febby menunggu Radit ,nyatanya Radit sudah memasuki gerbang rumah Febby jila biasanya Radit selalu menjemput Febby dengan mobilnya ,tapi kali ini Radit tidak memakai mobilnya melainkan motornya

" Pagi sayang" Sapa Radit, Radit turun dari motornya lalu mencium kening Febby lembut

" Isss apaan cium2 masih pagi"

" Oh berarti kalo gk pagi boleh cium cium?" Goda Radit

Feeby mencubit perut Radit hingga membuat Radit mengaduh , Febby mendelik " Mana bisaaa"

" Sakitt by , bercanda kokk"

" Tumben bawa motor " Ucap Febby sambil melirik motor Radit

" Heheh gak apa pengen aja, udah yuk berangkat"

Febby menganguk dan menbuntuti Radit, saat Febby ingin naik ke motor Radit, tangannya ditahan oleh Radit

" Pake jaket aku , rok km pendek aku gak mau paha km diliatin mata mata jahat" Radit melepaskan jaketnya kemudian di ikatkan ke pingan Febby, Febby tersenyum sesekali memperhatikan Radit

" Pegangan sayang" Ucap Radit , tapi Febby malah berpengangan di bahu Radit

Radit berdecak pelan, kemudian menarik tangan Febby dan membawanya ke depan dan posisi seperti ini Febby seperti memeluk Radit dari belakang

" Aku bukan tukang ojek prices ,okay?"

Febby tertawa geli mendengar ucapan Radit " Okay, lets go babe" Ucapnya dengan penuh antusias membuat Radit gemas

🍁🍁🍁

" Waheemmm" Tasya menguap lebar membuat Febby yg duduk di sampingnya geleng - geleng kepala

" Cuci muka sana" Perintah Febby

" Gila buk astuti ngebosenin banget ,ngantuk gue " Ucapnya setengah berbisik

" Sssttttttttttt" Kata manda yg duduk dibangku depan Febby ,yg saat ini sedang menghadap belakang dengan jari telunjuk yg ada di mulut menyuruh Tasya dan Febby agar diam

" Jangan berisik" Ucap Manda , kemudian kembali memposisikan dirinya menghadap ke depan

" Gue ngantuk" Kata Tasya

" Samaa" Kali ini Mita yg berbicara, bisa dilihat mata Mita yg memerah 

"  Buset mata lo napa?" Tanya Febby

" Gue baru tidur jm 4"

" Ngapain?" Tanya Febby

"Hehe biasa" Ucapnya sambil menyengir

Febby mutar bola matanya malas, temannya yg satu ini hobby sekali menonton drama korea hinga larut pagi

" Itu derita Lo " Ucap Febby sambil menjulurkan lidahnya 

2 jam pelajaran telah berlalu, kini Febby dan teman-temannya sedang menikmati jam istirahatnya di kantin, jangan tanya kenapa Febby berada di kantin tanpa Radit , yaaa karena Radit  menghilang setelah mengantar Febby ke kelas tadi pagi , bahkan pesan Febby sedari tadi pun tak dibalas jangankan dibalas di baca pun tidak, dan pastinya membuat Febby uring - uringan saat ini

" Buset lu nyari mati ni anak" Ucap Tasya saat melihat Febby menunagkan sambal yg cukup banyak ke dalam baksonya

" Biar seger" Ucap Febby santai

" Inget feb lo punya maag" Ujar Mita mengingatkan Febby

" Nanti kalo Radit tau kita kena Feb" Ucap Manda

Ya Febby memang doyan pedes tapi sejak Febby bersama Radit , Radit selalu melarang Febby untuk makan yg pedes - pedes

" Santai dia gk ada " Jawabnya enteng

Saat Febby tengah menikmati makanannya, ada seorang lelaki yg tiba - tiba menghampiri Febby dengan nafas yg terpengah - pengah , Febby mengreyitkan keningnya heran " Kenapa ya? " Tanyanya

" Febb pacar looo" Ucapnya panik

" Radit?" Tanya Febby

" Iya pacar lo ,Radit berantem"

Febby membelakan matanya kaget

" Dimana?"

" Belakang sekolah "

Tanpa berniat membalas atau berterima kasih pun Febby langsung bangkit dan berlari ke belakang sekolah diikuti oleh ketiga temannya, didalam hati Febby mengumpat berkali kali, bagaimana bisa Radit melupakan janjinya kepada Febby jika dia tidak akan menjadi bad boy lagi tapi nyatanya sekarang? Ahh Radit

Febby menelusup kedalam segerombolan orang orang dan berhasil kini ia bisa melihat dengan jelas Radit yg menghajar habis - habisan pemuda itu, jelas sekali Radit yg saat ini dengan rambut berantakan, seragam yg lusuh, wajah yg lebam, Febby pun mulai geram melihat Radit

" Radit stopp!!!!" Teriak Febby , tapi tidak digubris oleh Radit

Saat Radit ingin menghajar orang tersebut , Febby berlari dan memeluk Radit dari belakang " Udah dit stopp!!" Ucapnya

Radit yg baru menyadari jika Febby datang dan memeluknya pun sontak diam

" By kamu ngapain disini?"

Febby melepaskan pelukannya dan menatap Radit " Km udah janji sama aku gak bakalan berantem - berantem lagi kenapa malah gini?" Tanya Febby yg masih menatap manik mata Radit

" Maaf" Ucapnya lirih

Febby membalikan badannya melihat pria yg dipuki Radit , Febby terkejut bukan main pria itu

















Rio

" Lo ? " Febby menunjuk Rio , Febby heran kenapa Rio bisa disini dan memakai seragam yg sama dengan dirinya , apa jangan - jangan Rio sekolah disini?

Rio berusaha bangkit menahan rasa sakitnya, ia berusaha tersenyum meskipun menahan sakit di sudut bibirnya

" Hai " Sapanya

" Ngapain disini?" Tanya Febby dengan datar

" Nyusul kamu "

Radit yg mendengar pernyataan dari Rio pun mulai geram lagi, saat ia berusaha maju untuk menghajar Rio Febby menahannya " Jangan dit" Ucapnya, Febby menarik Radit agar mendekat kepada dirinya dan mengengam tangan Radit

" Apa yg lo mau sekarang? Bisa buat hidup gue tenang?"

" Aku cuma mau memulai semua dari awal dan memperbaiki semuanya by , aku masih pacar kamu" Ucapnya dengan mantap

Febby semakin erat mengengam tangan Radit, Febby tersenyum kecut

" I am not your girlfriend, there is nothing to improve especially to repeat" Ucapya dingin

Radit yang mendengar jawaban dari Febby menatap Rio dengan pandangan mengejek

" do you hear?" Tanya Radit dengan menaikan sebelah alisnya dan menyunging senyum kemenangan , Radit merangkul Febby dan diciumnya pucuk kepala Febby didepan Rio , membawa Febby pergi meningalkan Rio dan sekerumuan orang - orang yang memperhatikan mereka

MY lOVE POSSESIVE BAD BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang