Crazy Love - 13

5K 514 117
                                    

"Phi Arthit...."

Meskipun mendengar suara panggilan yang di keluarkan oleh saudaranya Arthit hanya berjalan melenggangkan kakinya begitu saja, tidak mau menatap ke Arha sama sekali.

Tentu saja ini menimbulkan pertanyaan dari kedua orang tua mereka yang melihat hal ini, namun ketika Krist ingin bertanya Arthit langsung pergi begitu saja, seperti tidak mau jika Krist mencari informasi tentang apa yang terjadi pada kedua anaknya itu.

Sementara Kongpob yang melihat Arthit pergi, memutuskan untuk mengikuti istrinya itu, sebab Arthit punya pemikiran yang tidak bisa di tebak, Kongpob takut, jika tiba-tiba saja Arthit pergi, tanpa memberitahu siapapun. Kini pria manis itu tengah mendudukkan dirinya pada sebuah kursi panjang di bawah pohon rindang yang tertanam pada taman yang terletak di halaman depan rumahnya, Arthit mendudukkan dirinya disana, sembari mengayunkan kakinya tanpa sebab seraya menatap ke arah jalanan yang ada di hadapannya.

"Phi Arthit, kenapa kesini?"

"Memang kenapa? Di dalam panas jadi aku kesini."

"Tidak baik berbuat seperti itu pada phi Arha."

Ingatkan Kongpob, sungguh dia mengira jika masalah kedua saudara kembar itu akan berakhir pada malam itu, ketika Arthit mengajak Kongpob pergi, namun nyatanya itu salah, Arthit tetap saja mendiamkan saudara wanitanya itu sampai sekarang dengan berbagai alasan.

Jika sedikit saja ada kata-kata serta perbuatan seseorang yang membuatnya tidak suka bahkan melukainya, Arthit akan seperti ini tidak mau lagi berbicara dengan orang itu. Sekarang Arha yang jadi korbannya selama beberapa hari, padahal sehari setelah ini ayahnya sendiri tidak di ajak mengobrol karena tidak mau menemaninya bermain game, bahkan sampai sekarang Arthit masih sedikit kesal.

"Kau membelanya? Semua orang membelanya tidak ada yang membelaku."

Arthit melipat kedua tangannya, sembari membuang wajahnya ke arah lain dengan kesal, tidak ada yang perduli padanya.

"Oi, bukan seperti itu. Tentu saja aku akan membela phi Arthit karena phi kan pasangan ku."

"Bohong, kau sama jahatnya seperti yang lain."

"Aku tidak seperti itu."

"Ck, aku tidak percaya."

"Kenapa tidak? Aku bukan membelanya tapi dia tidak salah, bukankah dia sudah meminta maaf? Lagipula dia tidak ada hubungan apapun dengan anak paman Gun itu. Aku lupa siapa nama pria itu."

"Tetap saja, aku kesal."

"Disini siapa yang menyukai siapa?"

"Kang yang menyukai Arha."

"Lalu salah phi Arha dimana?"

"Tidak ada, aku hanya kesal dia pergi dengan pria itu. Kau tahu seperti saat kau di hianati saudaramu sendiri. Ketika aku bilang jangan dekat-dekat dengannya, Arha malah diam-diam pergi bersamanya. Aku kecewa dia tidak mendengarkan apa yang aku ucapkan."

"Kadang kita tidak bisa menolak permintaan seseorang, seperti aku yang tidak bisa menolak apa yang kau inginkan meskipun itu membuatku kesal."

"Oh, jadi aku membuatmu kesal."

"Tidak-tidak, itu kan seperti perumpamaan saja."

"Kita jalan-jalan, yuk."

"Astaga, kau baru saja pulang kuliah memang kau tidak lelah mengajakku jalan-jalan terus? Kenapa hobimu sekarang mengajakku pergi? Aku tidak mau jalan kaki, pegal phi."

"Naik mobil. Boleh na na na na."

Arthit mengedip-ngedipkan matanya lucu ke arah Kongpob, membuat pria itu langsung menjitak kepala Arthit, hingga pria manis itu mengaduh kesakitan.

[25]. Crazy Love { Sequel Of Slave } [ Kongpob x Arthit ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang