Crazy Love - 19

4.3K 488 172
                                    

Setelah kejadian kemarin, Arthit menjadi lebih overprotektif kepada Kongpob, kemanapun Kongpob pergi, pria itu harus memberitahunya dimana dan kapan pria itu akan pulang.

Entah kenapa, semakin lama banyak hal-hal yang menghantuinya, hingga membuat Arthit berpikiran buruk tentang orang-orang di sekitarnya, pria manis itu merasakan jika dirinya tertekan dengan keadaan ini, bahkan orang tuanya melarangnya untuk membuka sosial media, takut jika akan ada hal-hal yang menyakitinya, sementara mereka semua melakukan hal-hal untuk mencegah keadaan bertambah lebih buruk lagi.

Di lihatnya jam yang menggantung pada dinding kamarnya, sudah hampir pukul 11 malam akan tetapi Kongpob yang tadinya meminta ijin kepadanya untuk mengerjakan tugas kuliah tidak kunjung kembali juga, ketika Arthit mencoba untuk meneleponnya, ponsel Kongpob mati. Padahal dua jam yang lalu Kongpob mengatakan jika dirinya akan pulang jika tugasnya sudah selesai, hanya saja sampai sekarang belum juga hal itu terjadi.

Arthit menjadi kesal, sungguh pria manis itu khawatir pada suaminya akan tetapi Kongpob tidak kunjung mengaktifkan ponselnya, Arthit hanya bisa bertanya-tanya apa yang sedang Kongpob lakukan.

Hingga Arthit memutuskan untuk membaca buku, sembari menunggu Kongpob untuk pulang, hanya saja setelah satu jam menunggu Kongpob, Arthit tidak bisa menahan matanya yang terasa berat sampai dirinya harus memejamkan matanya, dengan posisi bersandar di atas tempat tidur, sambil memegangi sebuah buku di tangannya.

*

Hanya cicitan burung yang bertengger atas atap pada pagi harilah yang membangunkan Arthit di dalam tidurnya, membuat pria itu sadar jika dirinya ketiduran semalaman, Arthit menengokkan kepalanya ke arah samping yang masih kosong. Tidak ada Kongpob disana, membuat Arthit melihat ke arah kamar mandi yang juga kosong.

Apa Kongpob tidak pulang tadi malam?

Pertanyaan itu terus saja berputar-putar di benak Arthit, sembari menatap ke arah jamnya lagi, ini bahkan sudah hampir pukul 7 pagi.

Tidak lama kemudian, pintu ruangan itu terbuka dan siapa yang di khawatirkan oleh Arthit itu memasuki kamar mereka dengan wajah yang kusut.

"Phi Arthit sudah bangun? Tidak biasanya phi bangun sepagi ini."

"Darimana saja kau?"

Tanya Arthit tanpa basa-basi kepada Kongpob, dan tidak mau menjawab apa yang lebih dulu Kongpob tanyakan kepadanya. Pria manis itu menatap ke arah suaminya dengan sangat tajam.

"Aku ... Aku mengerjakan tugas bersama temanku tadi malam, bukankah kau tahu."

"Menginap dimana kau tadi malam? Kenapa baru pulang sekarang?"

"Itu, aku menginap di rumah orang tuaku, karena ketika aku selesai mengerjakannya itu sudah sangat malam, jadi aku memutuskan untuk pulang kesana karena dekat dengan rumahku."

"Oh."

Hanya itu yang Arthit katakan sebelum bangkit dari tempat duduknya, dan dengan cepat memasuki kamar mandi. Bisa Kongpob dengar suara pintu kamar mandi yang di banting sangat kencangnya oleh Arthit.

Kongpob hanya bisa diam, dan mendudukkan dirinya di atas tempat tidurnya, sembari merenungkan sesuatu.

*

Beberapa menit kemudian Arthit keluar dari dalam kamar mandi, hanya dengan sebuah handuk yang melilit pinggangnya, pria manis itu berjalan ke arah lemari pakaiannya, tidak memperdulikan Kongpob yang menatap ke arahnya, Arthit mengabaikan pria itu.

Biar Kongpob tahu rasanya di abaikan olehnya, Arthit kesal dengan sikap Kongpob yang terus saja membuatnya kecewa, apa susahnya memberikan kabar, jadi Arthit tidak khawatir pada pria itu, tetapi Kongpob tidak sama sekali menganggapnya.

[25]. Crazy Love { Sequel Of Slave } [ Kongpob x Arthit ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang