Crazy Love - 24

4.8K 515 231
                                    

Perlahan-lahan Arthit berjalan pada lorong rumah sakit itu, bersama dengan kedua pamannya ketika Arha menyuruhnya cepat datang ke rumah sakit. Arthit berpikir jika Arha sakit, jadi Arthit memutuskan untuk menyusul saudaranya itu bersama pamannya, sebab kedua orang tuanya sedang tidak ada.


Dan Arthit menemukan adiknya itu duduk di depan ruang UGD bersama dengan dua orang lain, yang Arthit tidak bisa melihat jelas siapa sebab posisinya membelakangi Arha yang tengah menatap ke Arha ponselnya daritadi tidak berhenti mengirimi Arthit pesan supaya cepat kesini.

"Arha ...."

Panggil Arthit yang khawatir pada keadaan Arha, ketika pendengaran ketiga orang itu menangkap suara Arthit reflek mereka menengokkan kepalanya ke arah pria manis itu yang tengah mendekati mereka.

Sementara Arthit yang melihat ada Kang bahkan Namtan di samping Arha langsung menampilkan wajah tidak sukanya, untuk apa Arha menyuruhnya kemari, dan untuk apa pula ada dua orang itu.

Namun belum sempat melangkahkan mendekat, Namtan sudah menghampiri Arthit, bahkan pria manis itu kaget ketika mantan pacar suaminya itu bersimpuh di hadapannya.

"Phi Arthit maafkan aku, ini salahku. Bukan salah Kongpob."

Arthit mengangkat tubuh wanita itu, "Berhenti berbicara tentang Kongpob, aku tidak mau mendengarkannya, jika kau mau ambil saja dia."

"Aku ingin menjelaskan sesuatu."

"Aku tidak mau mendengarkan apapun."

"Phi aku mohon dengarkan aku."

Namtan memohon kepada Arthit, membuat Arthit menghela nafas beratnya, "Apa yang kau mau jelaskan padaku? Kongpob lebih memilihmu? Kau mau bersamanya? Aku sudah tahu, aku akan menceraikannya."

Arha yang dari tadi hanya diam saja menjadi kesal pada Saudaranya itu, sampai kapan Arthit mau seperti ini. Selalu saja keras kepala, harusnya kakaknya itu bisa membuka matanya. Arha melayangkan sebuah tamparan di wajah Arthit. Hingga semua orang yang ada di sana kaget.

"Cukup phi! Jangan bicara seperti ini di sini. Dia sedang sekarat di dalam sana dan kau masih seperti ini, setidaknya dengarkan apa yang orang lain mau jelaskan padamu, bukan kau berspekulasi sendiri. Kau mau dia meninggalkanmu? Aku nanti akan mengucapkan selamat jika apa yang kau ucapkan menjadi kenyataan nantinya."

Kang mengusap bahu Arha yang bergetar karena menangis, mereka khawatir dengan keadaan Kongpob hanya saja Arthit justru seperti ini.

"Apa maksudmu?"

"Kongpob ada di dalam sana, dia terluka parah dan itu karena kekasihmu yang kau banggakan itu. Dia melukai Kongpob, dan menculik Namtan."

"Tunggu, aku tidak mengerti."

"Bukan tidak mengerti tapi kau tidak mau tahu! Namtan baru saja mau menjelaskannya tapi kau justru memotong dan tidak mau mendengarkannya."

"Arha tidak baik berbicara seperti itu pada kakakmu."

New mengingatkan Arha karena dia tidak pernah mengajarkan Arha bersikap seperti itu, sementara Arha tidak memperdulikan pamannya. Semua keluarganya itu sama hanya menatap ke satu arah hanya memikirkan perasaan Arthit dan selalu saja membelanya, tidak sadar jika bukan hanya Arthit yang menderita disini.

"Paman New sama seperti phi Arthit, kalian sama tidak mau mendengarkan apa yang orang lain utarakan, sudah Arha bilang itu bukan sepenuhnya salah Kongpob, aku mendengarnya dan melihatnya langsung dengan mata kepalaku sendiri, disini bahkan sudah ada Namtan. Dengarkan apa yang dia katakan, apa kalian bisa? Aku lelah dengan masalah ini, jika phi Arthit tidak keras kepala dan lebih memilih jalang itu Kongpob tidak akan masuk rumah sakit seperti ini, padahal Arha sudah mengatakannya jika Namtan yang melakukannya. Kalian tidak percaya? Nong bicara pada mereka semua."

[25]. Crazy Love { Sequel Of Slave } [ Kongpob x Arthit ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang