Spesial chapter - 2 🔞

9.7K 490 56
                                    

*warning!! mature content.
yang ngk suka ginian jangan baca yup, soalnya chapter spesial keduaku mengandung hal tidak senonoh wkwkwk untuk anak di bawah umur, cukup baca spesial part pertama aja yup yang ini jangan, aku lagi malas nyelam warning btw 😂😂

*~*~*~*

Mobil Kongpob menepi pada halaman rumahnya, ketika pria itu menengokan kepalanya ke arah sampingnya, di lihatnya Arthit yang tengah memangku Kaleena yang tengah tertidur.

"Biar aku yang menggendongnya Phi." Ujar Kongpob, sebelum keluar dari dalam mobilnya, dan mengambil alih anaknya.

Mungkin Kaleena kelelahan, sebab bermain seharian penuh dengan orang tua Arthit dan juga Elshe. Pria itu melangkahkan kakinya perlahan-lahan, takut jika itu membangunkan putrinya, sementara Arthit berjalan mendahului keduanya, membukakan pintu agar Kongpob bisa masuk dan membawa putrinya menuju ke kamarnya.

Keduanya berjalan dalam diam, sampai akhirnya sampai di depan kamar Kaleena, di bukanya pintu ruangan itu, dimana warna merah muda mendominasi tempat itu, dengan banyak sekali jejeran rak berisikan boneka dan juga buku cerita, Kaleena suka sekali membaca cerita. Anak itu cukup pintar di banding anak lain seusianya.

Kongpob meletakkan tubuh anaknya di atas tempat tidurnya, membiarkan Arthit yang menyelimutinya, dan menemani sebentar anaknya, takut jika anaknya terbangun lalu mencari mereka.

"Jangan tidur di sini phi." Ujar Kongpob, saat melihat Arthit ingin naik ke atas ranjang Kaleena.

Anaknya itu selalu tidur dengan tidak beraturan, dan selalu saja menendang siapa saja yang ada di dekatnya, itu tidak baik untuk Arthit.

Pria itu merengkuh tubuh istrinya itu, dan membawanya untuk pergi ke kamar mereka, Arthit hanya diam saja dan melingkarkan tangannya pada leher Kongpob, tidak mau berdebat dengan pria itu, karena pertengkaran keduanya bisa membuat Kaleena terbangun nanti, kasian dia terlalu lelah.

"Aku bisa berjalan sendiri, Kong." Ucap Arthit saat keduanya sudah berada di luar kamar anaknya.

"Ada aku, jadi phi tidak perlu melakukan apapun."

"Tapi aku ini tidak sakit, kau memperlakukan aku seperti orang yang sakit keras."

"Memang orang sakit saja, yang harus di perhatikan?"

"Tidak juga."

"Dulu, waktu kau hamil Leena aku tidak bisa merawatmu dengan baik, menjagamu dengan baik, bahkan saat melahirkanpun aku tidak ada, jadi sekarang aku akan melakukan semua yang dulu aku tidak bisa lakukan."

"Kau masih bisa bersamaku sampai sekarang saja, aku sudah bersyukur, Kong."

Bagi Arthit, Kongpob mau membuka matanya, dan bisa berinteraksi seperti ini saja sudah membuat Arthit senang, di saat orang-orang dulu berkata lebih baik mengikhlaskannya saja, karena harapan hidup Kongpob sangat kecil, tetapi lihatlah sekarang. Pria itu ada di sampingnya, bahkan tengah menggendongnya sekarang, hidup ini tidak ada yang tahu, dan itu ada di tangan Tuhan bukan manusia, sebab manusia bisa berencana tetapi tetap yang di ataslah yang mengatur segalanya.

Di baringkannya tubuh Arthit di atas tempat tidur mereka, akan tetapi Arthit tidak mau melepaskan. Kongpob menatap Arthit yang hanya sibuk memeluknya itu.

"Phi Arthit, jika ingin memelukku ijinkan aku berbaring dulu, kau akan pegal jika seperti itu."

Pria itu langsung melepaskan tangannya, membuat Kongpob merangkak ke sisi tempat tidur yang Arthit tiduri, Arthit menggeser tubuhnya ke arah samping membiarkan Kongpob mengambil tempatnya tidur tadi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 09, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[25]. Crazy Love { Sequel Of Slave } [ Kongpob x Arthit ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang