Crazy Love - 1

9.2K 643 119
                                    

Kediaman keluarga Singto masih terlihat sangat senyap dan bahkan sepi. Ketika matahari baru saja terbit dari ufuk timur, namun belum ada sedikitpun tanda-tanda kehidupan di dalam sana. Sementara di luar pagar, ada seorang pria yang saat ini tengah memanjat pagar rumah yang sangat tinggi itu, sembari mencoba menahan rasa sakitnya. Hanya saja jika dia terang-terangan masuk lewat gerbang akan ada beribu-ribu pertanyaan yang terlempar kepadanya.

Hingga inilah jalan yang pria berparas cantik itu bisa lakukan, mengendap-endap layaknya seorang pencuri ulung untuk memasuki rumahnya sendiri. Sakit sedikit tidak apa-apa, di bandingkan menerima omelan ibunya yang tidak akan pernah ada habisnya itu, jika sampai ketahuan dirinya pulang pagi lagi.

Dengan super hati-hati, pria itu melangkahkan kakinya mendekati sekitar area rumahnya, mencari jendela sebuah kamar, lalu mengetuk-ngetuk kaca tebal itu dengan pelan, berharap seseorang di dalam sana dengan cepat membukakan jendela itu untuknya dan tidak lama kemudian jendela itu terbuka.

Hal pertama yang di lihat pria itu membuat senyuman terpatri di wajah manisnya, saat melihat seorang wanita bersurai coklat bergelombang selengannya, menyatu dengan kulit putih susu yang di milikinya, tidak lupa dengan gaun tidur yang sangat manis, menambah keindahan wajah cantik wanita itu. Sangat sempurna, dan juga menawan.

"Kekasih kecilku, mudur phi mau masuk."

"Ou, phi kenapa masuk lewat sini? Tidak lewat pintu saja?"

"Kau mau Mom memarahi Phi?"

Remaja itu menggelengkan kepalanya, membuat sang pria tadi gemas dan mencubit pipinya, "Phi kenapa bisa pulang pagi?"

"Anak kecil tidak perlu tahu. Tutup jendelanya lagi, nanti mommy curiga."

Setelah mengatakan hal itu, pria tadi membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur remaja wanita tadi, sambil merentangkan kedua tangannya, agar wanita itu menghampirinya, dan dengan cepat remaja wanita tadi, langsung masuk ke dalam pelukan pria tadi.

"Tubuh phi dingin."

"Phi buru-buru pulang tadi, jadi phi naik motor, takut mommy bangun lebih dulu dan mengomel. Jadi kekasih kecilku, bisakah kau membantu phi?"

"Apa?"

"Nanti jika Mommy kesini, bilang jika Phi tidur bersama Arha disini, kita menonton film horor lalu seperti biasanya Arha meminta phi untuk menemanimu."

"Phi Arthit, kata paman New berbohong itu tidak baik."

"Tapi kata paman Mean tidak apa-apa, jika kita tidak punya pilihan lain."

"Arha mau bantu, tapi nanti belikan Arha komik dan temani untuk membelinya."

"Ou, kebenaranmu hanya sebatas komik?"

"Kalau phi mau memberikannya tentu saja Arha mau membantu phi."

"Okay, nanti phi akan memberikanmu komik dan akan mentraktirmu makan. Bagaimana?"

"Sungguhan?"

"Iya, memang phi pernah bohong padamu?"

"Tidak, phi tidak pernah bohong pada Arha."

Gemas Arthit mengecup pipi adiknya itu. Seseorang gadis yang dari kecil hidup bersamanya dan selalu menemaninya, bahkan ketika mereka masih ada di dalam kandungan. Mungkin jika ada orang lain yang melihat keduanya, sekilas mereka mengira jika Jahanarha itu kekasihnya, sebab mereka sangat dekat dan saling manja satu sama lainnya. Padahal sebenarnya mereka saudara, hanya saja Arthit lebih senang memperlakukan adiknya itu seperti seorang putri, dia memang Putri di keluarga ini. Satu-satunya bunga di dalam kehidupan keluarganya, yang tidak bisa di tukar bahkan di gantikan oleh siapapun.

[25]. Crazy Love { Sequel Of Slave } [ Kongpob x Arthit ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang