Crazy Love - 14

4.8K 498 92
                                    

Kongpob menatap Arthit yang daritadi tidak tenang dengan curiga. Entah kenapa pria manis itu beberapa kali ingin menyelinap pergi di tengah malam, Kongpob tidak tahu Arthit mau kemana, hanya saja pria manis itu terlihat mencurigakan.

Bahkan Arthit hampir tidak pernah mengaktifkan ponselnya, jika Kongpob menelepon, ada saja alasan yang di keluarkan oleh pria manis itu.

"Phi mau kemana?"

"Menemui Arha."

"Untuk apa?"

"Ada sesuatu yang harus aku bicarakan dengan dia."

"Phi tidak mau marah-marah padanya lagikan?"

Tanya Kongpob yang khawatir jika Arthit membuat ulah lagi, dengan tingkah kekanak-kanakannya itu, membuat Kongpob menjadi serbah salah mengatasinya, saat Kongpob menasehatinya Arthit justru akan lebih galak bahkan menuduh Kongpob membela orang lain. Namun ketika Kongpob hanya diam, Arthit marah dan bilang jika Kongpob tidak pernah memperdulikannya. Hidup Kongpob benar-benar serba salah sekarang. Sebenarnya apa maunya Arthit.

"Tidak, aku lelah marah-marah terus. Jangan bertanya, lebih baik kerjakan saja tugasmu."

"Memang tugas phi sudah selesai?"

"Aku tidak selemot dirimu."

Arthit menjulurkan lidahnya ke arah Kongpob, sebelum berjalan pergi meninggalkan pria itu untuk menuju ke arah kamar adiknya, namun begitu sampai di depan pintu kayu berwarna coklat tua itu, Arthit bimbang ingin masuk ke sana atau tidak, apalagi saat ini hubungan keduanya tidak lagi baik seperti dulu, semua ini hanya karena munculnya seseorang yang merusak kedekatan keduanya.

Karena itu Arthit lebih memilih untuk kembali ke kamarnya, hanya saja begitu membalikkan tubuhnya Arthit kaget melihat Arha ada di belakangnya.

"Phi Arthit kenapa ada disini?"

Pria manis itu memandang saudaranya dengan canggung, membuat Arha langsung menarik tangan Arthit mengajak saudaranya itu masuk kedalam kamarnya.

Hanya suasana tegang yang menyelimuti kedua orang itu. Arha menatap ke arah Arthit dengan seksama, mencoba untuk berbicara pada pria manis itu.

"Ada sesuatukan? Kenapa phi Arthit kesini?"

"Kenapa Arha tidak bilang jika waktu itu Punpun kesini?"

Arha terdiam, sebelum menjawab, "Menurut Arha tidak ada gunanya mengatakan hal itu pada phi, karena phi sudah punya orang lain sekarang, dan juga aku tidak mau dia datang hanya untuk merusak segalanya, aku tidak mau dia menyakitimu."

"Harusnya Arha bilang, supaya phi tahu harus berbuat apa jika bertemu dengannya."

"Lagipula jika Arha mengatakannya, apakah phi mau mendengarkannya? Phi tidak memperdulikan aku."

"Bukan seperti itu."

"Phi tidak sayang lagi pada Arha."

"Bagaimana mungkin itu terjadi?"

Gadis itu tidak menjawabnya, karena kenyataannya memang seperti itu, Arthit selalu bersikap seolah-olah Arha tidak ada, jika Arha meneleponnya Arthit tidak akan mau menjawabnya, bakan ketika Arha mengirimkan pesan Arthit sama sekali tidak membalasnya, pria manis itu hanya membacanya lalu, mengabaikannya begitu saja.

Hal itu membuat Arha berpikir apa salahnya disini, dia hanya pergi sekali dengan pria itu, hanya sebatas teman, namun Arthit memperlakukannya seperti ini, seperti Arthit tidak memperdulikan Arha lagi, hanya karena sudah memiliki seorang lain yang bisa terus bersama dengannya, dan bisa memberikan apa yang Arha bisa lakukan untuk saudaranya itu, jadi Arthit membuangnya begitu saja sekarang. Arha merasa tidak di butuhkan lagi oleh Arthit.

[25]. Crazy Love { Sequel Of Slave } [ Kongpob x Arthit ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang